Fahri minta Jokowi jelaskan alasan panglima tak digilir ke TNI AU
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyodorkan nama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI ke DPR. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berharap Jokowi terlebih dahulu menjelaskan alasan kenapa lebih memilih Gatot sebagai calon Panglima TNI dibandingkan memilih Kasau Marsekal Agus Supriatna.
Sebab, sesuai tradisi seharusnya Panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko menjadi giliran Angkatan Udara. Alasan tersebut, kata dia, harus dapat diterima sehingga tak ada pergantian calon Panglima di tengah jalan.
Lantaran, Fahri takut nantinya pemilihan Panglima TNI akan bernasib sama seperti calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang menimbulkan polemik berkepanjangan.
-
Bagaimana proses pemilihan Panglima TNI? 'Nama nanti akan disampaikan Ibu Ketua DPR ya. Calon tunggal sesuai amanah UU,' imbuhnya.
-
Kenapa Jenderal Agus menjadi calon Panglima TNI? Agus mengatakan, prajurit TNI yang mau memegang jabatan Pangdam harus bintang dua. Pun demikian, untuk prajurit TNI yang ingin menduduki jabatan Wakasad. Dia mengatakan, harus menjadi Pangdam dahulu, karena Pangdam itu membawahi satuan teritorial dan satuan operasi.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Mengapa Panglima TNI melakukan rotasi jabatan? “Dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI ke depan yang semakin kompleks dan dinamis,“ ujar Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Aidil dalam keterangannya, Minggu (27/8).
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
-
Kenapa TNI harus netral di Pilkada? Harga mati bahwa TNI itu netral, sehingga seluruh prajurit TNI, khususnya dari matra darat itu diminta menjaga netralitas, termasuk saat menggunakan medsos untuk lebih berhati - hati dan bijak,' tegas mantan Danrem 152 Baabullah itu.
"Tolong Presiden juga memberikan kepastian, jangan ada goncangan di tengah jalan, seperti fit and proper Budi Gunawan tiba-tiba ada perubahan di tengah jalan. Sikap netralnya di TNI itu harus nampak," kata dia.
Selain itu, Fahri menyebut ada kemungkinan besar fit and proper test digelar pekan ini. "Sangat mungkin (fit and proper test) pekan ini," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/6).
Seperti diketahui, Jokowi baru saja mengirimkan surat pengajuan Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo sore ini untuk didapuk sebagai pengganti Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang akan memasuki masa pensiun. Harusnya jatah Panglima TNI digilir dan jatuh ke TNI AU. Namun, sikap pemerintah berbeda-beda terkait urutan giliran tersebut. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi enggan berbicara banyak mengenai sosok pengganti dua perwira tinggi TNI tersebut.
Baca Selengkapnya“Ya kita kan punya sapta marga dan sumpah prajurit ya. Kita ikuti saja itu, ada batasan," kata Jenderal Agus
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons soal mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Golkar. Jokowi mengatakan mundurnya Airlangga merupakan urusan internal partai
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI AU kuat, namun bukan berarti manakut-nakuti musuh dan perang dengan negara lain.
Baca SelengkapnyaJokowi hanya memberi tanggapan singkat saat disinggung mengenai Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, TNI punya tradisi tersendiri mengenai pensiun.
Baca SelengkapnyaAgus berjanji di bawak kepemimpinan sebagai Panglima TNI, tidak akan ada prajurit yang arogan dan menyakiti rakyat
Baca SelengkapnyaJokowi menyatakan, pengunduran diri Airlangga menjadi urusan internal Golkar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaJokowi menjawab ini saat ditanya apakah Airlangga mundur turut dibicarakan bersama dirinya atau tidak.
Baca SelengkapnyaDeretan pesawat tempur TNI AU yang dikerahkan untuk mengawal Jokowi adalah 4 unit F-16 Fighting Falcon, 3 unit T-50i Golden Eagle, dan 1 unit Sukhoi SU-30 MK2.
Baca SelengkapnyaRudy juga memastikan jika PDIP tidak akan berubah haluan menjadi oposisi.
Baca Selengkapnya