Fahri Hamzah ngamuk ke penyidik KPK, ini reaksi elite PKS
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengamuk saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di tiga ruangan kerja milik Anggota DPR, Jumat (15/1). Politikus PKS itu geram mengetahui penyidik KPK didampingi Brimob dengan membawa senjata laras panjang mengobrak abrik kompleks parlemen.
Apa komentar elite PKS dengan kemarahan Fahri itu?
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid tak mau berkomentar lebih jauh tentang kemarahan Fahri tersebut.
-
Kenapa KPK tidak membela Firli Bahuri? 'Bantuan hukum kemarin sudah kami sampaikan bahwa KPK tidak memberikan bantuan hukum, tetapi kami akan menfasilitasi kalau terkait dengan permintaan dokumen-dokumen,' kata Alex. 'Kalau perkara yang menyangkut korupsi itu, ya tentu tidak etis juga sebagai lembaga penegak pemberantasan korupsi membela dari tersangka korupsi. Jadi waktu itu disimpulkan seperti itu,' Alex menambahkan.
-
Bagaimana KPK membantu Firli Bahuri? Alex mengatakan KPK yang kini dipimpin Ketua sementara Nawawi Pomolango sepakat tak memberikan bantuan hukum kepada Firli Bahuri. Namun Alex menyebut pihaknya hanya memberikan dokumen-dokumen yang dibutuhkan Firli Bahuri dalam menghadapi kasusnya.'Kami tidak memberikan bantuan hukum, tetapi kami akan membantu dari sisi yang lain menyangkut penyediaan dokumen-dokumen yamg dibutuhkan untuk kepentingan beliau,' kata dia.
-
Kenapa KPK geledah rumah kader PDIP? Penggeledahan itu disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi dana hibah pokok pikiran (Pokir) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Kasus ini sendiri merupakan pengembangan dari perkara suap yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
"Saya tidak mau komentar tentang hal itu," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/1).
Meski demikian, Hidayat juga tampak gerah dengan sikap KPK yang didampingi dengan Brimob tersebut. Sebab, KPK hanya melakukan penggeledahan tetapi layaknya seperti ingin terjun ke medan tempur dengan didampingi aparat dengan atribut yang lengkap.
"Permasalahan seperti ini memang harus didahulukan dengan peraturan yang ada. Bolehkah misalnya kemudian melawan teroris tidak boleh harus pakai senjata tempur, pakai helm tetapi saat memeriksa ruangan anggota SPR yang tidak terkait dengan korupsi gunakan cara seperti itu?" kata Hidayat.
Wakil Ketua MPR ini mempermasalahkan penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik KPK di ruangan milik Wakil Ketua Komisi V DPR yang juga Anggota Fraksi PKS Yudi Widiana Adia. Sebab, Yudi sendiri tak ada sangkut pautnya dengan kasus korupsi berupa suap yang menjerat Anggota Komisi V DPR sekaligus Politisi PDIP Damayanti Wisnu Putranti.
"Bukan kemudian PKS tidak mendukung pemberantasan korupsi. Kami sangat mendukung. Tetapi hendaknya karena KPK ini lembaga penegak hukum dan harus mengikuti aturan yang ada dan menghormati lembaga lainnya. Saya kira jika begitu DPR tidak akan menghalangi KPK begitupun sebaliknya," katanya.
Meski terkesan gerah dengan penggeledahan tersebut, Hidayat membantah pernyataannya tersebut seakan membela Fahri Hamzah.
"Saya tidak mengomentari tepat atau tidak tepat. Tetapi seluruh pihak memiliki aturan yang jelas. DPR aturannya jelas, KPK pun jelas. Sehingga hukum dapat ditegakkan dengan elegan," tukasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran Fahri Hamzah dalam dunia politik semakin terlihat ketika masa reformasi 1998 bergulir.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan ini dilakukan di tengah ramainya penyidikan kasus dugaan pemerasaan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syarul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaTindakan Firli yang terkesan menghindari kerumunan awak media, bukan berarti malu.
Baca SelengkapnyaFirli diperiksa di Bareskrim Polri selama 11 jam terkait kasus dugaan pemerasan kepada eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca SelengkapnyaKepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri memastikan pihaknya sudah tak memberikan pengawalan terhadap Firli.
Baca SelengkapnyaMAKI menilai tindakan Firli menghindari kerumunan awak media sangat memalukan
Baca SelengkapnyaYudhi lantas mengingatkan agar tidak ada pihak yang berupaya merintangi penyelidikan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK lainya yaitu Johanis Tanak menegaskan aparat berwajib harus berhati-hati.
Baca SelengkapnyaHal ini karena justru sebagai pimpinan lembaga antirasuah malah bekerjasama dengan tersangka.
Baca SelengkapnyaFirli menyebut, kehadirannya di Bareskrim akan menjadi catatan sejarah tentang kolaborasi KPK dan Polri
Baca SelengkapnyaICW menyentil Firli Bahuri tak jauh berbeda dengan tersangka korupsi saat menghindari wartawan dan menutupi wajahnya
Baca SelengkapnyaNovel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca Selengkapnya