Fahri Hamzah Sebut Citra Jokowi Tergerus Kalau Gibran Ikut Pilkada
Merdeka.com - Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyarankan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, tidak perlu ikut Pilkada. Menurutnya, hal tersebut akan membebani reputasi Jokowi.
Sebelumnya, Gibran yang terkenal berkiprah di bidang kuliner, terjun ke dunia politik dengan bergabung dengan PDI Perjuangan. Rencananya, Gibran berniat maju dalam Pilwalkot Solo 2020.
Fahri mengungkapkan, majunya Gibran akan merusak citra Jokowi yang digambarkan bersih dan tidak haus kekuasaan. Dia menilai ada kesan kalau Gibran maju Pilkada, seakan Jokowi tengah membangun dinasti politik.
-
Apa tanggapan Gibran terkait usulan Jokowi sebagai pemimpin koalisi? 'Nggak ada, belum ada pembicaraan seperti itu.' Wali Kota Solo yang juga anak pertama Presiden Jokowi itu mengaku belum bisa memberikan tanggapan karena memang belum ada pembicaraan terkait usulan itu.
-
Bagaimana Gibran merespon pertanyaan mengenai usulan Jokowi? 'Saya belum bisa menanggapi,' kata Gibran berkilah. Demikian juga saat ditanyakan apakah isu tersebut sekadar usulan atau hanya wacana, Gibran meminta awak media untuk bertanya kepada yang mengusulkan.'Silakan bertanya pada yang mengusulkan ya. Makasih,' tutup dia.
-
Apa risiko Gibran jadi cawapres Prabowo? 'Dan kalau dia memilih Gibran mungkin akan diserang dengan isu politik dinasti. Walaupun semuanya kan politik dinasti seperti SBY maupun Megawati,' jelas Indaru.
-
Siapa yang menilai Gibran bisa jadi cawapres Prabowo? Ia mengakui saat ini sudah ada dua calon yang digadang-gadang akan mendampingi Prabowo yaitu Erick Thohir dan Gibran Rakabuming. 'Dan kalau dia memilih Gibran mungkin akan diserang dengan isu politik dinasti. Walaupun semuanya kan politik dinasti seperti SBY maupun Megawati,' jelas Indaru.
-
Kenapa Gibran bisa maju? Sebab, apa yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
"Pak Jokowi dicitrakan bersih dan tidak haus kekuasaan. Kalau anak-anaknya masuk politik seperti yang lain nanti citra itu tergerus," katanya kepada wartawan, Rabu (9/10).
Dia memperingatkan Jokowi agar jangan sampai mau diolok-olok penjilat. Kendati, Fahri tidak mau menyebut siapa penjilat di sekitar kekuasaan yang dimaksud.
"Penjilat selalu ada di sekitar kekuasaan yang kerjanya asal bapak senang," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan Jokowi membangun dinasti politik menguat setelah Gibran Rakabuming Raka didorong menjadi cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, ucapan Jokowi presiden boleh kampanye dan memihak berbahaya.
Baca SelengkapnyaFahri Hamzah mengatakan, Gibran memiliki hak untuk maju sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaNamun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaDia pun menuding peranan TNI/Polri hingga aparatur sipil negara.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka diusulkan menjadi calon wakil presiden Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMardani menyinggung sosok Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama yang memiliki standar moral tinggi.
Baca SelengkapnyaPro kontra usai deklarasi Gibran menjadi bacawapres, Presiden Jokowi dituduh membangun dinasti politik
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta Pilpres 2024 merupakan anak sulung dari Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, dia pun menyinggung soal Gibran yang menyebut nama Wakil Ketua Timnas AMIN Thomas Trikasih Lembong.
Baca Selengkapnya