Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gelar debat publik, 5 bakal calon dari NasDem masih keok oleh Risma

Gelar debat publik, 5 bakal calon dari NasDem masih keok oleh Risma NasDem gelar debat calon wali kota Surabaya. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Ingin cari sosok bakal calon berkapasitas di atas Tri Rismaharini, Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Timur, gelar debat publik di kantornya Jalan Kartini, Surabaya, Selasa (17/3). Sayang, lima bakal calon wali kota di Surabaya yang mendaftar melalui partai besutan Surya Paloh itu, konsepnya masih standar.

Hal ini sempat diungkap Ketua DPW NasDem Jawa Timur, Effendy Choirie usai acara debat publik ke lima bakal calon yang akan diusung partainya di Pilwali Surabaya nanti.

Lima bakal calon wali kota yang mengaku siap menyingkirkan calon incumben Tri Rismaharini di Pilwali Surabaya 2015 melalui Partai NasDem itu adalah, dua dari praktisi media massa yaitu Sukoto (pimpinan salah satu koran harian di Surabaya) dan Dhimam Abror Djuraid (juga Ketua Harian KONI Jatim).

Bakal calon dari pengusaha; Hendrik Purnomo (outsourcing Dinas Pendidikan Kota Surabaya), dr Rahmat (seorang dokter dari kader NasDem) dan Sutjipto Joe Angga (pengusaha).

"Mereka ini yang ikut debat publik adalah mereka yang melakukan pendaftaran ke NasDem. Dari hasil acara ini, saya masih belum melihat ada yang mengungguli kemampuan Risma memimpin Surabaya. Visi-misi yang disampaikan ke limanya di debat publik ini, masih biasa-biasa saja," nilai politisi yang akrab disapa Gus Choi ini.

Padahal, lanjutnya, selama memimpin Surabaya, Risma hanya unggul masalah konsep penataan kota di bidang pertamanan, tapi belum ada yang mencari celah kelemahan Risma dengan mengajukan konsep yang jauh lebih unggul.

"Partai NasDem ingin calon pemimpin yang bisa melebihi Risma. Kalau kita lihat, Risma menonjol dari aspek taman, good and clean governance belum tentu, gagasan yang disampaikan dalam debat ini, konsep yang bisa mengungguli Jakarta, terlihat belum ada," sindirnya.

Terkait apakah kelima peserta debat publik ini, salah satunya akan jadi diusung NasDem di Pilwali Surabaya mendatang, Gus Choi pun menjawabnya diplomatis: bisa iya bisa tidak.

"Kita tunggu perkembangannya. Yang akan kita usulkan ke DPP itu kan lima orang bakal calon, tiga dari DPD dan dua dari DPW. Semua tergantung dari DPP, bisa jadi DPP punya usulan lain dengan mengusung calon di luar yang mendaftar di DPW, bisa mengambil yang sekarang mengikuti debat," ucapnya.

Gus Choi juga mengaku, penjaringan bakal calon yang dilakukan pihaknya, harus melalui proses yang cukup ketat. Kata dia, pendaftaran di partai pemilik dua kursi di DPRD Surabaya ini, tidak seperti mendaftar kuliah di sebuah universitas, mendaftar lalu mengembalikan formulirnya.

"Tapi harus melalui tahapan-tahapan untuk mengetahui elektabilitas dan pemikiran cemerlang yang perlu diketahui publik," ucapnya.

Dia kembali menegaskan, popularitas bakal calon yang diusungnya harus melebihi Risma. "Untuk mengetahui popularitas dan kemampuan itu, salah satu caranya ya dengan debat publik ini. Kita memfasilitasi agar masyarakat mulai mengenal para calon pemimpinnya."

"Selanjutnya, kami akan plenokan, untuk menentukan nama-nama yang dikirimkan ke DPP. Yang terpenting jelas popularitas, elektabilitas dan diukur dengan survei," tandasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Debat Perdana Pilkada Jakarta, Siapa Unggul?
Debat Perdana Pilkada Jakarta, Siapa Unggul?

