Fakta-Fakta Sosok Jokowi di Mata Jusuf Kalla
Merdeka.com - Wapres Jusuf Kalla (JK) hampir lima tahun mendampingi Presiden Jokowi memimpin Indonesia. Keduanya juga kerap bersama-sama menjalankan tugas kenegaraan.
Tak lama lagi kebersamaan itu berakhir lantaran JK akan habis masa jabatannya. Sedangkan Jokowi maju kembali sebagai calon presiden.
Di masa jabatannya yang sebentar selesai, JK blak-blakan mengungkap sosok Jokowi. Bagaimana sosok Jokowi di mata JK? Berikut ulasannya.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana cara Jokowi memastikan kesiapan IKN? Presiden Jokowi menyampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diagendakan pindah kantor pada waktu serupa, yakni berkisar Juni hinga Juli.'Pak Basuki Juni, Juli,' kata Presiden Jokowi di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2).
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
JK Sebut Jokowi Selalu Ingin Detail
Jusuf Kalla (JK) sudah dua kali menjabat sebagai wakil presiden. Pertama periode 2004-2009 bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kedua berpasangan dengan Jokowi pada 2014-2019.
Menurut JK, dua presiden itu punya cara masing-masing dalam memimpin Indonesia. "SBY selalu ingin perfect, sempurna. Pak Jokowi selalu ingin detailnya," kata JK.
Jokowi Tidak Panik Tak Bawa HP
Banyak hal yang diungkap JK tentang sosok Jokowi. Salah satunya tentang kebiasaan Jokowi yang berbeda dengan kebanyakan orang.
Menurut JK, Jokowi tidak pernah panik jika tak membawa handphone dan jam tangan saat keluar rumah. Padahal bagi sebagian orang, kedua barang itu wajib dibawa.
"Kalau kita kan tidak bawa HP atau arloji akan berbeda rasanya. Kalau Jokowi biasa-biasa saja kalau tidak bawa keduanya," ujar JK.
Jokowi Bisa Bergaya Nonformal
Sebagai presiden, Jokowi sangat berbeda dengan kepala negara lainnya. Jokowi memiliki gaya unik dengan sering mengenakan pakaian santai saat bekerja. JK mengatakan kebiasaan itu tak bisa ditirunya.
"Lihat caranya pakai baju, pakai kaos, pakai di luar putih. Sepatu kets, sepatu itulah. Itu sangat informal. Saya malah enggak pernah begitu. Saya rasa pakai sepatu kets, pakai sepatu kets. Enggak apa-apa begitu," kata JK.
Merakyat dan Tidak Otoriter
Di mata Jusuf Kalla (JK), Presiden Jokowi ialah sosok pemimpin yang merakyat. Oleh sebab itu, dia meminta agar Jokowi tetap mempertahankan gaya merakyatnya tersebut.
Selain itu, JK juga mengatakan jika mantan Gubernur DKI tersebut memiliki jiwa demokratis dan tidak otoriter.
"Beliau tidak akan merusak bangsa dengan otoriter dan nepotisme," ungkap JK.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla blak-blakan mengenai hak angket hingga rencana pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaKeduanya sempat berpasangan hingga duduk menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu mendapatkan data lengkap dari BIN, BAIS, TNI, Polri, dan PPATK.
Baca SelengkapnyaPKB yakin Jokowi akan berlaku adil dan menghormati domain partai politik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan secara rutin mendapat laporan berkaitan dengan politik, ekonomi, sosial, hingga keamanan
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaMenurut Jusuf Kalla, tidak semua orang bisa blusukan seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSetiap menteri juga memiliki data intelijen. Namun, laporan tersebut diterimanya setiap satu bulan sekali.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan data yang dia terima setiap harinya tersebut lengkap.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaTolak ukur yang dimaksud Jokowi seperti pendapatan perkapita, indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran, angka kemiskinan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaGerindra yakin data di intelijen yang dipunyai oleh Presiden tidak akan disalahgunakan
Baca Selengkapnya