Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fahri Hamzah usul Pansus angket KPK panggil Presiden Jokowi

Fahri Hamzah usul Pansus angket KPK panggil Presiden Jokowi Fahri Hamzah. ©2017 dok foto dok ri

Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengusulkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla turun tangan menindaklanjuti 4 temuan Pansus angket KPK indikasi penyimpangan kinerja KPK. 4 Temuan penyimpangan kinerja KPK itu yakni menyangkut tata kelola kelembagaan, sistem penegakan hukum, masalah SDM, dan tata kelola anggaran KPK.

"Pak Jokowi dan JK sebagai pimpinan kabinet harus mulai mengkondisikan, apapun temuan DPR ini harus dipandang secara positif dan harus ada follow up secara positif juga dari pihak pemerintah," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/8).

Bahkan, Fahri mengusulkan agar Pansus memanggil Presiden Jokowi untuk diminta keterangan soal koordinasi KPK. Sebab, selama ini KPK dinilai bekerja tanpa koordinasi dengan Presiden.

"Saya misalnya mengusulkan agar presiden harusnya ditanya. Bagaimana sebetulnya ada KPK yang bekerja tanpa koordinasi dengan presiden. Saya sendiri seharusnya presiden dihadirkan. Bagaimana tanggapan presiden," ujarnya.

"Apakah memang menurut presiden wajar ada lembaga yang bekerja, satu sisi presidennya ngomong kemana mana, kita anti korupsi, tapi orang ditangkap ada setiap hari. Apa enggak ganjil di kepala presiden? Terus fungsi presiden dalam memberantas korupsi apa? Wong tiap hari ada korupsi kok," sambungnya.

Padahal, Presiden disumpah oleh rakyat untuk bertangungjawab terhadap jalannya negara. Namun, Fahri mempertanyakan posisi Presiden saat banyak pihak dituding melakukan korupsi.

Kondisi ini disebut mengancam kredibilitas dan citra negara di mata internasional. Sehingga, Pansus perlu menanyakan gerak langkah Presiden dalam merespons penyimpangan kinerja yang dilakukan KPK.

"Kalau negara kita diisukan di luar negeri sbg negara korup lalu modal enggak mau datang, investasi nggak datang yg diminta bertanggungjawab siapa? KPK? enggak ada KPK diminta pertanggungjawaban soal itu. Itu tanggungjawab presiden," tandasnya.

Fahri menilai secara kasat, bentuk penyimpangan prosedur kinerja KPK sudah terlihat. Menurutnya, salah satu cara untuk memperbaiki lembaga KPK adalah dengan merevisi UU KPK.

"Kalau revisi itu sudah pasti lah karena penyimpangannya sudah terlalu banyak, keliatan secara kasat mata ya," tegasnya.

Lebih lanjut, Fahri beranggapan KPK tidak pernah patuh pada prosedur dan sistem peradilan pidana serta cenderung mengabaikan hak-hak asasi orang lain. Oleh karena itu, pemerintah juga diminta menyiapkan rekomendasi atas temuan Pansus.

"KPK itu seperti negara dalam negara yang tidak punya ketundukan kepada prosedur bernegara yang lain yang sudah baku. Baik hukum acara dalam penegakan hukum maupun yang terkait dengan hak-hak orang lain. Hak saksi, hak pengacara, hak privasi dan sebagainya hilang," katanya.

Jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan, Fahri khawatir akan semakin banyak korban dari KPK. Hal itu menimpa eks karyawan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin, Yulianis, Niko Panji Tirtayasa hingga eks hakim PN Jakpus Syarifuddin Umar.

"Jadi kalau Pak JK memang bersetuju memang itu harusnya yang kita lakukan. Kalau tidak kita akan lihat jatuhnya korban terus menerus. Ini sudah keluar Yulianis, Niko, Hakim Syarifuddin. Ini kan yang berani keluar," tandasnya.

Selain tidak tunduk pada aturan, kata Fahri, KPK juga seolah ingin menjadi lembaga superbody yang lebih tinggi dari lembaga negara lain. Contohnya, langkah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap 1 panitera, 2 pengacara dan 1 office boy di PN Jaksel.

"Sikap KPK terus menerus berupaya agar secara moral lebih tinggi dari lembaga-lembaga lain. Misalnya kemarin begitu hakim Syarifuddin ke Jaksel dia datang juga ke Jaksel. OTT dilakukan di dalam kantor. Padahal bukan urusannya dengan hakim, itu urusannya dengan panitera," ucap Fahri.

Kemudian, Fahri menegaskan jika KPK tak mau memenuhi panggilan Pansus setelah melalui mekanisme 3 kali panggilan maka seharusnya kepolisian membantu untuk memanggil paksa. Pasalnya, pemanggilan paksa KPK telah menjadi wewenang DPR yang dijamin UU.