Tak ada serangan yang bersifat personal dalam debat perdana Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil-Suswono Makin Yakin Menang Satu Putaran di Jakarta, Begini Alasannya
Ridwan Kamil-Suswono Makin Yakin Menang Satu Putaran di Jakarta, Begini Alasannya

Terlebih, menurut dia, penampilan RIDO di debat perdana dianggap unggul dari pesaingnnya.

Baca Selengkapnya
Rocky Gerung Puji Penampilan Muridnya di Debat Pilkada Makassar dan Sebut Panelis Tersiksa
Rocky Gerung Puji Penampilan Muridnya di Debat Pilkada Makassar dan Sebut Panelis Tersiksa

Rocky Gerung menilai panelis seperti tersiksa karena tidak melakukan pendalaman dari jawaban masing-masing paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.

Baca Selengkapnya
Wacana Ganjar-Anies, Surya Paloh: Belum Ada Perubahan, Anies Tetap Diusung Sebagai Capres
Wacana Ganjar-Anies, Surya Paloh: Belum Ada Perubahan, Anies Tetap Diusung Sebagai Capres

Surya Paloh menilai duet Ganjar-Anies baru sebatas wacana.

Baca Selengkapnya
RK Tak Peduli Elektabilitasnya Rendah: Survei hanya Menentukan Mood Masyarakat Hari Ini, Bukan Takdir
RK Tak Peduli Elektabilitasnya Rendah: Survei hanya Menentukan Mood Masyarakat Hari Ini, Bukan Takdir

Rasa optimis RK itu disampaikan dalam sebuah diskusi yang dihadiri bersama para anak muda di M Blok Space, Jakarta Selatan, pada (20/8).

Baca Selengkapnya
Ditanya Soal Indikator Wujudkan Riau Emas, Jawaban Paslon Nomor Dua Terkesan Ambigu
Ditanya Soal Indikator Wujudkan Riau Emas, Jawaban Paslon Nomor Dua Terkesan Ambigu

Debat publik pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Riau berlangsung seru, saat segmen saling lempar pertanyaan antar-paslon.

Baca Selengkapnya
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?

Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Yakin Bisa Kuasai Debat Pamungkas Pilkada Jakarta soal Tata Kota
Ridwan Kamil Yakin Bisa Kuasai Debat Pamungkas Pilkada Jakarta soal Tata Kota

Tema debat ketiga atau debat pamungkas untuk Pilgub Jakarta 2024, yakni tata kota dan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Debat soal Angka Putus Sekolah di Sumut: Bobby Tanya Minta Solusi, Tapi Dianggap Tak Nyambung oleh Edy
Debat soal Angka Putus Sekolah di Sumut: Bobby Tanya Minta Solusi, Tapi Dianggap Tak Nyambung oleh Edy

Debat berjalan panas sejak awal terjadinya tanya jawab. Salah satunya saat panelis bertanya tentang Angka Partisipasi Murni (APM) di Sumut yang rendah.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pilkada Jakarta: Cagub yang Surveinya Tinggi Selalu Kalah
Sejarah Pilkada Jakarta: Cagub yang Surveinya Tinggi Selalu Kalah

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) juga menyoroti sejarah soal kuatnya basis akar rumput di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pilkada Jateng, Kaesang Dinilai Cenderung Lebih Unggul dari Calon Lain
Pilkada Jateng, Kaesang Dinilai Cenderung Lebih Unggul dari Calon Lain

Tingkat pengenalan warga pada nama-nama calon gubernur potensial juga masih sangat rendah, umumnya di bawah 50 persen.

Baca Selengkapnya
Survei Litbang Kompas Pilgub Jabar: Ridwan Kamil 36,6%, Dedi Mulyadi 12,2%
Survei Litbang Kompas Pilgub Jabar: Ridwan Kamil 36,6%, Dedi Mulyadi 12,2%

Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru untuk calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024.

Baca Selengkapnya