Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fahri: Pandangan Ibu Mega ini tidak untuk kita salah pahami

Fahri: Pandangan Ibu Mega ini tidak untuk kita salah pahami Fahri Hamzah. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyarankan agar laporan penistaan agama yang dibuat Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dihentikan. Tujuannya, agar tidak menimbulkan upaya saling lapor antar kedua belah pihak.

Menurut Fahri, pidato Megawati saat HUT ke-44 PDIP itu tidak untuk dijadikan polemik tapi renungan dan pembahasan oleh para tokoh nasional.

"Saya mengusulkan saling melapor ini dihentikan apalagi ibu Mega. Pandangan Ibu Mega ini tidak untuk kita salah pahami tetapi untuk kita bahas dan didiskusikan sebagai tokoh bangsa, mantan presiden sebagai tokoh nasional," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1).

Fahri juga menyarankan agar PDIP turun tangan menjelaskan pikiran dan maksud pidato Megawati agar tidak ada salah tafsir bagi banyak pihak. "Saya juga menyarankan dan mengusulkan agar tim daripada Ibu Mega, PDIP terjun untuk membahas pikiran-pikiran Ibu Mega supaya menjadi dialektika kita," terangnya.

Pihak Polri pun diminta untuk melakukan evaluasi internal terkait proses penegakan hukum. Sebab, dia menduga laporan atas nama Baharuzaman selaku humas LSM itu hanya salah paham. Untuk itu, Polri perlu mencermati tiap laporan masuk agar tidak salah tangkap.

"Polri ini yang juga harus interopeksi juga. Jangan semua orang saling lapor kek begini kemudian ujungnya ada yang dipidana ada yang tidak. Begini-begini itukan hanya kadang-kadang karena perasaan, salah paham, salah tangkap," imbuhnya.

Dicontohkannya, kasus penyebaran isu palu arit dalam uang rupiah yang menjerat Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Dalam kasus ini, Polri sebaiknya mempertemukan Rizieq dengan pihak Bank Indonesia agar diberi penjelasan soal dugaan penggunaan lambang palu arit di uang rupiah.

"Ya kan sederhana, ajak Habib Rizieq panggil BI tolong jelasin ini. Kan entar dijelaskan 'Bib sudah selesai ya enggak ada kesengajaan'. Nanti mungkin BI bisa minta maaf karena ada tulisan di situ selesai gitu," tegas Fahri.

Sayangnya, kasus ini terus berlanjut karena tidak diselesaikan secara kekeluargaan sehingga menciptakan upaya saling lapor. Fahri khawatir, seseorang menjadi tidak berani menyampaikan kritik jika ada kebijakan yang salah dari pemerintah karena takut dilaporkan.

"Cuma inikan diadu, LSM suruh lapor Habib Rizieq, dan seterusnya nanti sampai dimana ini. Orang jadi enggak berani bicara kalau ada kekacauan simbolik di tengah-tengah pemerintahan yang harusnya dikritik itu orang jadi enggak berani bicara," pungkasnya.

(mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Reaksi Keras Megawati Terkait Kasus Aiman: Enak Saja Anak Orang Dipanggil-panggil
Reaksi Keras Megawati Terkait Kasus Aiman: Enak Saja Anak Orang Dipanggil-panggil

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara keras terkait kasus dugaan berita bohong yang menjerat Aiman Witjaksono.

Baca Selengkapnya
Megawati Minta TNI-Polri Tak Intervensi, Dudung: Kok Enggak Bilang BIN Harus Netral
Megawati Minta TNI-Polri Tak Intervensi, Dudung: Kok Enggak Bilang BIN Harus Netral

Menurutnya, TNI-Polri tidak perlu takut dengan wanti-wanti Megawati itu.

Baca Selengkapnya
Sebuah Pesan Megawati Soekarnoputri untuk Kapolri Sigit: Sudah Insaf Dong Pak
Sebuah Pesan Megawati Soekarnoputri untuk Kapolri Sigit: Sudah Insaf Dong Pak

Megawati hendak menyampaikan sebuah pesan untuk Kapolri.

Baca Selengkapnya
Megawati Tunjuk Airin saat Bicara Kecurangan TSM: Ngomong yang Keras Kalau Masuk PDIP!
Megawati Tunjuk Airin saat Bicara Kecurangan TSM: Ngomong yang Keras Kalau Masuk PDIP!

Megawati Soekarnoputri menegaskan kepada Airin Rachmi Diany agar bersuara keras jika bergabung dengan PDIP dan menemukan kecurangan TSM.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Tak Peduli Soal Pernyataan Petugas Partai Dikritik
VIDEO: Megawati Tak Peduli Soal Pernyataan Petugas Partai Dikritik

Saat menyampaikan pidato, Mega curhat dirinya dibully soal pernyataannya soal petugas partai.

Baca Selengkapnya
Megawati Geram Relawan Ganjar-Mahfud Terus Diintimidasi: Mereka Takut Kalah
Megawati Geram Relawan Ganjar-Mahfud Terus Diintimidasi: Mereka Takut Kalah

Megawati mengatakan, aparat penegak hukum saat ini dipakai untuk mengintimidasi lawan politik.

Baca Selengkapnya
Megawati Wanti-Wanti Aparat Jangan Intimidasi Rakyat: Jelek-Jelek Saya Pernah Panglima Tertinggi
Megawati Wanti-Wanti Aparat Jangan Intimidasi Rakyat: Jelek-Jelek Saya Pernah Panglima Tertinggi

Megawati Wanti-Wanti Aparat Jangan Intervensi Rakyat: Jelek-Jelek Saya Pernah Panglima Tertinggi

Baca Selengkapnya
Airlangga Balas Megawati: Orde Baru Chapter yang Sudah Lewat
Airlangga Balas Megawati: Orde Baru Chapter yang Sudah Lewat

Airlangga menyatakan bahwa saat ini sudah masuk orde reformasi.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Megawati, Mantan Kasad Minta Kepala BIN Budi Gunawan Tak Memihak Satu Paslon
Tanggapi Megawati, Mantan Kasad Minta Kepala BIN Budi Gunawan Tak Memihak Satu Paslon

udung berharap Budi Gunawan selaku kepala BIN bisa netral dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya
Megawati Sebut Manipulasi Hukum Terjadi soal Polemik MK, Bahlil: Kita Senyum Saja
Megawati Sebut Manipulasi Hukum Terjadi soal Polemik MK, Bahlil: Kita Senyum Saja

Koalisi dan TPN Prabowo Gibran memilih terus fokus untuk bekerja untuk memenangkan

Baca Selengkapnya
Megawati: Jangan Rakyat Dipecah-pecah Hanya karena Ingin Langgengkan Kekuasaan
Megawati: Jangan Rakyat Dipecah-pecah Hanya karena Ingin Langgengkan Kekuasaan

Megawati meminta relawannya tidak takut menghadapi intimidasi dari lawan politik maupun aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya
Bela Hasto, Megawati Beri Pesan ke Kapolri: Jangan Lagi Kamu Nanti di Pilkada Main Kayak Gitu
Bela Hasto, Megawati Beri Pesan ke Kapolri: Jangan Lagi Kamu Nanti di Pilkada Main Kayak Gitu

Selain meminta Sigit tak lagi ‘bermain’ di Pilkada 2024, Megawati ingin berpesan kepada pucuk tertinggi Korps Bhayangkara itu untuk insaf.

Baca Selengkapnya