Gabung PDIP, Kapitra ngaku tak diberi ruang maju caleg oleh partai pendukung 212
Merdeka.com - Mantan pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera mengungkapkan alasan maju calon legislatif (caleg) lewat PDIP. Kapitra mengatakan partai yang mendukung aksi 212 tak memberi ruang untuk dirinya maju sebagai caleg.
Dia pun hari ini resmi menyatakan resmi bergabung dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Untuk maju sebagai Bacaleg Dapil Riau II.
"Partai lain tidak pernah menawarkan saya. Apakah itu PKS, Gerindra, PAN, PBB, Golkar, PPP, PKB, tidak pernah menawarkan saya. Yang nawarin saya cuma PDIP," ucap Kapitra di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap politiknya? 'Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,' ungkapnya.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
Bukan hanya itu saja, masih kata dia, PDIP memberikan ruang selebar-lebarnya untuk mengembangkan Islam. Hal inilah yang membuat dirinya berkeyakinan memilih partai berlambang banteng bermoncong putih itu.
"PDIP juga memberikan ruang saya untuk keislaman saya. PDIP juga berjuang untuk memperjuangkan mayoritas umat Islam dan anak bangsa ini lebih sejahtera. Sehingga Marhaen jadi pemegang modal, bukan jadi kuli terus. Marhaen jadi sejahtera, bukan menderita terus," ungkap Kapitra.
Sementara itu, di tempat yang sama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan, Kapitra bisa menjadi jembatan untuk persahabatan.
"Bergabungnya Kapitra Ampera, ini tidak terlepas dari proses kesejarahan Bung Karno. Beliau adalah Ketua GMNI sebelumnya. Bergabungnya Kapitra Ampera membangun jembatan persahabatan untuk Indonesia Raya," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 101 anggota DPR RI dari PDIP yang siap bermitra dengan Prabowo dan seluruh menteri-menterinya.
Baca SelengkapnyaKaesang menegaskan, jika partainya hanya fokus bekerja.
Baca SelengkapnyaAnies sudah bertemu dengan elite-elite PDIP beberapa waktu lalu
Baca SelengkapnyaKelakar itu disampaikan Prabowo usai mendapat didukung Partai Bulan Bintang sebagai Capres 2024.
Baca SelengkapnyaGibran menegaskan jika dirinya tetap bersama PDI Perjuangan, meski adiknya memilih bergabung bersama partai lain.
Baca SelengkapnyaBasarah menilai, hal tersebut tidak menjadi tolak ukur untuk maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah mengungkapkan, banyak kader PDIP hengkang padahal sudah pernah mendapatkan posisi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan digadang-gadang bakal diusung PDIP di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan, setiap partai termasuk PDIP memiliki hak mengusung calon di Pilkada.
Baca SelengkapnyaMaruarar menyampaikan bahwa sepertinya PDIP tidak hanya melihat calon dari elektabilitasnya saja
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menegaskan tidak ada kewajiban anggota keluarga kader PDI Perjuangan harus masuk di satu partai yang sama.
Baca Selengkapnya