Gabung Prabowo, Ferry Baldan tolak permintaan Paloh pimpin Bappilu NasDem
Merdeka.com - Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang era Joko Widodo-Jusuf Kalla yang juga kader Partai NasDem Ferry Mursyidan Baldan disebut telah bergabung ke tim pemenangan Prabowo-Sandiaga. Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Taufiqulhadi mengatakan, Ferry sudah lama tidak aktif di partai.
Sejak diganti dari kursi menteri pada 2016 lalu, kata Taufiqulhadi, DPP NasDem telah meminta Ferry bertugas di Bappilu partai. Sayang, permintaan itu tidak ditanggapi oleh Ferry.
"Ketika Bapak Ferry dulu berhenti jadi menteri, kemudian Pak Surya ketua umum meminta bahwa Pak Ferry kembali ke partai untuk memimpin Bappilu," kata Taufiqulhadi saat dihubungi, Kamis (30/8).
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Kenapa Prabowo tidak mau pilih Menteri Keuangan dari partai? 'Saya rasa Pak Prabowo juga akan mempertimbangkan itu. Artinya dia tidak akan ambil orang sembarangan. Tidak akan ambil orang partai, saya pikir itu. Lebih merupakan harapan,' kata Faisal.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Kenapa Prabowo menghentikan pidato? Prabowo juga mengungkapkan kejadian tersebut dalam pidatonya di sebuah acara doa di Lebak, Banten. Ketika mendapat isyarat dari ajudannya melalui tatapan, Prabowo meminta izin untuk menghentikan pidatonya dengan berkata, 'Saudara-saudara, saya sudah diberi isyarat oleh ajudan saya. Orang yang berdiri di depan saya, matanya melotot.'
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Bagaimana Firli mangkir? Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kembali mangkir dari pemeriksaan dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
"Tapi pak Ferry tidak menanggapinya dan pada saat itu beliau tidak pernah hadir lagi ke partai. Jadi dengan demikian praktis setelah berhenti jadi menteri Pak Ferry tidak pernah aktif lagi di NasDem," sambungnya.
Lebih lanjut, Taufiqulhadi mengaku tidak tahu Ferry sudah menyampaikan sikapnya untuk berseberangan dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf kepada Ketua Umum NasDem Surya Paloh. NasDem sendiri menjadi salah satu partai pendukung Jokowi-Ma'ruf.
NasDem juga belum memikirkan sanksi yang akan diberikan kepada Ferry. Sebab, menurutnya, partai NasDem tidak ada mekanisme sanksi. Dia mencontohkan, kader yang tidak sesuai dengan perintah partai biasanya akan mengundurkan diri.
"Sudah saya bilang kalau di partai itu tidak ada sanksi. Kalau misalnya saya sebagai anggota DPR, kalau tidak mengikuti sanksinya mengundurkan diri dari partai dari DPR. Tapi kalau kader enggak bisa disanksi. Bagaimana mau kita beri sanksi," tandasnya.
Diketahui, Ferry Mursyidan Baldan, eks Menteri Agraria dan Tata Ruang di era Jokowi bergabung ke Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga. Hal ini dinilai wajar oleh Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, mengatakan hal itu. Mungkin, menurut dia, Ferry kecewa dengan Jokowi karena direshuffle.
"Saya kira hal wajar, karena sebelumnya mungkin beliau kecewa, karena terjadi reshuffle pada saat itu," ucap Karding saat dikonfirmasi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai NasDem memastikan tidak akan masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memilih memberikan saran sebagai sahabat tanpa perlu mengisi jabatan Wantimpres.
Baca Selengkapnya“Pak Prabowo pernah bilang 'NasDem kok belum kasih masuk nama?' kita diam saja," kata Sekjen NasDem.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto memberikan jatah menteri untuk Partai NasDem.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto sebagai Presiden RI
Baca SelengkapnyaHal ini sekaligus menegaskan dukungan NasDem pada pemerintah ke depan tak setengah hati.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh, tak masalah apabila Golkar menutup peluang mendukung Anies Baswedan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku tidak level menjawab tuduhan Fahri Hamzah.
Baca SelengkapnyaLima ketum partai datang dalam rentang waktu yang berdekatan.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh meminta Syahrul untuk mundur dari menteri pertanian
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon mengaku, tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya