Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fit & Proper Test Calon Anggota BPK, DPR Soroti Opini WTP Tak Turunkan Korupsi

Fit & Proper Test Calon Anggota BPK, DPR Soroti Opini WTP Tak Turunkan Korupsi Gedung DPR. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - DPR menggelar fit and proper test calon anggota Badan Pemeriksaan Keuangan (KPK). Anggota Komisi XI DPR RI Agun Gunandjar Sudarsa melempar pertanyaaan kepada calon anggota BPK Nelson Humarin Halomoan terkait pemberian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada lembaga negara.

Menurut Agun, opini WTP hanya sebuah formalitas. Sebab, pemberian Opini WTP tidak sejalan lurus dengan penurunan angka kasus korupsi.

"Karena WTP ini ya sebagai mana tupoksi BPK hitam di atas putih, hanya administratif belaka kok. Hitam di atas putih, dimanipulatif mudah itu pak. Di atas kertas sesuai prosedur angkanya tepat, sama, kan begitu pak. Tetapi korupsi masih terjadi dari anggaran negara ini," kata Agun dipantau lewat streaming youtube DPR, Kamis (9/9).

Orang lain juga bertanya?

Dia menilai masalah tersebut terjadi karena mekanisme pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) yang prosesnya tidak memiliki standar dan membuka ruang lobi-lobi.

"Memang prosesnya itu terutama DAM itu engga ada standar ukuran yang pasti. Itu lobi pak. Nah itu semuanya bersumber pasti melibatkan Kementerian Keuangan, dan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)," ungkapnya.

Buktinya, kata Agun, banyak pemerintah daerah yang mendapatkan opini WTP tetapi tetap kepala daerah tetap tersangkut kasus korupsi. Karena uang yang diajukan daerah hanya berupa proposal. Uangnya tetap pada pemerintah pusat. Sehingga agar proposal dari daerah lolos maka kerap membutuhkan lobi.

"Nah untuk bisa meloloskan proposal sampai uang itu keluar ada loby antara daerah dengan pusat. Karena korupsi itu dua pihak, kalau satu pihak namanya penggelapan. Nah semua kasus yang terjadi hari ini, termasuk yang ditangani KPK hari hari ini yang bupati segala macem, semua termasuk terkait dengan kebijakan," bebernya.

"Jadi ini persoalan kebiajakan desentralisasi, daerah-daerah ini korupsi karena memang pusat bikin daerah suruh korupsi, seperti bupati yang kemarin itu. Ya kalau tidak korupsi gimana gitu," tambahnya.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hatari mengungkapkan penyebab pemberian Opini WTP tidak bisa turunkan angka korupsi. Dia sependapat dengan Agun bahwa pemberian Opini WTP kepada penyelenggara negara hanya sekadar syarat administratif. Sementara BPK tidak meninjau lebih jauh masalah keuangan lainnya.

"WTP ini menjadi komuditas daripada BPK ini, dan senang hari ini kami bisa menemukan anak muda yang sangat memahami," lanjutnya.

Setelah semua pertanyaan terkait WTP, Nelson Humarin Halomoan memberikan tanggapan. Dia masalah tersebut bisa selesai jika sesuai Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

"Yang pertama kesesuaian terhadap standart selama ini BPK hanya fokus terhadap kesesuaian terhadap standar efektifitas SPI (Sistem Pengendalian Intern). Tapi lupa sama kepatuhan, sama pengungkapan. Nah kepatuhan ini seharusnya menjadi bahan, suatu entitas bisa dinyatakan opininya WTP atau tidak," terangnya.

Dengan mengembalikan proses pemeriksaan sesuai dengan aturannya, Nelson percaya pemberian WTP kepada penyelenggara negara akan berpengaruhi terhadap pencegahan korupsi.

"Kalau hanya pemeriksaan hanya seperti kantor akuntan, dia memang hanya melihat standar, kalau sudah sesuai standar WTP. Padahal di BPK kita tunduk sama UU oeaungkan negara no 15 tahun 2004 yang menyatakan 4 hal suatu entitas itu dinyatakan WTP. Ini yang akan kita kembalikan, sehingga ke depannya tidak terjadi perbedaan sudah WTP masih terjadi Korupsi," jelasnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Laporan Keuangan KPK Kembali Dapat Opini WTP, Tapi BPK Beri Catatan Ini
Laporan Keuangan KPK Kembali Dapat Opini WTP, Tapi BPK Beri Catatan Ini

WTP ini kelima kalinya diterima KPK. BPK tak menemukan permasalahan signifikan yang berdampak kepada kewajaran penyajian LK KPK.

