Gelar debat publik, 5 bakal calon dari NasDem masih keok oleh Risma
Merdeka.com - Ingin cari sosok bakal calon berkapasitas di atas Tri Rismaharini, Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Timur, gelar debat publik di kantornya Jalan Kartini, Surabaya, Selasa (17/3). Sayang, lima bakal calon wali kota di Surabaya yang mendaftar melalui partai besutan Surya Paloh itu, konsepnya masih standar.
Hal ini sempat diungkap Ketua DPW NasDem Jawa Timur, Effendy Choirie usai acara debat publik ke lima bakal calon yang akan diusung partainya di Pilwali Surabaya nanti.
Lima bakal calon wali kota yang mengaku siap menyingkirkan calon incumben Tri Rismaharini di Pilwali Surabaya 2015 melalui Partai NasDem itu adalah, dua dari praktisi media massa yaitu Sukoto (pimpinan salah satu koran harian di Surabaya) dan Dhimam Abror Djuraid (juga Ketua Harian KONI Jatim).
-
Siapa yang memimpin pembangunan kota? Tim arkeolog mengumumkan mereka menemukan kota yang tersembunyi di bawah pasir dengan usia sekitar 3.000 tahun yang berasal dari masa pemerintahan firaun Amenhotep III, dan digunakan oleh Tutankhamun juga Ay.
-
Siapa yang memimpin Indonesia saat pemilu pertama? Pada tahun 1955, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno mengadakan pemilihan umum pertama sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan pemerintahan yang lebih representatif dan partisipatif.
-
Apa yang menjadi fokus debat pertama Pilgub Jakarta? Tiga pasangan calon akan berpartisipasi dalam debat ini, yaitu Ridwan Kamil-Suswono (nomor urut 1), Dharma Pongrekun-Kun Wardana (nomor urut 2), dan Pramono Anung-Rano Karno (nomor urut 3), dengan tema yang diangkat adalah sumber daya manusia dan transformasi Jakarta sebagai kota global.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Dimana Ridwan Kamil unggul dalam survei? 'Di sana approval ratingnya sangat spektakuler, di Jawa Barat itu. Elektabilitasnya paling tinggi dibandingkan dengan jauh dari kader yang lain,' ungkap Doli.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
Bakal calon dari pengusaha; Hendrik Purnomo (outsourcing Dinas Pendidikan Kota Surabaya), dr Rahmat (seorang dokter dari kader NasDem) dan Sutjipto Joe Angga (pengusaha).
"Mereka ini yang ikut debat publik adalah mereka yang melakukan pendaftaran ke NasDem. Dari hasil acara ini, saya masih belum melihat ada yang mengungguli kemampuan Risma memimpin Surabaya. Visi-misi yang disampaikan ke limanya di debat publik ini, masih biasa-biasa saja," nilai politisi yang akrab disapa Gus Choi ini.
Padahal, lanjutnya, selama memimpin Surabaya, Risma hanya unggul masalah konsep penataan kota di bidang pertamanan, tapi belum ada yang mencari celah kelemahan Risma dengan mengajukan konsep yang jauh lebih unggul.
"Partai NasDem ingin calon pemimpin yang bisa melebihi Risma. Kalau kita lihat, Risma menonjol dari aspek taman, good and clean governance belum tentu, gagasan yang disampaikan dalam debat ini, konsep yang bisa mengungguli Jakarta, terlihat belum ada," sindirnya.
Terkait apakah kelima peserta debat publik ini, salah satunya akan jadi diusung NasDem di Pilwali Surabaya mendatang, Gus Choi pun menjawabnya diplomatis: bisa iya bisa tidak.
"Kita tunggu perkembangannya. Yang akan kita usulkan ke DPP itu kan lima orang bakal calon, tiga dari DPD dan dua dari DPW. Semua tergantung dari DPP, bisa jadi DPP punya usulan lain dengan mengusung calon di luar yang mendaftar di DPW, bisa mengambil yang sekarang mengikuti debat," ucapnya.
Gus Choi juga mengaku, penjaringan bakal calon yang dilakukan pihaknya, harus melalui proses yang cukup ketat. Kata dia, pendaftaran di partai pemilik dua kursi di DPRD Surabaya ini, tidak seperti mendaftar kuliah di sebuah universitas, mendaftar lalu mengembalikan formulirnya.
"Tapi harus melalui tahapan-tahapan untuk mengetahui elektabilitas dan pemikiran cemerlang yang perlu diketahui publik," ucapnya.
Dia kembali menegaskan, popularitas bakal calon yang diusungnya harus melebihi Risma. "Untuk mengetahui popularitas dan kemampuan itu, salah satu caranya ya dengan debat publik ini. Kita memfasilitasi agar masyarakat mulai mengenal para calon pemimpinnya."
"Selanjutnya, kami akan plenokan, untuk menentukan nama-nama yang dikirimkan ke DPP. Yang terpenting jelas popularitas, elektabilitas dan diukur dengan survei," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak ada serangan yang bersifat personal dalam debat perdana Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut dia, penampilan RIDO di debat perdana dianggap unggul dari pesaingnnya.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung menilai panelis seperti tersiksa karena tidak melakukan pendalaman dari jawaban masing-masing paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menilai duet Ganjar-Anies baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaRasa optimis RK itu disampaikan dalam sebuah diskusi yang dihadiri bersama para anak muda di M Blok Space, Jakarta Selatan, pada (20/8).
Baca SelengkapnyaDebat publik pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Riau berlangsung seru, saat segmen saling lempar pertanyaan antar-paslon.
Baca SelengkapnyaIde yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaTema debat ketiga atau debat pamungkas untuk Pilgub Jakarta 2024, yakni tata kota dan perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaDebat berjalan panas sejak awal terjadinya tanya jawab. Salah satunya saat panelis bertanya tentang Angka Partisipasi Murni (APM) di Sumut yang rendah.
Baca SelengkapnyaAnalis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) juga menyoroti sejarah soal kuatnya basis akar rumput di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTingkat pengenalan warga pada nama-nama calon gubernur potensial juga masih sangat rendah, umumnya di bawah 50 persen.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis hasil survei terbaru untuk calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024.
Baca Selengkapnya