Fitra: Kepala daerah baru tak punya kemampuan transparansi
Merdeka.com - Sekjen Fitra Yenny Sucipto berpandangan, sebesar 70 hingga 80 persen kepala daerah yang baru hasil Pilkada serentak pada 2014 lalu bukan petahana. Mereka sebagian besar kepala daerah yang baru dilantik tersebut, dianggapnya menghadapi hutan belantara soal penggunaan dan transparansi anggaran karena belum memiliki pengalaman.
"70 Hingga 80 Persen kepala daerah baru bukan incumbent. Pertama kali bupati baru seperti menghadapi hutan belantara," kata Yenny dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (6/3).
Lebih lanjut, Yenny menjelaskan, harus diakui penggunaan dan transparansi APBD di setiap wilayah menjadi fenomena yang bukan menjadi rahasia lagi. Peran serta masyarakat terhadap penggunaan dan transparansi APBD masih belum maksimal.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Siapa Pj Bupati Banyumas yang baru? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Pilkada Serentak pertama? Pilkada Serentak pertama kali dalam cakupan nasional di Indonesia dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015.
Oleh sebab itu, kata Yenny, kabupaten atau kota tetap tak akan maju bila sebagian besar kepala daerahnya tidak transparan dalam penggunaan anggaran. Apalagi rawan terjadi peluang kongkalikong antara kepala daerah dengan pihak lain seperti DPRD.
"Kepala daerah baru tak punya kemampuan transparansi, akuntabilitas, persoalan ketertutupan, ini kekhawatiran kita. Fitra merespons cukup positif festival anggaran Kabupaten Batang. Bagaimana melibatkan masyarakat dalam pemanfaatan anggaran," terang Yenny.
"Sejauh ini kita tahu tidak pembahasan anggaran di DPR, ada tidak mengenai keterbukaan, itu kan rendah. Begitu pula di tingkatan kabupaten kota. Berbicara partisipasi, ada tidak bentuk keterlibatan eksekutif legislatif melibatkan masyarakat dalam proses pembahasan anggaran," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) serba kesulitan dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertanyaan itu dilontarkan anggota Komisi II Fraksi PDI Perjuangan Komarudin Watubun saat rapat di Komisi II DPR, Jakarta, Selasa (31/10) malam.
Baca SelengkapnyaMenteri Tito mendapat data sekitar 50 sampai 60 persen KPU dan Bawaslu Daerah tak netral.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, jika nantinya usulan tersebut dilaksanakan akan berpotensi untuk mencederai cita cita reformasi dan bertentangan dengan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaAturan cuti kepala daerah selama Pilkada itu didugat warga Kabupaten Kendal, Jawa Tengah bernama Harseto Setyadi Rajah.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian mencopot Pj Bupati Kampar, Muhammad Firdaus dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaDengan pilkada langsung, Demokrat menilai masyarakat bisa memilih pemimpin yang dekat dengan rakyat
Baca Selengkapnya