Gara-gara hitung cepat, kantor KPU Gowa dikepung massa
Merdeka.com - Ratusan massa dari pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Andi Maddusila Karaeng Idjo-Wahyu Permana, mengepung kantor KPUD Kabupaten Gowa, Rabu. Hal itu disebabkan adanya isu klaim kemenangan dari salah satu pesaingnya, melalui hasil versi perhitungan cepat diselenggarakan di Hotel Sheraton Makassar.
"Kami tidak mau menerima itu. Bisa saja perhitungan cepat adalah rekayasa mereka mengklaim kemenangan," kata salah satu simpatisan massa di tempat tersebut, seperti dilansir Antara, Rabu (9/12).
Mereka mengklaim berdasarkan data internal, pasangan itu menang dengan selisih tidak jauh dari perhitungan cepat dilakukan lembaga survei tertentu. Akibat pengepungan kantor KPU Gowa oleh massa kandidat nomor urut dua, jalan raya di sekitarnya menjadi macet parah. Padahal, bukan KPU yang menggelar hitung cepat.
-
Kenapa Pilkada dilakukan secara serentak? Pilkada serentak 2015 digelar untuk daerah-daerah dengan masa jabatan kepala daerah yang habis pada periode 2015 sampai Juni 2016.
-
Bagaimana Pilkada Serentak diadakan? Dalam sistem presidensial, pemilihan dilakukan secara langsung oleh rakyat, yang menciptakan akuntabilitas dan legitimasi bagi pemimpin daerah.
-
Bagaimana cara pemilihan dilakukan di pilkada serentak? Pilkada Serentak menerapkan sistem pemilihan langsung dimana pemilih secara langsung memilih calon kepala daerah dan wakilnya.
-
Apa yang dilakukan KPU? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
-
Bagaimana KPU menentukan tanggal pemungutan suara? Kewenangan KPU dalam menentukan tanggal pemungutan suara Pemilu juga diatur dalam Undang-Undang Pemilu, yang memberikan KPU wewenang untuk menentukan tanggal pelaksanaan pemungutan suara.
-
Bagaimana cara Pilkada dilaksanakan? Pilkada yang dilaksanakan secara serentak di 37 provinsi ini tidak hanya menjadi ajang bagi masyarakat untuk memilih pemimpin lokal yang terbaik, tetapi juga merupakan cerminan dari partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi.
Polisi yang bertugas menjaga keamanan terus melakukan antisipasi supaya suasana tidak semakin tegang, yang bisa memantik kerusuhan. Massa yang rata-rata menggunakan sepeda motor itu meneriakkan protes, dan meminta komisioner bersikap jujur dan mengawal proses perjalanan surat suara sampai hasil penghitungan.
"KPU harus transparan, jujur, dan adil, jangan sampai ada lagi permainan seperti kejadian lalu. Kami akan melakukan aksi besar-besaran bila itu tidak dilakukan," ujar salah seorang pendemo bernama Usman, dengan nada tinggi.
Hingga pukul 19.00 WITA, suasana di lokasi masih terlihat tegang. Terlihat aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, masih bersiaga. Rencananya, mereka akan menutup kantor KPU Gowa dengan kawat besi.
Ketua KPUD Kabupaten Gowa, Zainal Ruma saat dikonfirmasi mengatakan, akan melaksanakan sesuai ketentuan dan aturan berlaku. Mengenai hitung cepat, tentu bukan hasil resmi dan pemenang diputuskan KPU.
"Perhitungan cepat itu bukan hasil resmi hanya pembanding saja. Kami meminta agar masyarakat Gowa menjaga keamanan dan ketertiban untuk terciptanya Pilkada damai. Kami berjanji akan menjalankan proses ini secara transparan, jujur, dan adil," kata Zainal.
Berdasarkan hasil hitung cepat versi lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) bekerja sama dengan Pandawa Research, menyatakan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gowa nomor urut lima, Adnan Purictha Ichsan Yasin Limpo-Abdul Rauf Karaeng Kio unggul 41,92 persen.
Disusul pasangan nomor urut empat, Tenri Olle Yasin Limpo-Chairil Muin 26,09 persen. Selanjutnya pasangan nomor urut empat Andi Maddusila-Wahyu Permana meraup 26,71 persen.
Pasangan nomor urut dua, Sjahrir Sjafruddin-Anwar Usman, memperoleh 3,8 persen. Dan di posisi akhir ditempati pasangan Djamaluddin Maknum -Maskur, dengan perolehan suara 1,49 persen.
Sementara lembaga survei Celebes Research Center (CRC) bekerja sama dengan KNPI, menyatakan pasangan Adnan Purichta Ichsan-Abd Rauf Kr Kio memperoleh suara sementara 40,78 persen. Kemudian disusul pasangan nomor urut empat, Tenri Olle Yasin Limpo-Chairil Muin (26,09 persen). Selanjutnya, pasangan nomor urut empat, Andi Maddusila-Wahyu Permana, meraup 26,71 persen.
Pasangan nomor urut dua, Sjahrir Sjafruddin-Anwar Usman memperoleh 3,8 persen dan di posisi buncit di tempati pasangan Djamaluddin Maknum -Maskur dengan perolehan suara 1,49 persen.
Hasil hitung cepat meski diklaim margin error-nya hanya satu persen, tetapi hasil akhir hitung cepat bukan menjadi cerminan hitung resmi. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebab, lambatnya proses perhitungan suara oleh komisioner KPU Jayapura.
Baca SelengkapnyaMassa merupakan pendukung salah satu calon anggota legislatif.
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain.
Baca SelengkapnyaMereka sempat meledek massa kontra dengan pemilu yang didominasi dengan orangtua lantaran hanya duduk saja tanpa ada melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024, quick count dilakukan dengan mengambil sebagian kecil sampel suara
Baca SelengkapnyaSurat suara yang tercoblos itu ditemukan TPS 001 Kelurahan Mawang dan TPS 011 Kelurahan Romang Polong.
Baca SelengkapnyaViral video merekam kemarahan warga di daerah Sampang, Madura, Jawa Timur karena diduga terjadi kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSituasi Mencekam di Papua Pegunungan saat Proses Rekapitulasi, Tombak & Anak Panah 'Seliweran'
Baca SelengkapnyaPantau Update Hasil Quick Count Pilpres 2024 dari 6 Lembaga di merdeka.com
Baca SelengkapnyaViral video merekam kemarahan warga di daerah Sampang, Madura, Jawa Timur karena diduga terjadi kecurangan Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSistem perhitungan KPU melalui Sirekap oleh publik diplesetkan menjadi Simarkup.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca Selengkapnya