Baca Selengkapnya
Ini Dua Calon Pimpinan KPK yang Pro dan Kontra OTT Dihapus
Ini Dua Calon Pimpinan KPK yang Pro dan Kontra OTT Dihapus

Mekanisme OTT yang selama ini dilakukan KPK, menjadi salah satu pembahasan menarik selama fit and proper test Capim.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR ‘Semprot’ Capim KPK Ibnu Basuki: Saudara Pernah Vonis Bebas Terdakwa Korupsi
Komisi III DPR ‘Semprot’ Capim KPK Ibnu Basuki: Saudara Pernah Vonis Bebas Terdakwa Korupsi

Meski begitu, Rudianto tidak menjelaskan lebih jauh perihal perkara yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
Kemenkumham Raih Opini WTP ke-15 dari BPK RI
Kemenkumham Raih Opini WTP ke-15 dari BPK RI

Opini WTP tersebut diberikan langsung oleh Pimpinan I BPK RI Nyoman Adhi Suryadnyana

Baca Selengkapnya
DPR Diminta Coret Calon Anggota BPK Bermasalah Agar Tak Terjadi Polemik
DPR Diminta Coret Calon Anggota BPK Bermasalah Agar Tak Terjadi Polemik

Uji kelayakan dan kepatutan tersebut tidak hanya secara formil tapi haruslah uji etik individu dahulu

Baca Selengkapnya
Pemerintah Pusat Raih Opini WTP, Jokowi Tegaskan Bukan Prestasi tapi Kewajiban
Pemerintah Pusat Raih Opini WTP, Jokowi Tegaskan Bukan Prestasi tapi Kewajiban

Jokowi mengaku sudah berkali-kali menyampaikan WTP bukan prestasi, melainkan kewajiban untuk menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan baik.

Baca Selengkapnya
PKB Tegur Anggota DPR Hasbiallah Ilyas: OTT Bukan Kampungan, Ini Instrumen Pemberantasan Korupsi
PKB Tegur Anggota DPR Hasbiallah Ilyas: OTT Bukan Kampungan, Ini Instrumen Pemberantasan Korupsi

Ketua Harian DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ais Shafiyah Asfar memiliki pandangan berbeda dengan Anggota Komisi III DPR RI Hasbiallah Ilyas terkait OTT.

Baca Selengkapnya
Menteri Luhut Soal OTT KPK Dianggap Tidak Sukses: Pemikiran Kampungan, Ndeso
Menteri Luhut Soal OTT KPK Dianggap Tidak Sukses: Pemikiran Kampungan, Ndeso

"Saya sangat tidak setuju, itu kampungan menurut saya kalau pemikiran itu, ndeso," kata Luhut

Baca Selengkapnya
Mahfud Samakan Sanksi Ketua KPU dan Kasus MK: Pembuatan Keputusan Langgar Etika Berat hingga Gibran Lolos
Mahfud Samakan Sanksi Ketua KPU dan Kasus MK: Pembuatan Keputusan Langgar Etika Berat hingga Gibran Lolos

Mahfud MD membandingkan putusan DKPP terhadap Ketua KPU dengan putusan MKMK soal pencalonan Gibran.

Baca Selengkapnya
Megawati Minta KPK Dibubarkan, Anas Urbaningrum: Saya Duga Beliau Bercanda
Megawati Minta KPK Dibubarkan, Anas Urbaningrum: Saya Duga Beliau Bercanda

Sebelumnya, Megawati meminta Presiden Jokowi untuk membubarkan KPK.

Baca Selengkapnya
Mengapa Sanksi DKPP ke Ketua KPU Tak Berdampak pada Pencalonan Gibran? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sanksi DKPP ke Ketua KPU Tak Berdampak pada Pencalonan Gibran? Ini Penjelasan Pakar

Sanksi peringatan terakhir DKPP kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari tidak berdampak terhadap pencalonan Gibran sebagai Cawapres.

Baca Selengkapnya
Ganjar Soroti Indeks Korupsi Merosot: Kita Tak Serius Mengawal Itu, Good Governance Mesti Diberikan
Ganjar Soroti Indeks Korupsi Merosot: Kita Tak Serius Mengawal Itu, Good Governance Mesti Diberikan

Ganjar Pranowo mengatakan good governance dan penegakan hukum mesti diperkuat.

Baca Selengkapnya