Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ganjar: Penumpang gelap suka belokkan isu di-reshuffle saja

Ganjar: Penumpang gelap suka belokkan isu di-reshuffle saja konsolidasi internal partai pilpres 2014. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai pernyataan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri soal 'penumpang gelap' merupakan peringatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini agar Jokowi tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak berkeringat, namun ikut menikmati kekuasaan.

"Saya kok melihatnya lebih pada warning ya sifatnya jangan ada yang memanfaatkan. Kemarin kalau ada orang yang mengatakan kalau wah apa itu orang partai nggak bagus. Nggak bagus. Tahu-tahu ngelonyor ikut. Dapat jabatan, itu namanya menyalip di tikungan, khan gitu. Contohnya seperti itu," tegas Ganjar.

Hal itu dikatakan Ganjar pada Senin (13/4) malam, usai acara pemberian penghargaan Samsat Idol di Wisma Perdamaian, Kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Orang lain juga bertanya?

Ganjar menjelaskan, Megawati secara jelas mengingatkan kepada Jokowi bahwa masih ada menteri di kabinetnya yang ikut menikmati jabatan namun tidak ikut berjuang dalam proses pencalonan dan pilpres.

"Sebenarnya Mbak Mega lagi ngingetin aja. Udah deh, kalau nggak ikut berjuang jangan ikut memanen. Kan kira-kira begitu itu kan diperingatkan oleh Mbak Mega," paparnya.

Bahkan, Ganjar menceritakan banyak kader PDI Perjuangan yang ikut berjuang bersamanya untuk menjadikan Jokowi sebagai presiden justru tidak memperoleh kursi menteri.

"Saya punya teman, dia berjuang habis-habisan dan dia berekspetasi jadi menteri juga. Kok aku nggak jadi menteri yah? Aku udah berjuang 10 tahun oposisi, terus bergerak dalam jalur demokrasi, terus aku menang masak nggak boleh?" tutur Ganjar.

Soal apakah menteri dan staf kepresidenan di istana negara Jokowi yaitu Andi Widjojanto dan Pratikno disebut-sebut sebagai penumpang gelapnya, Ganjar enggan untuk menjelaskannya.

"Ndak lah. Saya tidak tahu siapa nama yang disebut-sebut Mbak Mega yah. Apakah mereka termasuk yang gelap atau tidak yah? Tapi kok menurut saya nanti diambil saja keputusannya. Jadi keputusannya apa? Umpama, dia hanya berkepentingan untuk dirinya, tempeli saja bathuke (ditandai saja jidatnya)," ungkapnya.

Namun, jika pejabat yang ada di pemerintahan Jokowi tersebut mengedepankan kepentingan rakyat dan tidak ada kepentingan lain, masih bisa diajak bekerja di kabinet kerjanya Jokowi.

"Tapi kalau kepentingannya keputusan besar masyarakat, dia tidak membelok-belokan isu begitu, saya kira nggak. Kalau mbelok-mbelokan isu ya sudah reshuffle wae kok repot," tutur mantan anggota DPR RI selama dua periode ini.

Soal kapan waktu yang tepat untuk melakukan perombakan atau reshuffle kabinet kerjanya, kata Ganjar, itu semua tergantung Jokowi.

"Reshuffle kapan tergantung presidennya. Kan mereka dipilih oleh presiden. Jadi kalau presiden masih merasa mereka membantu go! Kalau nggak, nggak. Dan saya kira kemarin kongres itu sudah baiklah. Mbak Mega elek-elek (mengingatkan), elek-elek pada Pak Presiden, dan itu disaksikan oleh partai-partai pengusung jadi bisa dikatakan representasi partai pendukung, oposisi yah," ujarnya.

Selain reshuffle kabinet terhadap penumpang gelap, Ganjar juga meminta Jokowi untuk mendengarkan masukan dan kritikan dari partai koalisi pengusung dirinya.

"Di sisi lain Pak Jokowi komentarnya dingin, bagus. Adem gitu. Ya dikritik baik dan itu membangun. Dan setelah itu mustinya dari partai tidak melebih-lebihkan. Dari Pak Jokowi juga mendengarkan dari koalisi dan saya kemarin usulannya konkret di salah satu media itu. Kasih hotline nomor telepon," paparnya.

Masukan dan kritikan dari partai koalisi pengusung ini harus dilakukan untuk menyelesaikan persoalan rakyat Indonesia maupun persoalan negara dengan negara lain dalam skala internasional dan dunia. Pasalnya, Ganjar yakin, untuk menyelesaikan persoalan ini Jokowi tidak bisa berjalan sendiri.

"Yang kedua buat pertemuan rutin dengan koalisi untuk membicarakan persoalan-persoalan besar dan itu mendukung namanya. Nggak apa-apa, bagus namanya. Mudah-mudahan saja harapan yang kedua, ada pertemuan rutin antara presiden dengan partai koalisi pendukung agar seluruh problem di republik ini selesai. Kadang juga harus membicarakan problem dunia. Dan problem dunia. Jadi kalau itu bisa diselesaikan khan bagus dan (Jokowi) tidak bisa sendirian," pungkasnya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Banyak Pendukung Menyeberang ke Kompetitor, Ganjar: Mereka Tak Punya Nyali Kuat dan Tangguh
Banyak Pendukung Menyeberang ke Kompetitor, Ganjar: Mereka Tak Punya Nyali Kuat dan Tangguh

Namun berbeda dengan yang hadir dalam acara tersebut, mereka disebutnya sebagai para pendukung yang tangguh.

Baca Selengkapnya
Jubir TPN: Pilpres dan Pileg Berbeda, Suka Ganjar Tak Harus Coblos PDI Perjuangan
Jubir TPN: Pilpres dan Pileg Berbeda, Suka Ganjar Tak Harus Coblos PDI Perjuangan

Meski tidak cocok dengan PDIP, masyarakat tetap bisa memilih Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
Respons Ganjar soal Pendukungnya Disebut Banyak Beralih ke Prabowo
Respons Ganjar soal Pendukungnya Disebut Banyak Beralih ke Prabowo

Ganjar meyakini para pendukungnya akan tetap solid memenangkannya bersama Mahfud Md

Baca Selengkapnya
Ganjar Pakai Baju Jokowi Tanggapi Golkar-PAN Gabung Prabowo, Apa Maknanya?
Ganjar Pakai Baju Jokowi Tanggapi Golkar-PAN Gabung Prabowo, Apa Maknanya?

Jokowi digambarkan sedang disorot cahaya dan bayangannya tampak di kaus itu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Ganti Baju Relawan Prabowo, Beralih Dukung Ganjar di 2024
VIDEO: Momen Ganti Baju Relawan Prabowo, Beralih Dukung Ganjar di 2024

Sejumlah relawan Prabowo saat pilpres 2019 beralih mendukung Ganjar Pranowo di 2024.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Menteri dan Kepala Daerah Tak Wajib Mundur saat Ikut Pilpres Berisiko Penyalahgunaan Kekuasaan
Ganjar: Menteri dan Kepala Daerah Tak Wajib Mundur saat Ikut Pilpres Berisiko Penyalahgunaan Kekuasaan

Menurut Ganjar, pemberlakuan aturan tersebut dianggap dapat membuat makna pemilu yang luber-jurdil berpotensi tidak terealisasi.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Ganjar Kembali ke Posisi Teratas, Parpol Pendukung Tancap Gas
Elektabilitas Ganjar Kembali ke Posisi Teratas, Parpol Pendukung Tancap Gas

Partai pendukung tancap gas untuk memenangkan Ganjar setelah tak lagi jabat Gubernur Jateng.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Eks Relawan Prabowo Cinta Pandangan Pertama ke Ganjar
VIDEO: Eks Relawan Prabowo Cinta Pandangan Pertama ke Ganjar

Sejumlah relawan Prabowo saat pilpres 2019 beralih mendukung Ganjar Pranowo di 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Capres Ganjar Ajak Menteri Prabowo & Mahfud Mundur, Termasuk Gibran dan Cak Imin
VIDEO: Capres Ganjar Ajak Menteri Prabowo & Mahfud Mundur, Termasuk Gibran dan Cak Imin

Calon presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyarankan pejabat publik yang ikut pemilihan umum (Pemilu) 2024, untuk mundur dari jabatan yang diemban

Baca Selengkapnya