Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gagal nyaleg mampukah mereka sukses bertarung di pilkada serentak?

Gagal nyaleg mampukah mereka sukses bertarung di pilkada serentak? Atribut partai. ©2014 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Sejumlah politikus kawakan yang gagal kembali melenggang ke Senayan usai Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, mencoba maju dalam bursa kepala daerah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan serentak pada 9 Desember mendatang.

Meski gagal dalam Pileg 2014, semangat para politikus tersebut tidak luntur. Mampukah para politikus tersebut merebut hati rakyat di daerahnya?

Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menilai kesuksesan para politikus tersebut sangat tergantung dari beberapa faktor. Faktor pertama, menurut Emrus adalah sosok politikus tersebut. Menurutnya, apabila setelah tidak menjabat sebagai anggota DPR RI, politikus tersebut mampu membangun persepsi publik dengan baik maka masyarakat akan mempertimbangkan untuk memilihnya.

"Sangat tergantung penokohannya, secara hipotesis, mereka yang gagal dalam pileg itu hampir berpeluang gagal juga dalam pilkada. Kenapa? Karena masyarakat pernah merespon tidak menyetujui mereka. Tapi tergantung dalam satu tahun ini (jeda pileg dengan pilkada) apakah mereka bisa membangun persepsi publik atau tidak, kalau bisa membangun persepsi positif publik, mereka berpeluang menang," papar Emrus kepada merdeka.com, Senin (27/7).

Selain persepsi publik, faktor lain yang harus menjadi perhatian adalah sosok rival atau kompetitor. Menurut Emrus, rival yang memiliki karakter kuat di masyarakat dijamin sulit digoyang apabila politikus yang pernah berkantor di Senayan tersebut tidak memiliki kekuatan imbang di masyarakat.

"Jangan lupa ada variabel kompetitor. Tergantung kompetitornya sekuat apa. Kalau kompetitornya memiliki elektabilitas, popularitas tinggi, maka hampir dipastikan (Politikus yang pernah menjadi anggota DPR RI) kalah," jelas Emrus.

Emrus mencontohkan sosok Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang dinilai memiliki elektabilitas, integritas, serta popularitas yang sangat kuat. "Hampir dipastikan yang maju lawan Wali Kota Bandung akan kalah karena elektabilitasnya tinggi. Tapi kalau tokoh yang dihadapi itu lemah ya bisa saja menang," imbuh Emrus.

Emrus mengategorikan dua faktor tersebut sebagai variabel profesional. Selain kedua variabel tersebut, ada variabel lain yang tidak bisa dianggap sepele yakni 'serangan fajar'.

Meski ilegal, menurut Emrus aksi 'serangan fajar' masih kerap dilakukan di berbagai daerah. Aksi ini tidak bisa dianggap enteng oleh bakal calon kepala daerah, pun aparat penegak hukum.

"(Serangan fajar) Itu realita masih terjadi, ini variabel tidak bisa dianggap enteng, ini bisa menentukan, karena masyarakat kita sedang mengarah pada kapitalisasi, segala sesuatu sudah diukur dengan uang. Istilahnya 'wani piro' ini sudah membahana dari Barat sampai Timur Indonesia, memang tidak dipungkiri ada cost dalam politik, tapi yang tidak boleh itu money politiknya. Maka dari itu, KPK harus jalan, polisi harus jalan supaya tidak ada money politik ini," tutup Emrus. (mdk/siw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Deretan Anggota DPR Lantang Bersuara Keras yang Terancam Kalah di Pemilu 2024
Deretan Anggota DPR Lantang Bersuara Keras yang Terancam Kalah di Pemilu 2024

Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Nama-nama Caleg Tak Lolos Parlemen Meski Dapat Suara Tinggi
Nama-nama Caleg Tak Lolos Parlemen Meski Dapat Suara Tinggi

Nama-nama Caleg Terancam Gagal Dapat Kursi DPR Meski Dapat Ratusan Ribu

Baca Selengkapnya
Deretan Petahana Kalah dalam Pilkada Serentakn 2024 Versi Quick Count
Deretan Petahana Kalah dalam Pilkada Serentakn 2024 Versi Quick Count

Hingga 29 November 2024, tercatat sudah ada lima petahana di Pilgub yang tumbang menurut hasil quick count sejumlah lembaga survei.

Baca Selengkapnya
Deretan Jagoan PDIP yang Gagal Terpilih di Pemilu 2024
Deretan Jagoan PDIP yang Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Sejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bambang Pacul Cerita 'Raksasa' DPR Tumbang di 2024, Trimedya PDIP Sampai Nangis
VIDEO: Bambang Pacul Cerita 'Raksasa' DPR Tumbang di 2024, Trimedya PDIP Sampai Nangis

Pacul mengatakan tumbangnya Trimedya dan Lodewijk lantaran terjadi kegiatan tansaksional selama pileg

Baca Selengkapnya
Ini Petinggi Partai dan Anggota DPR Petahana yang Gagal ke Senayan, Tersingkir Wajah Baru di Dapil Sumut
Ini Petinggi Partai dan Anggota DPR Petahana yang Gagal ke Senayan, Tersingkir Wajah Baru di Dapil Sumut

Perebutan kursi antara calon anggota DPR petahana dan wajah baru tersaji di beberapa daerah.

Baca Selengkapnya
Angka Golput Tinggi, DPR Evaluasi Jadwal Pilkada Berdekatan dengan Pileg dan Pilpres
Angka Golput Tinggi, DPR Evaluasi Jadwal Pilkada Berdekatan dengan Pileg dan Pilpres

DPR tengah mencermati implikasi penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 dengan rendahnya tingkat partisipasi politik warga dalam menggunakan hak suaranya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Quick Count LSI Denny JA
VIDEO: Quick Count LSI Denny JA "PSI Tak Lolos ke Senayan, PPP Masih Abu-Abu"

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan analisis hitung cepat atau quick count terkait Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
Bawaslu: Narasi Coblos Tiga Paslon di Pilkada Jakarta Tidak Dapat Dipidana
Bawaslu: Narasi Coblos Tiga Paslon di Pilkada Jakarta Tidak Dapat Dipidana

Meski begitu, hal ini dapat dipidana apabila narasi tersebut sampai ke tahap fitnah yang diarahkan kepada calon kepala daerah saat proses kampanye.

Baca Selengkapnya
Sederet Para Pesohor dari Dapil Jabar I Lolos ke Senayan, Ada Melly Goeslaw hingga Istri Ridwan Kamil
Sederet Para Pesohor dari Dapil Jabar I Lolos ke Senayan, Ada Melly Goeslaw hingga Istri Ridwan Kamil

Tujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.

Baca Selengkapnya
Di Depan KPK, Bambang Pacul Ungkap Trimedya Menangis Gagal Masuk DPR
Di Depan KPK, Bambang Pacul Ungkap Trimedya Menangis Gagal Masuk DPR

Dari 54 orang, 21 anggota komisi III gagal kembali masuk ke DPR pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya