Gara-gara typo BIN, Mensesneg dikecam perburuk citra Jokowi
Merdeka.com - Pelantikan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso yang berlangsung Rabu (8/7) diwarnai salah tulis di surat undangan yang dibagikan Kemensesneg. Kepanjangan BIN di undangan ditulis Badan Intelijen Nasional yang seharusnya Badan Intelijen Negara.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra, Rachel Maryam Sayidina mengaku heran atas dua undangan yang dia terima. "Ada yang bisa jelaskan kenapa undangan yang dikirim ke ruangan saya ada 2 versi? Bagaimana ini manajemen di dalam istana?" kicau dia melalui akun twitternya.
"Mensesneg salah mencantumkan Badan Intelijen Negara dengan Badan Intelijen Nasional dalam undangan resmi Istana. Prihatin," imbuhnya lagi.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
Typo, atau kesalahan tulis pihak Istana ini menjadi perbincangan panas di media sosial. Dalam undangan yang berkop surat Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia itu dituliskan agenda acara adalah pelantikan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) oleh Presiden Republik Indonesia.
Persoalannya ada di kepanjangan BIN yang sebenarnya Badan Intelijen Negara tapi ditulis Badan Intelijen Nasional. Belum diketahui apakah surat undangan tersebut asli atau hoax.
Kecaman dan komentar pedas pun datang dari kalangan politikus di Senayan. Bahkan, anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sukamta memilih tidak hadir dalam acara pelantikan Kepala BIN dan Panglima TNI di Istana Negara.
"Ini kan lembaga negara tertinggi. Masak sih (istana) buat undangan keliru. Mau jadi republik keliru. Jadi maaf saya tidak hadir," kata Sukamta saat dihubungi, Rabu (8/7).
Meskipun persoalan ini sederhana, namun menurut Sukamta bisa berdampak fatal. Sebab kesalahan dilakukan oleh lembaga negara yang harusnya memiliki ketelitian dan berhati-hati. "Sebetulnya mau dianggap persoalan sederhana ya sederhana juga. Kan salah teken sudah dua kali. Setneg negara kok gini. Mestinya kan zero tolerance untuk salah begini. Lembaga tinggi negara, secara politik tidak boleh," tuturnya.
Senada dengan Sukamta, Wakil Ketua MPR Mahyudin menyayangkan ketidaktelitian Setneg yang telah terjadi berulangkali. "Saya kira Setneg harus lebih cermat dan teliti agar kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak terlalu bermasalah, tetapi kalau tidak teliti negara bisa rusak," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/7).
Mahyudin menegaskan bahwa sudah seringkali kesalahan yang dibuat Setneg menimbulkan permasalahan bagi publik. Salah satunya soal salah sebut tempat lahir Bung Karno di Blitar saat Presiden Jokowi berpidato pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni lalu.
"Misalnya, pidato Pak Jokowi di Blitar yang mengatakan Bung Karno lahir di Blitar. Padahal melihat di internet saja, Bung Karno lahir di Surabaya. Hal-hal seperti itu kan dapat menimbulkan kegaduhan bagi masyarakat," tuturnya.
DPR minta mensesneg ditegur keras. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca Selengkapnyacky merasa tetap banyak yang mendukung, memuji, dan bahkan menganggapnya telah memulai suatu tradisi memperlihatkan diskursus publik tak boleh dihalangi dendam.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM soal dirinya dinobatkan jadi alumni paling memalukan
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaSelain dikecam pelbagai pihak, Rocky Gerung juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Indonesia Bersatu atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung selalu mengkritik kebijakan Jokowi. Bahkan kritik terakhirnya dinilai menghina Jokowi.
Baca SelengkapnyaRocky mengaku dekat dengan anak Jokowi. Dan dia tidak mengkritik personal Jokowi.
Baca SelengkapnyaKoentjoro menerangkan jika pihaknya menilai masa pemerintahan Jokowi saat ini telah melakukan penyimpangan dari nilai-nilai demokrasi
Baca Selengkapnya