Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fahri klaim diminta Jokowi gabung Golkar lewat Novanto

Fahri klaim diminta Jokowi gabung Golkar lewat Novanto Fahri Hamzah. ©2017 dok foto dok ri

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengklaim Presiden Joko Widodo meminta kepada mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto agar mengajaknya gabung ke partai. Tak hanya Setnov, Fahri mengklaim juga ditawari oleh Ketua Umum Partai Golkar saat ini Airlangga Hartarto untuk bergabung.

"Saya berkali-kali memang diajak ngomong sama Pak Nov dan pernah juga oleh pak Airlangga. Bahkan, kalau Pak Nov ini dia bilang ini pesannya Pak Jokowi ya begitu," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/2).

Meski berulangkali ditawari gabung ke Golkar, Fahri menegaskan tetap setia kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia mengaku ikut mendirikan dan membangun metode pembinaan dan pembentukan kader di PKS.

Untuk itu, Fahri menegaskan bakal tetap bertahan di PKS karena ingin memberikan contoh soal kesetiaan kepada para kader.

"Saya harus setia dengan metode yang kita kembangkan dalam partai. Dan juga saya bilang ke teman-teman PKS itu partai kader," tegasnya.

Fahri merasa dirinya tidak pergi tetapi didepak dari PKS. Permasalahan ini bermula ketika Fahri dipecat oleh Presiden PKS Sohibul Iman pada 2016 lalu.

PKS menganggap Fahri melanggar banyak aturan partai dan dinilai memperburuk citra partai karena telah pasang badan untuk Setya Novanto dalam kasus 'Papa Minta Saham' pembangunan proyek gedung baru DPR.

Merasa diperlakukan tidak adil, Fahri menyatakan melawan lewat hukum agar bisa kembali menjadi kader PKS. Upaya ini dilakukan karena ingin menunjukkan bahwa keputusan petinggi-petinggi PKS salah.

Hasil perlawanan itu, Fahri kembali menang di pengadilan melawan PKS. Pengadilan Tinggi Jakarta menolak banding yang diajukan DPP PKS. Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta itu menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 14 Desember 2016.

Dalam putusan Provisi (putusan sela) no 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel tanggal 16 Mei 2016, menyatakan secara tegas bahwa pemberhentian Fahri Hamzah sebagai anggota PKS, anggota DPR dan Wakil Ketua DPR RI dalam keadaan status quo (tidak mempunyai kekuatan hukum/ tidak berlaku) sampai ada putusan berkekuatan hukum tetap.

"Saya kan di PKS itu diusir bukan pergi. Makanya saya enggak mau pergi. Makanya saya melawan secara hukum saya enggak mau pergi dan saya menunjukkan bahwa kelakuan elite PKS salah dalam perspektif PKS sebagai partai kader," ungkapnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Isu Fahri Hamzah Gabung Golkar, Waketum: Kita Partai Terbuka
Isu Fahri Hamzah Gabung Golkar, Waketum: Kita Partai Terbuka

Ace menyatakan siap menyambut baik bila Fahri benar ingin segera menjadi kader Golkar.

Baca Selengkapnya
Aburizal Bakrie Blak-blakan Syarat Jokowi dan Gibran Jadi Ketum Partai Golkar
Aburizal Bakrie Blak-blakan Syarat Jokowi dan Gibran Jadi Ketum Partai Golkar

Menurut Aburizal Bakrie ada jalan lain bagi Jokowi dan Gibran untuk menjadi Ketua Umum di Partai Golkar

Baca Selengkapnya
Idrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat
Idrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat

Dia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.

Baca Selengkapnya
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.

Baca Selengkapnya
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum

JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.

Baca Selengkapnya
Jokowi Penuhi Syarat Masuk Golkar, Ridwan Hisjam Ungkap Alasannya
Jokowi Penuhi Syarat Masuk Golkar, Ridwan Hisjam Ungkap Alasannya

Jokowi dinilai pantas jika memang masuk ke partai berwarna kuning tersebut.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional
Jokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional

Menurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Ketua DPD Golkar Desak Gabung Koalisi Gerindra, Usung Duet Prabowo-Airlangga?
Sejumlah Ketua DPD Golkar Desak Gabung Koalisi Gerindra, Usung Duet Prabowo-Airlangga?

Seluruh ketua DPD Golkar menolak Munaslub untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum partai.

Baca Selengkapnya
Golkar Tak Masalah Partai Gabung ke Prabowo Bertambah: Makin Banyak Makin Solid
Golkar Tak Masalah Partai Gabung ke Prabowo Bertambah: Makin Banyak Makin Solid

Seperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB dan PSI di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Karpet Kuning untuk Jokowi Bergabung ke Golkar
Karpet Kuning untuk Jokowi Bergabung ke Golkar

Partai Golkar sangat terbuka kepada siapapun yang ingin bergabung ke partai berlogo pohon beringin.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Petinggi PKB Ditanya
VIDEO: Jawaban Petinggi PKB Ditanya "Sudah Diajak Prabowo Gabung Koalisi?"

Menurut Jazilul Fawaid, PKB dan Gerindra memiliki kedekatan dan pernah berkerjasama

Baca Selengkapnya
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo

Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.

Baca Selengkapnya