Fraksi PKS usul Komisi I dan III DPR rapat bersama bahas senpi ilegal
Merdeka.com - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan adanya rapat gabungan antara Komisi III dengan Komisi I untuk membahas isu senjata api ilegal. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan usulan ini untuk menyelesaikan polemik pembelian senjata api ilegal yang membuat masyarakat bingung.
Informasi pembelian 5 ribu senjata ilegal itu pertama kali digulirkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam acara silaturahmi purnawirawan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jumat (22/9) lalu. Informasi itu dibantah oleh Menko Polhukam Wiranto dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Wiranto dan Ryamizard meluruskan bahwa jumlah senjata yang dipesan bukan 5000 tetapi hanya 500 unit. 500 pucuk senjata api dipesan oleh Badan Intelijen Negara dari PT Pindad.
-
Apa yang dibahas Koalisi Perubahan dalam pertemuannya? Pertemuan tersebut diadakan untuk membahas usulan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang meminta kolaborasi KPK-Polri? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang memimpin Sidang PPKI? Sidang bersejarah itu dipimpin oleh Soekarno.
-
Siapa anggota KORPRI? Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri adalah wadah untuk menghimpun seluruh pegawai Republik Indonesia demi meningkatkan perjuangan, pengabdian, dan kesetiaan pada cita-cita perjuangan bangsa.
"Kalau boleh ada rapat gabungan antara Komisi I dengan III. Syukur-syukur itu bisa terjadi," kata Jazuli usai acara pembukaan milad ke-13 Fraksi PKS DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/10).
"Kalau tidak, minimal itu bisa dijelaskan di raker komisi I disitu ada panglima, ada BIN, di situ ada Menhan. Mudah-mudahan ini terlaksana," sambung Jazuli.
Jazuli beranggapan, bisa saja informasi pembelian senjata yang disampaikan Gatot, Wiranto dan Menhan berbeda peruntukkan. Namun, karena informasi ini tidak dijelaskan secara terbuka sehingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Panglima itu lain, yang dimaksud Menhan itu lain dan barangnya semuanya ada sebenarnya. Artinya yang dimaksud Panglima pesan 5.000 dari Pindad itu bisa jadi memang benar," terangnya.
Untuk diketahui, Fraksi PKS DPR akan menyelenggarakan berbagai macam kegiatan dalam rangka perayaan Milad ke-13 Fraksi PKS yang berlangsung selama bulan Oktober 2017. Milad Fraksi PKS kali ini mengambil tema "13 Tahun Fraksi PKS dalam Memperjuangkan Aspirasi Rakyat". (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isi pertemuan membahas beberapa poin. Termasuk soal RUU Desa.
Baca SelengkapnyaAnggota komisi III DPR Benny K Harman menyoroti tentang target PNBP. Menurutnya, kelengkapan data perlu menjadi atensi dalam pelaporan.
Baca SelengkapnyaPKS Usul Pimpinan DPR Diisi Seluruh Fraksi, Cak Imin: Prosesnya Agak Sulit
Baca SelengkapnyaFraksi PDIP dan PKB akan saling mendukung dalam kinerja di Parlemen. Dan terakhir, terkait rencana pertemuan antara Cak Imin dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Hinca Panjaitan mengungkap fakta kepada Kapolri Listyo Sigit.
Baca SelengkapnyaHasbiallah menyinggung Jenderal Fadil Imran yang sukses memerangi narkoba saat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan, Endro S Yahman mengusulkan, dibentuk panja untuk evaluasi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRapat paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaUsulan pembentukan Panja Netralitas Polri ini muncul saat rapat Komisi III DPR dengan Polri
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VII, Muhammad Nasir blak-blakan aksi mafia migas di Inhil.
Baca SelengkapnyaKomisi III meyakini, jika PPATK dan KPK tidak ada lagi kekhawatiran, maka dua RUU tersebut akan berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaAdapun agenda rapat hari ini salah satunya mengangkat berbagai evaluasi kerja Polri.
Baca Selengkapnya