Gede Pasek: SBY haramkan kekuatan oposisi di pengurus Demokrat
Merdeka.com - Politikus Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika menilai ada perbedaan gaya kepemimpinan antara Anas Urbaningrum dan Susilo Bambang Yudhoyono ketika menjadi Pemimpin Partai Demokrat. Hal itu terlihat dari komposisi pengurus harian terbatas yang disampaikan kemarin.
"Ketika AU (Anas Urbaningrum) menang, is gunakan pola winning for all dengan merasakan kemenangan untuk semua sehingga yang kalah pun dirangkul di PHT (pengurus harian terbatas). SBY tampaknya beda. SBY memilih winning take all. Begitu menang semua diambil dalam kendali dirinya. Kekuatan penyeimbang diharamkan di dalam," tulis Gede Pasek dalam akun twitternya @G_paseksuardika, Minggu (31/5).
Menurutnya pilihan SBY ini dilatarbelakangi oleh pengalaman kepemimpinan Anas Urbaningrum. Ketika, Anas memilih akomodatif malah hal itu menjadi pintu untuk menghancurkannya.
-
Siapa yang menentukan pemenang? Pemilihan pemenang Exquisite’s Best Restaurants & Bars 2024 dilakukan sangat selective dengan melibatkan cullinary expertise sebagai juri.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
-
Siapa yang berhak memilih? KPU sudah menentukan siapa saja yang bisa menjadi pemilih dalam pemilu.hal itu tertuang dalam peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2022 sebagai berikut: 1. Genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
"Pilihan SBY bisa jadi karena trauma dengan pola akomodatif ala AU justru jadi pintu masuk rontoknya AU karena niat merangkul malah pintu mendongkel dari kelompok di luar AU. Pengalaman ini menjadikan wajar SBY memilih aman sembari menyiapkan putra mahkota ke depan," terang dia.
Lanjut dia, saat ini hanya ada faksi Cikeas di dalam pengurus harian terbatas Partai Demokrat. Sementara, Saan Mustofa yang merupakan loyalis Anas Urbaningrum dipertahankan dalam kepengurusan karena sejak awal telah berbalik mendukung SBY.
"Sekali lagi Selamat untuk kabinet PHT DPP PD semoga sukses memancarkan aura demokrasi ke masyarakat. Politik memang pilihan. Sehingga pilihan yang ada harus dihormati karena setiap pemimpin punya cara masing-masing dalam memperkuat kekuasaan dan merawat nilai demokrasi," pungkas dia.
Berikut nama-nama pengurusan pusat tahap I:
Ketua Umum: Susilo Bambang Yudhoyono
Wakil Ketua Umum:
- Syarifudin Hasan
- Roy Suryo
- Djoko Udjianto
- Nurhayati Ali Assegaf
- Cornel Simbolon
- Muhammad Ja'far Hafsah
Seketaris Jenderal (Sekjen): Hinca Panjaitan
Wakil Sekjen:
- Didi Irawadi Syamsudin
- Andi Timo Pangeran
- Putu Supatma Rudana
- Saan Mustopa
- Rachlan Nasidik
- Teuku Riefky Harsya
- Vera Febyanthy
- Ikhsan Modjo
- Bambang Susanto
Bendahara Umum: Indrawati Sukardis
Wakil Bendum:
- Agung Budi Santoso
- Siswanto
- Sasdawati
- Edwin Tandjung
- Variani Sugiarto
- Hanan Sowharto
- I Putu Sudiartana
Direktur Eksekutif: Fajar Sampurno
Dewan Pembina: EE mangindaan
Lembaga Lembaga Kehormatan, Mahkamah Partai dan Pengawasan: Amir Syamsuddin
Majelis Tinggi: Susilo Bambang Yudhoyono dan Vence Rumangkang
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan kemenangan ini, Demokrat merasakan semakin kuat dan berani dalam mencari keadilan dan kebenaran.
Baca SelengkapnyaPK ini merupakan upaya terakhir kubu Moeldoko untuk mengambil kepemimpinan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAHY mengungkapkan PK yang dilakukan KSP Moeldoko membuat kader khawatir apabila partai yang dibangun selama ini dirampas begitu saja oleh para pembegal partai.
Baca SelengkapnyaNamun SBY ingin seluruh kader Demokrat tetap tenang. Menganggap semua yang dialami Demokrat dengan tenang. Tidak emosional.
Baca SelengkapnyaDalam sebuah video, AHY dan jajaran elite Demokrat bersorak gembira membaca putusan Mahkamah Agung menolak PK tersebut.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaSBY juga mengungkit adanya pihak yang pernah mencoba mengambil paksa Demokrat
Baca SelengkapnyaTerlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAnak kedua dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini ingin agar Demokrat dapat melakukan secara bersama-sama pada Pemilu nanti.
Baca SelengkapnyaPelantikan AHY digelar di Istana Negara, Jakarta, hari ini pukul 11.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSBY menegur kadernya, karena mengobrol ketika konsolidasi Partai Demokrat di Sragen
Baca Selengkapnya