Fahri Hamzah sebut Sudirman orangnya polos, diduga disetir lapor MKD
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menuding ada pihak lain kendalikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said buat laporan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) soal pencatutan nama Presiden Joko Widodo buat palak saham PT Freeport Indonesia diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto.
Selama mengenal Sudirman, kata Fahri, merupakan sosok pribadi polos. Diduga perkenalan keduanya ketika Sudirman Said menjabat Dewan Pakar di PKS.
"Kita memahami apa yang sedang terjadi pada Sudirman ini, mungkin saja bukan dari kemauan dari Sudirman pribadi. Memang saya kenal Sudirman ini orang yang polos," kata Fahri di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (26/11).
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Politikus PKS itu menyebut, pihak pendorong itu memanfaatkan jabatan Sudirman sebagai menteri untuk membuat laporan. Sehingga Sudirman melakukan tindakan di luar kapasitas untuk kepentingan tertentu.
"Mendorong dia (Sudirman) untuk melakukan tindakan-tindakan di luar kapasitas dia dan di luar posisi dia sebagai menteri untuk," jelasnya.
Maka dari itu, alasan tersebut membuatnya yakin Sudirman terjebak melaporkan memakai kop surat kementerian.
"Kasus ini menjadi sensasional karena yang melaporkan burung Garuda, kalau enggak ada burung Garuda mana bisa. Burung Garuda ini kan seperti dalam kata petik bersekongkol dengan pihak asing itu yang sedang terjadi. Begitu juga Sudirman terbelit begitu banyak persoalan," pungkasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Juru Bicara Timnas AMIN, Muhammad Ramli Rahim mengungkapkan bahwa Co-Kapten Timnas AMIN Sudirman Said melakukan komunikasi dengan kubu Ganjar.
Baca SelengkapnyaSoal izin ke partai, Budiman bakal melaporkan pertemuannya dengan Prabowo ke Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaDasco menilai, pernyataan Hashim bukan sebagai bentuk calon menter
Baca SelengkapnyaLaporan dugaan pencemaran nama baik itu secara langsung dilakukan Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar
Baca SelengkapnyaSudirman Said memutuskan mendaftar setelah mempertimbangan dorongan dari berbagai koalisi masyarakat sipil.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu terkait pertemuan Budiman dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSudirman Said mengaku mendapat banyak dorongan dari pelbagai pihak mengelola pemerintahan yang bersih.
Baca SelengkapnyaDemokrat menyebut, Sudirman Said memiliki leadership dan manajerial yang baik sehingga layak dipertimbangkan maju Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaMenakar Peluang Sudirman Said Diusung di Pilkada DKI usai Batal Maju Lewat Jalur Independen
Baca SelengkapnyaFirli dilaporkan oleh Ketua Lembaga Transparansi Anggaran dan Anti Korupsi Indonesia (Lemtaki), Edy Susilo ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaBudiman menganggap pemanggilan tersebut hal yang biasa layaknya kader berdiskusi dengan pengurus partai.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, ucapan Jokowi presiden boleh kampanye dan memihak berbahaya.
Baca Selengkapnya