Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gaya ndeso Jokowi buat dirinya jadi capres idola anak kampus

Gaya ndeso Jokowi buat dirinya jadi capres idola anak kampus Jokowi berkunjung ke Kemenkeu. ©2012 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Meski Pilpres masih beberapa bulan ke depan, mereka yang berniat maju mulai mengatur strategi agar bisa meraup dukungan sebesar-besarnya. Salah satunya dengan mendekati pemilih muda yang dianggap lahan besar perolehan suara.

Atas dasar itulah, tim majalah YUFA (Youth, Urban, Fasion dan Attitude) Universitas Bakrie lantas melakukan jajak pendapat tentang capres idola anak-anak kampus. Jajak pendapat ini dilakukan di 10 kampus.

Dari 12 nama capres yang masuk dalam jajak pendapat, hasilnya nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, moncer di urutan teratas dengan perolehan suara 39 persen total suara. Disusul tiga peserta konvensi Demokrat, Anies Baswedan 9 persen, Gita Wirjawan 7 persen dan Dahlan Iskan 7 persen.

Orang lain juga bertanya?

"Stok tokoh lama seperti capres Partai Gerindra Prabowo Subianto hanya meraih 6 persen suara, disusul tokoh Partai Golkar yaitu Capres Golkar Aburizal Bakrie dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang masing-masing meraih 5 persen suara,” papar Koordinator jajak pendapat YUFA, Megumi Gunawan, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Jumat (10/1).

Megumi memaparkan, hasil jajak pendapat itu jelas menjadi bukti, kegantengan dan kekayaan seorang capres bukan faktor utama mereka memilih capres. Tapi lebih pada track record 43 persen, visi misi 27 persen dan kesan di mata publik 24 persen. Tiga faktor itulah yang menjadi poin plus untuk Jokowi.

"Jadi pemilihan sosok capres karena tampang dan tajir ternyata justru berada pada urutan akhir pertimbangan memilih, keduanya hanya mendapat 2 persen. Ini artinya anak kampus sangat melek politik. Mereka gaul tapi tidak abai dengan perkembangan politik.

Sementara untuk parpol yang akan bertarung di pemilu mendatang, menurut Megumi, PDI Perjuangan sebagai partai opsisi ternyata cukup mendapatkan tempat di hati para mahasiswa dengan persentase 41 suara. Disusul Partai Golkar dengan 18% persen, Partai Demokrat 12 persen dan Partai Gerindra dengan 10 persen.

"Hasil yang mengkhawatirkan adalah partai-partai Islam seperti PAN, PPP, PKS dan PKB yang hanya meraih persentase di bawah 5 persen. Nampaknya faktor agama sudah bukan pilihan utama anak-anak kampus," tambahnya.

Jajak pendapat tim YUFA ini merupakan project ujian akhir semester (UAS) yang dilakukan secara independen pada 10 universitas di Jakarta dan Yogyakarta. Ide dasar jajak pendapat ini adalah mencari indikasi awal, bukan sebagai temuan yang telah teruji secara metodologi.

Mahasiswa sebagai obyek jajak pendapat menjadi pertimbangan karena besarnya jumlah pemilih pemula yang dikhawatirkan bersikap pasif terhadap politik dan tidak menggunakan hak suara mereka sebagai agent of change.

Metode jajak pendapat dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 100 mahasiswa di 10 Universitas. Sepuluh universitas tersebut yaitu Universitas Indonesia, Universitas Bakrie, Universitas Bina Nusantara, Universitas Pelita Harapan, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Interstudy, Universitas Islam Negeri, Universitas Gadjah Mada, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Nasional Jakarta dan Universitas Al-Azhar Indonesia.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi
Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi

Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.

Baca Selengkapnya
Guru Besar Perguruan Tinggi buat Petisi Kritik Pemerintah, Anies: Kampus Tidak Diam Saksikan Kondisi Bangsa
Guru Besar Perguruan Tinggi buat Petisi Kritik Pemerintah, Anies: Kampus Tidak Diam Saksikan Kondisi Bangsa

Anies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan

Baca Selengkapnya
Analisis Gibran Tinggi di Survei Pilpres: Jokowi Effect hingga Rakyat Tak Terpengaruh Isu Politik DInasti
Analisis Gibran Tinggi di Survei Pilpres: Jokowi Effect hingga Rakyat Tak Terpengaruh Isu Politik DInasti

Elektabilitas Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres naik signifikan mengalahkan Mahfud MD dan Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Ungkap Banyak Publik Suka PDIP karena Figur Jokowi bukan Megawati
Hasil Survei Ungkap Banyak Publik Suka PDIP karena Figur Jokowi bukan Megawati

Survei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP

Baca Selengkapnya
Cerita Jokowi Fotonya dengan Capres Banyak Beredar: Sampai ke Tikungan Desa Ada
Cerita Jokowi Fotonya dengan Capres Banyak Beredar: Sampai ke Tikungan Desa Ada

"Walau kampanye belum mulai, foto saya banyak dipasang di mana-mana," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Survei Indo Barometer Ungkap Faktor Penyebab Elektabilitas Gibran Kalahkan Mahfud dan Cak Imin
Survei Indo Barometer Ungkap Faktor Penyebab Elektabilitas Gibran Kalahkan Mahfud dan Cak Imin

Hasil survei Indo Barometeri Gibran menjadi bacawapres paling unggul dibandingkan dengan Mahfud Md dan Cak Imin.

Baca Selengkapnya
NasDem Beberkan Alasan Pilih Anies Baswedan
NasDem Beberkan Alasan Pilih Anies Baswedan

Dia menceritakan, bagaimana dulu Partai NasDem memilih untuk mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena kinerjanya yang baik.

Baca Selengkapnya
Gerakan Kampus Kritik Jokowi Meluas, Mungkinkah Berdampak Terhadap Kepercayaan Publik ke Presiden?
Gerakan Kampus Kritik Jokowi Meluas, Mungkinkah Berdampak Terhadap Kepercayaan Publik ke Presiden?

Sejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas PSI Naik Karena Figur Kaesang dan Cara Kampanye Sesuai Karakter Anak Muda
Elektabilitas PSI Naik Karena Figur Kaesang dan Cara Kampanye Sesuai Karakter Anak Muda

Coattail effect dari Gibran Rakabuming Raka adalah salah satu faktornya.

Baca Selengkapnya
Bicara Dinasti Politik, Tim Pemenangan Prabowo-Gibran Singgung Keturunan Soekarno dan Soeharto
Bicara Dinasti Politik, Tim Pemenangan Prabowo-Gibran Singgung Keturunan Soekarno dan Soeharto

"Soekarno pun presiden, nggak bisa menjadikan Bu Mega jadi calon wakil presiden, Pak Harto pun nggak bisa. Kenapa? Karena nggak punya prestasi," katanya.

Baca Selengkapnya
Relawan Bara JP: Di Negara Demokrasi, Mana Ada Dinasti Politik?
Relawan Bara JP: Di Negara Demokrasi, Mana Ada Dinasti Politik?

Relawan Bara JP menegaskan, Pilpres yang menentukan adalah rakyat, bukan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Telah Menjabat Selama 9 Tahun, Ini Berbagai Keberhasilan Pemerintahan Jokowi Menurut Sejumlah Rektor
Telah Menjabat Selama 9 Tahun, Ini Berbagai Keberhasilan Pemerintahan Jokowi Menurut Sejumlah Rektor

Sejumlah rektor paparkan berbagai keberhasilan yang telah diraih pemerintahan Jokowi selama 9 tahun.

Baca Selengkapnya