Ganjar: Calon tunggal di Pilkada akal-akalan partai
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menilai calon tunggal di beberapa daerah merupakan akal-akalan partai politik. Gejala ini muncul umumnya di wilayah yang masih mengusung calon petahana.
"Dulu kita berpikir semua partai pasti punya calon, karena partai sebagai sumber rekrutmen kader kan. Nah kalau seperti sekarang ini banyak yang tidak mencalonkan diri. Ini seperti bagian dari akal-akalan saja," kata Ganjar saat menghadiri acara Hakteknas di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (10/8).
Ganjar menjelaskan, setiap partai pasti memiliki kader potensial untuk diusung. Tetapi karena kalkulasi politik kans menang kecil parpol memilih menunda hingga 2017.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Apa yang terjadi jika calon tunggal kalah? Anggota KPU RI Idham Holik menjelaskan jika ada calon tunggal yang perolehan suaranya tidak mencapai 50 persen lebih dari total jumlah pemilihnya, maka selama periode pemerintahan sampai akhirnya pilkada berikutnya daerah itu dipimpin oleh penjabat sementara (Pjs).
-
Bagaimana jika calon tunggal tak raih 50%? 'Sekiranya pasangan calon tunggal tidak memenuhi syarat ketentuan untuk dinyatakan terpilih, yaitu dengan ketentuan memperoleh suara sah lebih dari 50 persen, ternyata tidak melampaui batas ketentuan tersebut sebagaimana yang diatur dalam Pasal 54 D Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, maka akan diadakan pemilihan pada pemilihan selanjutnya. Kapan pemilihan selanjutnya? Yaitu pada 2029,' kata Idham menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (31/8).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa itu Pilkada Inklusif? Pilkada yang inklusif adalah hak setiap warga negara, termasuk difabel. Ia menjelaskan bahwa difabel adalah bagian dari masyarakat yang memiliki hak yang sama.
"Jadi kalau suatu partai tidak mempunyai kader, menurut saya itu omong kosong. Semua pasti kan pengen nyalonin diri. Jadi menurut saya ini akal-akalan saja. Sekarang saya tanya, apakah semua partai siap mencalonkan kadernya menjadi kepala daerah? Jawabannya pasti siap, tapi kenapa nggak dimunculkan? Itu simpel kan. Pasti ada akal-akalan kan," tuturnya.
Akan hal itu, politikus PDIP ini berharap agar partai-partai punya tanggung jawab moral besar. Sehingga jika suatu partai tidak bisa mengajukan calon, bisa dikatakan yang dosa besar ialah partainya, karena sumber rekrutmen kadernya gagal.
"Kan enggak boleh gitu. Ya dengan kata lain, solusinya itu partai-partai yang memiliki obligasi moral yang tinggi harus mengajukan calon. Semua ini kuncinya di partai," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, kunci kemenangan itu karena partai pendukung sama-sama solid.
Baca SelengkapnyaWacana itu disebut-sebut akan dilakukan koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang mengusung Ridwan Kamil sebagai Cagub Jakarta.
Baca Selengkapnya"Tapi hati-hati tentang calon tunggal, itu lebih bahaya dari calon tidak tunggal," kata OSO
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut hal tersebut merupakan kenyataan demokrasi yang terjadi di daerah.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo buka suara soal partainya yang tidak mendapatkan teman koalisi di Pilkada Jakarta lantaran diborong oleh Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaKaesang mengingatkan, kompetisi Pilkada ini sebaiknya dijauhkan dari penyebaran berita bohong.
Baca Selengkapnya