Gaduh Twitter Gerindra Protes LGBT Dilarang Jadi ASN
Merdeka.com - Gerindra salah satu partai politik yang aktif menggunakan media sosial Twitter. Tak jarang cuitan-cuitan @gerindra menuai kontroversi di dunia maya.
Teranyar, admin @gerindra memicu kecaman karena protes atas kebijakan Kejaksaan Agung yang menolak LGBT ikut CPNS.
"Yang terhormat @KejaksaanRI, kami tidak setuju dengan keputusan penolakan Kejaksaan Agung terhadap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan orientasi seksual LGBT. #SuaraGerindra," tulis akun @Gerindra, Kamis (28/11).
-
Gerindra muncul karena alasan apa? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Bagaimana komunikasi Gerindra dengan Ganjar? 'Adapun soal komunikasi kami dengan pak Ganjar setahu saya komunikasi tetap terjalin dengan baik antarpetinggi-petinggi partai Gerindra dengan pak Ganjar, enggak ada masalah ya dan sikap oposisi juga bukan merupakan pilihan yang salah ya, yang tidak baik,' ujar dia.
-
Bagaimana tanggapan Gerindra soal poster Kabinet Prabowo-Gibran? 'Saya menanggapi poster ini kreatif, orang ngarangnya kreatif. Yang begini-begini ini pasti belum di ini ya,' ungkapnya saat di wawancara, Selasa (26/3).
-
Bagaimana Annisa berinteraksi dengan kader Gerindra? Annisa juga berinteraksi langsung dengan kader dan simpatisan Partai Gerindra untuk menyusun strategi untuk kemenangan Ketum Gerindra Prabowo di Banten II.
Ramai Diserang
Cuitan inipun dibanjiri komentar netizen. Banyak yang tidak setuju, tak sedikit yang merasa kecewa menganggap Gerindra mendukung prilaku LGBT akibat cuitan tersebut.
"Loh, udh bnr itu Kejaksaan agung menolak CPNS LGBT. Itu berhubungan dgn kejiwaan dan keimanan. Klo jiwanya sakit ms diterima. Udh bnr kejaksaan menjaga marwah nya dr hal2 yg bgitu. Hrs ad efek jera bg pelaku LGBT. Utk hk yg berkeadilan aj negara blm bs melakukan, itu yg utama," tulis @pemintal_sunyi.
"Berarti @Gerindra mendukung LGBT Aku yakin suara partai mu akan nyungsep se nyungsep nyungsep nya... Lihat aja... Aku cabut dukungan detik ini juga," komentar @AnisaRahayu1991.
"Jadi curiga sama adminnya nih," @DavidWijaya82.
Mayoritas mereka yang berkomentar ingin meninggalkan Gerindra. Tidak sedikit juga mereka mengajak untuk beralih ke PKS.
Penjelasan Akun Gerindra
Namun, akun @gerindra mencoba menjelaskan apa maksud cuitan tersebut. Dia memahami betul bahwa LGBT itu dilarang.
Menurut dia, LGBT tetap berhak mendapatkan semua haknya sebagai warga negara. Satu-satunya hak yang tidak mereka peroleh adalah hak untuk mengekspose dan mengembangkan perilakunya bersama dan kepada masyarakat umum.
Kata admin akun @gerindra, penolakan yang dilakukan terhadap kaum LGBT sebagai CPNS oleh Kejaksaan Agung sangat tidak sesuai dan bertentangan dengan nilai Pancasila khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Semua warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban. Ada pun kewajiban dasar LGBT adalah menghormati dan mengikuti hukum serta nilai tertinggi di Indonesia yakni nilai dan norma Pancasila. #SuaraGerindra @KejaksaanRI," tulis akun itu.
Fadli Zon Klarifikasi
Serangan LGBT terhadap @gerindra pun membuat gerah Wakil Ketua Umum Fadli Zon. Dia juga ikut berkomentar tentang isu tersebut di Twitter.
Fadli menegaskan, pihaknya menolak LGBT. Serta apapun yang bertentangan dengan agama.
"Partai @Gerindra jelas menolak LGBT. Juga menolak kampanye2 LGBT yg bertentangan dg agama manapun serta norma2 yg hidup dan tumbuh di masyarakat Indonesia," tulis @fadlizon.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Satpol PP di Garut yang viral mendeklarasikan dukungannya kepada Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dilaporkan ke Bawaslu Jabar, Rabu (3/1).
Baca SelengkapnyaPNS dilarang mendukung salah satu capres maupun peserta pemilu di media sosial.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI memiliki alat untuk mendeteksi ASN tidak netral di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaGanjar menilai tidak ada yang salah apabila seorang ASN mendukung pasangan calon tertentu.
Baca SelengkapnyaGanjar diteriaki mahasiswa S3 UI saat wawancara dengan wartawan.
Baca SelengkapnyaDi sela-sela wawancara, ada sejumlah perilaku mahasiswa yang buat Ganjar tampak kesal.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman mengatakan, pihak yang ingin adu domba Gerindra tak akan pernah berhasil.
Baca SelengkapnyaAkun X Kemhan diretas menuliskan tagar Prabowo-Gibran2024
Baca SelengkapnyaMenpan RB Azwar Anas telah menyiapkan sanksi bagi ASN tak netral selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPostingan tersebut ramai discreenshot warganet karena mendukung salah satu paslon
Baca SelengkapnyaDia menilai, mereka yang memutuskan untuk LGBT merupakan seorang pecundang yang tak bisa bersaing.
Baca SelengkapnyaDasco menyebut, partainya langsung gerak cepat dengan melaporkan situs tersebut ke Kominfo.
Baca Selengkapnya