Fahri Hamzah minta kunjungan Jokowi ke Afghanistan tak didramatisir
Merdeka.com - Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Afghanistan, Senin (29/1) kemarin menjadi sorotan. Betapa tidak, ibu kota negara itu, Kabul baru saja mendapat serangan teror dengan korban jiwa mencapai 100 orang lebih.
Menanggapi kunjungan Jokowi itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bercerita tentang presiden-presiden Indonesia sebelumnya yang pernah singgah ke daerah konflik. Misalnya saja Soekarno dan Soeharto.
Fahri mengatakan, Soekarno kerap memberikan kritik keras terhadap negara barat. Tapi, sang proklamator, kata Fahri, biasa saja hilir mudik ke negara Barat.
-
Siapa yang meninggal saat kunjungan Jokowi? Gara-gara ingin melihat kepala negara dari dekat, Kamaluddin (53) terjatuh dan meninggal dunia.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Kenapa Jokowi berkunjung ke Gorontalo? Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan langsung ke proyek Bendungan Bulango Ulu di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Senin, 22 April 2024.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
"Padahal dengan pidato-pidatonya dan politik luar negeri Indonesia, dia sebetulnya menciptakan banyak musuh di luar negeri," kata Fahri dalam pesan singkat, Selasa (30/1).
Cerita lainnya, Presiden kedua Soeharto yang membantu rakyat Bosnia dalam perang di Balkan. Bahkan, perang yang terjadi sekitar tahun 1995 itu, Soeharto mengirim bantuan senjata kepada penduduk muslim di Bosnia melawan penjajahan yang dilakukan oleh Serbia.
"Pak Harto dulu menyelundupkan senjata ke Bosnia untuk membela masyarkat muslim Bosnia dalam perang Balkan, mantan Yugoslavia melawan Serbia yang melakukan genosida. Lalu Pak Harto terbang ke sana dalam suasana belum aman dan beliau membangun masjid di Bosnia," kata politikus asal NTB itu.
Presiden Soeharto di Bosnia ©2016 Merdeka.com
Menurut Fahri, semenjak era Soekarno dan Soeharto, tak ada lagi negara yang bermusuhan dengan Indonesia. Apalagi, kata dia, posisi politik Indonesia yang tak jelas di luar negeri.
"Karena umumnya rata-rata mereka (presiden setelah Sokarno dan Soeharto), orang yang lembek dan tidak punya politik luar negeri yang jelas, dalam hal ini saya tidak menyebut satu dua presiden, ringkasnya sebetulnya tidak ada ancaman apapun di luar negeri bagi pemimpin-pemimpin Indonesia, termasuk presiden," kata Fahri lagi.
Dia bahkan bercerita tentang kunjungannya tahun 2016 lalu ke daerah konflik di Irak. Menurutnya, di sana tak ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan. Sebab, lokasi kunjungan sudah dijaga ketat oleh tentara Amerika saat itu.
"Saya terbang ke Irak dalam suasana yang belum aman, dimana hanya green zone (zona aman), daerah yang terbatas sekali 12 kilo yang dijamin aman, yang lainnya itu tidak aman, tidak ada masalah kita terbang saja," kata dia.
Dari cerita itu, Fahri melihat tak ada yang perlu didramatisir kunjungan Jokowi ke Afghanistan. Menurut dia, Indonesia tidak punya musuh, sehingga peluang mendapatkan serangan dan ancaman dari negara-negara luar kecil.
"Jadi tidak perlu ada dramatisasi, karena ini biasa-biasa saja, Indonesia sekarang tidak punya musuh, karena tidak punya kepemihakan dalam politik luar negeri pemerintah," tutup Fahri.
Jokowi di Afghanistan ©facebook.com/Jokowi
Di Afghanistan, pengawalan terhadap Jokowi sangatlah ketat. Jokowi naik mobil lapis baja dan dua helikopter mengawal dari atas iring-iringan Presiden RI itu.
Setibanya di Istana Kepresidenan, Presiden Afganistan Ashraf Ghani langsung menyambut kedatangan Jokowi dengan upacara kenegaraan. Turunnya salju tak menghambat upacara tersebut.
Jokowi mengungkap, alasannya tetap menginjakkan kaki di Afghanistan sebagai bentuk solidaritas untuk negara Muslim yang tengah mengalami konflik tersebut. Menurut Jokowi, Umat Islam adalah korban terbanyak dari konflik, perang dan terorisme.
"Datanya sangat memprihatinkan: 76 persen serangan teroris terjadi di negara Muslim dan 60 persen konflik bersenjata di dunia terjadi di negara Muslim. Lebih jauh lagi, jutaan saudara-saudara kita harus keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik, 67 persen pengungsi berasal dari negara Muslim," kata Jokowi.
"Apakah kita akan biarkan kondisi yang memprihatinkan ini terus berulang terjadi? Tentu tidak. Kita tidak boleh membiarkan negara kita, dunia, berada dalam situasi konflik. Penghormatan kita kepada kemanusiaan, kepada humanity, seharusnya yang menjadi pemandu kita dalam berbangsa dan bernegara."
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhadjir membela Jokowi yang lebih sering mengunjungi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tak mengajak Fahri ke Gresik, lantaran Fahri berasal dari Sumbawa.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gibran langsung menuju ke ruang ruang utama rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir dan doa.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi diutus oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya, Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Beliau datang dengan mengenakan pakaian batik berwarna cokelat dan hitam.
Baca SelengkapnyaJokowi didampingi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia hingga Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin ke Bali
Baca SelengkapnyaPadahal, Jokowi juga diundang agar hadir di kampanye akbar RK-Suswono di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11).
Baca Selengkapnya"Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan, melihat ketidakadilan terhadap rakyat Palestina yang terus terjadi," ucap Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di sela-sela KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi, Sabtu, (11/11).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di Gaza.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo qtqu Jokowi bersama delegasi terbatas bertolak menuju Riyadh, Arab Saudi hadiri KTT OKI bahas situasi Gaza Palestina
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi diagendakan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih.
Baca Selengkapnya