Ferdinand Akui Analisa Soal Setan Gundul Benar, Prabowo Tak Mungkin Menang 62%
Merdeka.com - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menjelaskan maksud Andi Arief menyebut kata 'setan gundul. Menurutnya, kata itu hanya sebutan untuk para pembisik capres Prabowo Subianto yang sesat memberi data kemenangan 62 persen.
"Yang dimaksud setan gundul oleh Andi Arief itu banyak pihak yang tidak akurat ke Prabowo sehingga Prabowo diprediksi akan salah langkah salah jalan karena data yang dipasok ke beliau tidak akurat," kata Ferdinand saat dihubungi, Senin (6/5).
Ferdinand menerangkan, kata setan gundul merupakan sebutan bagi orang-orang di sekeliling Prabowo yang memberi data asal dan bukan mengarah ke personal orang tersebut. Menurutnya, sikap Andi Arief sudah benar lantaran menegur kesalahan yang tidak benar dan sesat.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Dimana Andi Agung berasal? Bukan Sosok Sembarangan, 8 Foto Andi Agung yang Melamar Nia LIDA Dengan Panai Fantastis! Panggilan Untuk Sang Kekasih Bahkan dalam salah satu video yang beredar, Nia terlihat memanggil pria asal Tenggarong, Kalimantan Timur itu dengan sebutan 'sayangku'.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa senior Anang di PDIP? Tentu saja, dia adalah seorang senior. Di PDI Perjuangan, dia adalah senior. Saya masih junior.
-
Apa peran Said Abdullah di DPR RI? Dengan perolehan suara sebanyak itu, Said yang kini masih duduk sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu berhasil kembali mengamankan kursinya di Senayan untuk kali kelima berturut-turut.
"Andi Arief bilang saya ingin Prabowo menang, jangan diberikan data yang salah sehingga beliau menjadi blunder memberi statemen ke luar," kata Ferdinand.
"Masalah siapa orangnya dia bilang dia enggak tahu, tapi saya bilang saya anggap dia setan gundul, itu yang disampaikan," sambungnya.
Ferdinand mengaku tidak mengetahui siapa pemasok data 62 persen ke Prabowo sehingga berani mengklaim kemenangan. Menurutnya, Andi Arief menganalisa bahwa Prabowo tidak mungkin menang 62 persen.
"Dia membandingkan kemenangan SBY 2009 ya. SBY menang telak di mana-mana, di pulau Jawa semua menang, Sumatera dia menang, saat itu hanya 60 persen," kata Ferdinand.
"Nah sekarang di sebagian besar Jawa kalah, bagaimana mungkin ceritanya bisa menang 62 persen, nah dia Andi Arief main logika," ucapnya.
Ferdinand menuturkan, jika mengikuti hitungan hasil Pilpres 2019, Prabowo kalah di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Sementara, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat itu menang di pulau Jawa dan hanya mendapatkan 60 persen di Pilpres sebelumnya.
"Sekarang kok bisa Prabowo kalah di sebagian besar Jawa tapi mengklaim diri menang 62 persen. Itulah yang dianggap ada pihak setan gundul yang memberi info tak akurat yang membuat Prabowo salah langkah dan blunder dalam mengambil langkah," tandas Ferdinand.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capres Prabowo Subianto banjir kritik usai heboh julukkan 'gemoy'.
Baca SelengkapnyaHendropriyono dalam analisa intelijennya menyoroti faktor yang akan memenangkan Prabowo-Gibran, yaitu cepatnya mesin partai bergerak.
Baca SelengkapnyaGerindra meyakini Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa menang mutlak di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menargetkan kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten, Andra Soni mengajak KIM total berjuang mengambil hati rakyat demi memenangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung Abdurachman meyakini Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaGerindra memastikan Prabowo tidak merasa khawatir dengan munculnya wacana duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud kini berada juru kunci dengan elektabilitas 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada seluruh kader Partai Gerindra untuk tetap tenang, santun, dan jaga diri.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno yakin Pemilu 2024 tak berlangsung dalam satu putaran karena tiga paslon capres cawapres bersaing ketat.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, justru Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang menunjukkan kemampuannya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kans Cawapres itu seperti apa yang pernah disampaikan oleh Puan Maharani beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnya