Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gabung ke PDIP, Johan Budi disebut ingin bantu Mega cetak kader antikorupsi

Gabung ke PDIP, Johan Budi disebut ingin bantu Mega cetak kader antikorupsi Alexander Marwata dan Johan Budi. ©2015 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah mengatakan bergabungnya mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP sebagai caleg PDI Perjuangan bukan karena motif kekuasaan. Basarah menyebut Johan Budi ingin membantu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mencetak kader-kader antikorupsi serta membangun sistem antikorupsi yang komperhensif.

Pernyataan ini menangggapi polemik di media sosial yang dimunculkan oleh mantan Sekretaris Kementerian ESDM Said Didu dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Lewat akun twitternya, kedua tokoh itu mencermati pernyataan Johan Budi yang menyebut PDIP berkomitmen tegas dalam melawan korupsi. Keduanya menuduh Johan Budi, dan para pimpinan KPK, haus dengan kekuasaan dengan masuk ke partai politik.

Basarah meluruskan, keputusan Johan Budi ke PDIP karena tidak ingin menyia-nyiakan hak konstitusionalnya sebagai warga negara untuk berpolitik demi kepentingan bangsa. Kepentingannya jelas, yakni memastikan pemberantasan korupsi berjalan akuntabel. Caranya dengan masuk ke dalam sistem kepartaian dan parlemen.

"Johan Budi adalah contoh figur pemimpin yang lebih baik kerja nyata dalam pemberantasan korupsi, daripada sekedar bicara tanpa hasil nyata. Apalagi sekadar bersikap mengutuk kegelapan dan membuat gaduh ruang publik," ujar Basarah, Rabu (13/9).

Sudah hampir 16 tahun KPK berdiri, kata Basarah, Indonesia seakan tak pernah usai dirundung berbagai kasus korupsi. Hal ini karena hanya segelintir orang yang melakukan aksi nyata dalam memerangi praktik korupsi.

"Kebanyakan dari masyarakat kita, termasuk sebagian kalangan tokoh masyarakat bahkan penggiat antikorupsi, selalu hanya bersikap mengutuk dan menyesali maraknya kasus korupsi. Padahal yang dibutuhkan adalah solusi yang efektif," jelas Basarah.

Wakil Ketua MPR RI itu melanjutkan, banyak yang menuduh partai politik sebagai sumber penyebab korupsi. Sayangnya, hanya sedikit yang ikut membenahi parpol, khususnya dalam melahirkan kader-kadernya yang berintegritas dan tidak korupsi.

Padahal dalam sistem kenegaraan, lanjutnya, parpol dapat dikatakan sebagai lembaga yang dapat menentukan baik buruknya masa depan negara karena peran dan fungsinya cukup strategis.

Basarah menuturkan, Megawati memang figur ketua umum parpol yang selalu bersikap tegas dengan memberikan sanksi pemecatan terhadap kader yang terlibat korupsi. Di pencalegan 2019, Megawati memang tegas mencoret bakal caleg yang pernah menjadi narapidana korupsi.

"Bahkan mendukung PKPU tentang larangan napi korupsi boleh maju sebagai caleg. Begitupun bakal caleg dengan latar belakang bandar narkoba dan teroris, pasti dicoret," beber Basarah.

Untuk itu, PDIP menerima niat baik Johan Budi untuk ikut menjadikan partai itu sebagai parpol yang berintegritas dan mendukung pemberantasan korupsi.

"Kami sangat mengapresiasi Johan Budi karena menggunakan hak konstitusionalnya sebagai warga negara untuk berpolitik demi kepentingan menyejahterakan bangsanya," imbuhnya.

"Selamat berjuang Bung JB. Tuhan senantiasa bersama orang-orang yang sabar dalam kebaikan," tandas Basarah.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud: Saya Minta Sebut Satu Parpol yang Tidak Ada Koruptornya
Mahfud: Saya Minta Sebut Satu Parpol yang Tidak Ada Koruptornya

Hal itu dikatakan Mahfud menanggapi alasannya bersedia dicalonkan sebagai cawapres di Pilpres 2024 dari partai politik yang kadernya terjerat korupsi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Murka Besar Surya Paloh, Klarifikasi Kader Korupsi & NasDem Bubar
VIDEO: Murka Besar Surya Paloh, Klarifikasi Kader Korupsi & NasDem Bubar

Paloh, pernyataan tersebut justru untuk memberikan semangat anti-korupsi kepada seluruh kader Partai Nasdem.

Baca Selengkapnya
Sepakat dengan Luhut, Demokrat: Orang Toxic Malah Meracuni
Sepakat dengan Luhut, Demokrat: Orang Toxic Malah Meracuni

Kabinet hanya diisi oleh sejumlah orang saja, sehingga perlu sosok-sosok yang berkualitas.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Usung Kader di Pilkada Jatim Bukti Kaderisasi PDIP Berjalan
Said Abdullah: Usung Kader di Pilkada Jatim Bukti Kaderisasi PDIP Berjalan

Said Abdullah, mengatakan sebagian besar figur calon kepala daerah yang mereka dukung adalah kader murni partai.

Baca Selengkapnya
PDIP: Megawati Tidak Memaksakan Anaknya Dapat Karpet Merah untuk Jadi Pemimpin Nasional
PDIP: Megawati Tidak Memaksakan Anaknya Dapat Karpet Merah untuk Jadi Pemimpin Nasional

PDIP memandang kekuasaan harus diperjuangkan bersama rakyat.

Baca Selengkapnya
Megawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi
Megawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi

Megawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Ratusan Pejabat Indonesia yang Tersandung Korupsi Periode 2004-2022
Ini Daftar Ratusan Pejabat Indonesia yang Tersandung Korupsi Periode 2004-2022

Jokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024
PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024

Apalagi keempat partai politik (parpol) ini merupakan korban kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?

Megawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Ganjar Naik, Megawati Ingatkan Kader PDIP Jangan Terlena
Elektabilitas Ganjar Naik, Megawati Ingatkan Kader PDIP Jangan Terlena

Megawati mengingatkan sesama anggota PDIP harus kompak untuk menangkan Ganjar.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Gagasan Tak Akan Lahir dengan Pragmatisme
Said Abdullah: Gagasan Tak Akan Lahir dengan Pragmatisme

Said menyebut gagasan besar tidak akan lahir bila sehari-hari dihadapkan dengan pragmatisme.

Baca Selengkapnya
Kabareskrim Akui Masih Ada Polisi yang Punya Sifat Koruptif
Kabareskrim Akui Masih Ada Polisi yang Punya Sifat Koruptif

Wahyu mengklaim bakal menyelesaikan masalah polisi korupsi.

Baca Selengkapnya