Fahri tahu Luhut hanya bercanda saat koreksi pose dua jari bos IMF dan Bank Dunia
Merdeka.com - Saat sesi foto penutupan IMF - World Bank Annual Meeting di Bali, Menko Luhut Panjaitan dan Menkeu Sri Mulyani mengoreksi pose foto yang dilakukan Direktur IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim. Saat itu baik Lagarde maupun Jim Yong Kim mengacungkan dua jari
Luhut dan Sri Mulyani menyarankan Lagarde dan Jim Yong Kim tidak menampilkan simbol dua jari. Terdengar pembicaraan yang disampaikan Sri Mulyani. Menkeu menyatakan bahwa simbol dua saat ini identik dengan Prabowo, sedangkan satu untuk Jokowi. Ini mengacu nomor urut dalam Pilpres 2019.
Wakil ketua DPR Fahri Hamzah memahami jika aksi Luhut itu merupakan canda belaka. Candaan itu menjadi dipersoalkan karena muncul di masa-masa kampanye Pemilu.
-
Apa isi anekdot lucu tentang wakil rakyat? Siang hari saat cuaca sedang panas, di sebuah warung kopi ada dua pemuda yang menikmati kopinya sambil berbincang-bincang. Dadang: Wakil rakyat saat ini bukannya menyejahterakan rakyat, tapi malah menyengsarakan rakyat. Edi: Lebih parahnya lagi banyak wakil rakyat yang terjerat kasus korupsi. Dadang: Emang parah, Ed. Rakyat makin susah, eh wakil rakyat malah makin semringah. Banyak rakyat yang kehilangan pekerjaan, eh wakil rakyat malah bersenang-senang. Betapa bahagia dan sejahtera sekali mereka menempati kursi DPR.
-
Kenapa kata-kata pemilu lucu penting? Kata-kata pemilu lucu menghadirkan sentuhan keceriaan yang dapat menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang politik.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Bagaimana kata-kata lucu membuat pemilu lebih menarik? Humor adalah jembatan yang dapat menghubungkan politik dengan pemilih, terutama mereka yang mungkin merasa jenuh atau kurang tertarik terhadap urusan politik.
-
Bagaimana kata-kata lucu disampaikan? Kita hanya perlu menuliskannya di media sosial atau mengirimnya di grup.
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
"Itu bercanda saya kira ya, tapi semua bercandaan ditangkap masyarakat dan punya efek juga. Saya kira tidak ada masalah, orang juga tahu kok bahwa ini lagi kampanye semua juga lagi ngerjain kampanye kan," ujar Fahri di Gedung DPR, Senayan, Senin (15/10).
Fahri mendengar penjelasan bahwa awalnya Lagarde dan Jim Yong Kim bukan menampilkan simbol dua, tapi V yang berarti tanda damai dan kemenangan atau victory. Namun direvisi oleh Luhut dan Sri Mulyani menjadi simbol angka satu.
"Sebenarnya kalau enggak mau kelihatan, cukup jempol saja itu juga bagus," ungkapnya.
Fahri melihat saat ini menteri kabinet Jokowi seolah ikut mengkampanyekan capres petahana. Padahal seharusnya menteri harus bersikap netral.
"Kalau saya melihat kabinet ini kabinet politis ya hampir semuanya jadi anggota tim sukses, kalau di tempat lain biasanya kabinetnya agak menjaga jarak dengan kampanye, tapi ini tidak," katanya.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf membantah Luhut dan Sri Mulyani melakukan kampanye di pertemuan berskala internasional itu. Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menyebut kode satu jari yang diacungkan Luhut dan Sri Mulyani sebagai pertanda Indonesia menjadi negara nomor satu yang berhasil menyelenggarakan pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia.
"Pak Luhut sudah jawab kan. Dia sekadar bercanda dan dimaksud itu satu Indonesia. Nomor satu dalam penyelenggaraan, kegiatannya. Perfect lah," jelasnya di Rumah Cemara, Rabu (17/10).
Menko Luhut sudah mengklarifikasi soal aksi pose satu jari di penutupan IMF-World Bank Annual Meeting.
"Oh, itu kan saya bilang Indonesia nomor satu. Kan dia yang bilang jadi saya bilang begini (angka satu). Dia bilang victory, different, terus dia jadi (angka satu) ha ha ha ha jadi kita ketawa lepas. Kalau benaran juga nggak apa-apa," jelas Luhut di kantornya, Selasa (16/10).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surya Paloh menilai pernyataan Jokowi soal kode 'Pak Lurah' hanya candaan.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia melempar candaan ke Sandiaga soal PPP tak lolos ke DPR.
Baca SelengkapnyaPartainya juga menerima kritik yang diberikan masyarakat kepada Miftah.
Baca SelengkapnyaMomen Wamenhan Salah Sebut Pemerintahan Jokowi-Gibran, Rapat DPR Langsung Heboh
Baca SelengkapnyaGibran sempat melakukan gestur dengan meletakkan tangannya di dahinya sembari melongok ke arah atas hingga bawah
Baca SelengkapnyaBahlil langsung merevisi pernyataannya. Muzani pun tampak tertawa di hadapan Bahlil.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca SelengkapnyaBawaslu Jateng menyatakan tidak ada unsur pelanggaran kampanye pada peristiwa itu, karena Rakernas DPP APPSI bukan merupakan kegiatan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaGus Miftah menyampaikan ceramah dalam acara buka puasa bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan para menteri kabinet Indonesia Maju di Istana Negara Jakarta
Baca SelengkapnyaTKN menilai, Mahfud mengambil kesimpulan sendiri bahwa Gibran ingin mempermalukannya.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin
Baca Selengkapnya