"Kalau KPK tidak mau datang ya panggilan 1, panggilan 2, panggilan 3. Panggilan paksa. Itu sudah kewenangan DPR dan kepolisian harus siap melaksanakan itu karena itu adalah perintah undang undang. Bukan karena polisinya mau," pungkasnya.

Sebelumnya, Pansus angket KPK telah menyampaikan 4 temuan sementara dari penyimpangan kinerja KPK. Wakil Ketua Pansus angket KPK Masinton Pasaribu mengatakan 4 temuan itu diantaranya, tata kelola kelembagaan KPK, sistem penegakan hukum, masalah SDM, dan tata kelola anggaran KPK.

"Berkaitan tata kelola lembaga KPK kemudian berkaitan dengan penegakan hukum yang dilakukan KPK terus tata kelola anggaran dan SDM," kata Masinton.

Masinton menyebut temuan ini akan dijadikan laporan dari Pansus kepada publik. Namun, Pansus belum bisa menyimpulkan lengkap lantaran proses investigasi masih berjalan.

"Hasil temuan sementara sebagai bentuk laporan kami aja dulu. Kesimpulan lengkapnya belum. Karena ini kan prosesnya masih berjalan," tegasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya

Presiden Jokowi terbuka untuk bertemu dengan siapa saja. Namun, Jokowi ingin menghormati KPK sebagai institusi yang independen.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Dugaan Ketua KPK Firli Peras SYL: Enggak Tahu, Jangan Tanyakan ke Saya
Jokowi soal Dugaan Ketua KPK Firli Peras SYL: Enggak Tahu, Jangan Tanyakan ke Saya

Soal baiknya bagaimana sikap KPK, Jokowi tidak ingin berkomentar.

Baca Selengkapnya
'Pansel KPK Dibentuk Jokowi Nanti Disumpah di Hadapan Prabowo'
'Pansel KPK Dibentuk Jokowi Nanti Disumpah di Hadapan Prabowo'

Kurnia berharap, apa yang menimpa KPK di era Firli Bahuri tidak terulang.

Baca Selengkapnya
Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK

Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK

Baca Selengkapnya
Firli Bahuri Tak Kunjung Ditahan, MAKI Gugat Kapolri dan Kapolda Metro ke PN Jaksel
Firli Bahuri Tak Kunjung Ditahan, MAKI Gugat Kapolri dan Kapolda Metro ke PN Jaksel

Selain Kapolri dan Kapolda Metro, MAKI menggugat Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Narendra Jatna.

Baca Selengkapnya
KPK Pertimbangkan Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri Usai Diberhentikan Jokowi
KPK Pertimbangkan Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri Usai Diberhentikan Jokowi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyatakan empat pimpinan KPK akan berembuk apakah memberi bantuan hukum.

Baca Selengkapnya
Abraham Samad Dkk Temui Pimpinan KPK, Ini yang Dibahas
Abraham Samad Dkk Temui Pimpinan KPK, Ini yang Dibahas

Mantan Ketua KPK Abraham Samad mendesak agar sejumlah kasus yang berhubungan dengan keluarga mantan Jokowi agar dapat segera diusut.

Baca Selengkapnya
Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Hadirkan Kepala BIN Jadi Saksi Sengketa Pilpres
Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Hadirkan Kepala BIN Jadi Saksi Sengketa Pilpres

Permintaan tersebut sebagai implikasi permintaan Tim Hukum Ganjar-Mahfud yang meminta Kapolri dihadirkan.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Minta Kapolri Dipanggil, Giliran TKN Prabowo-Gibran Usul Kepala BIN Dihadirkan di Sidang MK
TPN Ganjar Minta Kapolri Dipanggil, Giliran TKN Prabowo-Gibran Usul Kepala BIN Dihadirkan di Sidang MK

TKN Prabowo-Gibran mengusulkan Mahkamah Konstitusi (MK) menghadirkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan di sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kejagung Jawab Pimpinan KPK: Jika Ada Menengarai Tutup Pintu Koordinasi dan Supervisi Sebaiknya Diungkap
Kejagung Jawab Pimpinan KPK: Jika Ada Menengarai Tutup Pintu Koordinasi dan Supervisi Sebaiknya Diungkap

Kejagung menegaskan tidak menutup ruang koordinasti dan surpervisi dan mempersilakan KPK mencari bukti apabila ada personel korps Adhyaksa.

Baca Selengkapnya
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Setiap Pimpinan KPK Hadapi Tantangan dan Hambatan
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Setiap Pimpinan KPK Hadapi Tantangan dan Hambatan

Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nawawi Telak Sindir Jokowi Lebih Mudah Ormas Temui Presiden Daripada Pimpinan KPK
VIDEO: Nawawi Telak Sindir Jokowi Lebih Mudah Ormas Temui Presiden Daripada Pimpinan KPK

Ketua sementara Korupsi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya