Fahri Kritik Parpol: Ketum Partai Hitung Duit Pilkada Aja Kerjaannya
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengkritik sikap partai politik yang ada saat ini. Menurutnya, partai politik sudah menjelma menjadi mesin kekuasaan.
"Mengerikan sekali, partai politik kita itu menjelma menjadi mesin kekuasaan, lupa bahwa partai politik adalah mesin pikiran, partai politik itu dilahirkan oleh kaum intelektual dimana mana dengan segala ideologinya," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (11/2).
Menurutnya, para ketua umum partai saat ini sibuk menghitung uang dari Pilkada. Serta, menghitung berapa jatah yang akan dikantongi.
-
Siapa yang mempertanyakan Tapera di DPR? Video tersebut saat anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri mempertanyakan terkait Tapera, berikut transkrip pertanyaannya:
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Bagaimana menurut Zulhas berpartai itu? 'Kalau lihat malam ini wajar PAN menjadi pemenang pemilu, layak, pantas. Kader PAN punya talenta. Oleh karena itu, mari kita songsong kemenangan PAN di Pemilu 2024,' ujar Zulhas dalam sambutannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Siapa yang pernah jadi anggota DPR RI? Sosok Romo Wisnoe yang begitu berpengaruh di tengah kelompok penghayat, menjadi magnet bagi partai politik saat itu. Sejumlah partai berebut menariknya menjadi anggota partai. Dan di era 1980-an, dia lolos menjadi legisltatif sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
"Tapi sekarang partai politik itu sekarang ini menjadi mesin kekuasaan efektif, Ketua Umum Partai ini udah gak ada yang mikir, ngitung duit Pilkada aja kerjaannya tiap hari saya lihat, ngitung jatah aja yang dia dapat dari kekuasaan," ujarnya.
Mantan Wakil Ketua DPR ini mempertanyakan dimana pikiran partai politik sekarang. Dia tidak melihat menara dari pikiran-pikiran besar para elit parpol.
"Ada yang menyebut dirinya pengikut Soekarno, tapi dia gak ngerti Soekarno berpikir apa, bagaimana Soekarno membangun narasi nya tentang demokrasi, anti kolonialisme dan sebagainya, ya dengan segala maaf lah yang lain lain yang menurut saya telah menjelma, mengubah partai politik menjadi mesin kekuasaan An sich," tuturnya.
"Ini tentang hitung hitungan kursi, berapa harga setiap kursi, dan kita bisa dapat apa dari kursi yang kita dapatkan dari rakyat, rakyat itu sudah gak penting lagi, ini yang mengerikan," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca SelengkapnyaMegawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaSejauh ini sudah bagus pemilihan kades tanpa parpol. Namun, bila ada keinginan pencalonannya melalui parpol, Gerindra akan mengkaji.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRudi lalu menyinggung jabatan Wali Kota Surakarta yang berhasil didapat Gibran.
Baca SelengkapnyaNamun, dia tidak menyebut daerah mana saja yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaDoli mengusulkan agar pencalonan dalam Pilkades pun menggunakan partai yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaProf Dr Andi Pangerang mengaku membaca soal polemik posisi ketua umum di Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Baca SelengkapnyaMegawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya
Baca Selengkapnya