Fraksi Demokrat: Tak satupun yang menolak SBY jadi ketum lagi
Merdeka.com - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR Didik Mukrianto menyatakan dukungan mengalir deras terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kembali menjadi ketua umum di Kongres 2015. Dia mengklaim, dukungan SBY dari DPC dan DPD Demokrat bahkan mencapai 100 persen.
"Seratus persen (dukungan daerah). Tidak ada satu kader pun yang akan menolak," kata Didik di Gedung DPR Jakarta, Kamis (11/12).
Walaupun demikian, dia belum mengetahui kesediaan SBY memimpin Demokrat kembali. Mereka masih berusaha mendorong SBY untuk maju dalam Kongres ke depan.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Apa doktrin Partai Demokrat? Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
-
Siapa yang punya hak menentukan arah politik PDIP? Megawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
"Yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita, kader di Demokrat menghendaki bagaimana Pak SBY bersedia memimpin ke depan," terang dia.
Lanjut dia, sosok SBY adalah solusi bagi kemajuan Demokrat ke depan. Kualitas dan kemampuan SBY diyakini akan mampu memperbaiki perolehan suara Demokrat dalam pemilu nanti.
"Barang tentu melihat kondisi Demokrat yang turun dimana turun jauh dibanding 2009 maka kita butuh kader seperti Pak SBY. Tidak ada kader sejati di Demokrat seperti saya yang akan menolak SBY maju lagi," pungkas dia.
Sebelumnya, salah satu pendiri Demokrat Ahmad Mubarok mengakui jika memang ada wacana mencalonkan SBY kembali di Kongres nanti. Namun dia mengingatkan, dahulu SBY ingin jabat jadi ketua umum hanya saat partai dalam keadaan darurat saja.
"Itu kan baru aspirasi. Pak SBY dari awal sudah bilang, saya hanya darurat jadi ketua umum," kata Mubarok saat berbincang, Kamis (11/12).
Mubarok menilai, seorang SBY sudah tidak pantas lagi duduk sebagai ketua umum. Sebab, SBY adalah seorang mantan presiden dan bukan lagi tempatnya bekerja di lapangan seperti ketua umum.
"Dinamika ada yang penjilat, ada yang objektif, ada yang ingin menempatkan Pak SBY di tempat lebih tinggi, karena ketum berarti di lapangan, kan mantan presiden maqom-nya sudah lebih tinggi lagi," terang Mubarok.
Namun ketika ditanya, jabatan apa yang pantas diduduki oleh SBY selain ketua umum, Mubarok sulit menjawab. Dia hanya menilai jika sosok SBY cukup menjadi sumber inspirasi bagi kader Demokrat, bukan ketua umum.
"Yah sumber inspirasi," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberi pesan menyentuh untuk capres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSBY bersiap turun gunung langsung memenangkan Capres Prabowo
Baca SelengkapnyaDemokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY
Baca SelengkapnyaSBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan Partai Demokrat bertekad untuk menyukseskan pemerintahan di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNamun SBY ingin seluruh kader Demokrat tetap tenang. Menganggap semua yang dialami Demokrat dengan tenang. Tidak emosional.
Baca SelengkapnyaSBY menegaskan mendukung penuh pencapresan Prabowo.
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca Selengkapnya