Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Generasi milenial jadi penentu Pilpres 2019, tapi cuek terhadap politik

Generasi milenial jadi penentu Pilpres 2019, tapi cuek terhadap politik Ilustrasi Pilkada. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemilih dari kalangan generasi milenial diperkirakan mencapai 40-45 persen pada Pilpres 2019. Founder and CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, mengatakan mereka itulah yang akan menjadi penentu di Pilpres nanti.

"Kalau kita bicara milenial, ini sangat menarik. Karena kalau bicara tren ke depan, itu sangat ditentukan oleh mereka," ucap Ali dalam sebuah diskusi di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (20/10).

Meski jadi penentu, berdasarkan kajian pihaknya justru generasi milenial cuek dengan politik.

"Celakanya dalam konteks politik, generasi ini rada cuek dengan politik. Survei kita terbaru, sudah selesai tapi belum dirilis. Hanya 22 persen anak-anak milenial ini mengikuti pemberitaan politik. Sisanya mengikuti seputar olahraga, musik, film, kemudian lifestyle, sosial media, dan IT. Ini tantangan terbesar kita menyangkut partisipasi mereka dalam Pemilu ke depan," ungkap Ali.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Niam Sholeh, mengingatkan, masih banyak aktor politik, yang tak memberikan ruang untuk mereka.

"Aktor politik banyak melakukan faktor kediaan bukan ke merekaan," jelas Asrorun.

Dia juga mengingatkan, akan bahaya, jika tema-tema politik dewasa ini dihiasi hoaks. Pasalnya, selain menjadi kesalahan informasi, maka bisa terjadi apolitis atau apatis dengan kegiatan politik.

"Tema-tema politik jika banyak hoaks, itu jadi apolitis atau miss informasi. Ini membahayakan, karena nasib bangsa berada di tangan mereka," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, mengatakan, generasi milenial yang bakal menjadi pemilih pemula, masih minim meraih pendidikan politik. Tak heran jika masih ada yang cuek dengan politik hari ini.

"Tren yang masih sering dilakukan adalah minimnya pendidikan politik bagi pemilih pemula. Kenapa demikian? sebenarnya secara kultural teman-teman pemilih pemula ini dengan dunia politik sebenarnya masih minim, sementara informasi proses politik yang berkarakter masih minim, hal seperti ini harus menjadi konsen kita semua agar proses yang sedang berjalan terutama Pilpres tahun 2019 ini berjalan dengan baik," ucap Susanto dalam diskusi di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (20/10).

Selain itu, menurut dia, generasi milenial yang sering dikaitkan dengan media sosial, cenderung terdegradasi informasinya soal politik, lantaran masih banyaknya informasi hoaks di dunia maya.

"Proses politik, proses kampanye banyak bermuatan dengan hoaks, maka kerentanan tertinggi itu sebenarnya pada pemilih pemula, karena rasionalitasnya memang masih terbatas. Yang bersangkutan belum cukup pengetahuan memahami pendidikan politik," jelas Susanto.

"Selain itu, yang bersangkutan memang secara umum baru keluar dari pendidikan di tingkat SLTA. konsen biasanya lebih ke pendidikan formal dibandingkan ke pendidikan politik, hal seperti ini juga menjadi tantangan bagi pemilih pemula aksesnya terhadap proses politik yang bekerja," ungkap Susanto.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Niam Sholeh, mengatakan, ini pekerjaan rumah bersama.

"Bagaimana menaikkan partisipasi pemilih milenial. tidak hanya sekedar partisipasi aktif di dalam melakukan pencoblosan, tetapi partisipasi di dalam membangun tanggung jawab politik kebangsaan secara umum," jelas Asrorun.

Selain itu, masih kata dia, bagaimana mendorong dan juga menanamkan kesadaran berpolitik itu adalah tanggung jawab, tidak hanya sekedar hak.

"Bagaimana kita memiliki tanggung jawab untuk menentukan arah bangsa ini menjadi lebih baik proses internalisasi, dan juga pembangunan kesadaran pada individu-individu, maupun kelompok kaum muda. ini menjadi PR kita dengan berbagai program dan juga kegiatannya," jelas dia.

Reporter: Putu Merta Surya Putra

Sumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei ASI di Gen Z: Ganjar-Mahfud Unggul dengan 34,9%, Prabowo-Gibran 33,1% & AMIN 26,1%
Survei ASI di Gen Z: Ganjar-Mahfud Unggul dengan 34,9%, Prabowo-Gibran 33,1% & AMIN 26,1%

Lembaga ASI menyatakan populasi survei ini ialah Gen Z (penduduk usia 17-23 tahun).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasil Survei Indikator, Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada
VIDEO: Hasil Survei Indikator, Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada

Lebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Baca Selengkapnya
VIDEO: Survei Indikator: Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada
VIDEO: Survei Indikator: Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada

Survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas, Ini Analisis Angka Pemilih Bimbang Capai 28,7%
Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas, Ini Analisis Angka Pemilih Bimbang Capai 28,7%

Survei Litbang Kompas menjelaskan, kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters atau pemilih ragu-ragu

Baca Selengkapnya
Indikator: Ini Faktor 'Rahasia' yang Membuat Prabowo-Gibran Unggul Real Count KPU
Indikator: Ini Faktor 'Rahasia' yang Membuat Prabowo-Gibran Unggul Real Count KPU

Untuk Generasi Tua, exit poll menunjukkan 47,1 persen pemilih menggunakan hak suara kepada paslon Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan 74 Persen Masyarakat Pilih Tak Lapor Praktik Politik Uang
Ternyata Ini Alasan 74 Persen Masyarakat Pilih Tak Lapor Praktik Politik Uang

Temuan ini terungkap dalam sebuah laporan bertajuk Partisipasi dan Opini Publik Menjelang Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Kampanye dan Debat Tak Pengaruhi Elektabilitas Capres, Ini Alasannya
Kampanye dan Debat Tak Pengaruhi Elektabilitas Capres, Ini Alasannya

Debat diyakini tidak bakal banyak mengubah peta elektabilitas para calon presiden.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Survei LSI: Pemilih Jokowi-Ma'ruf di 2019, 66 Persen Migrasi ke Prabowo
VIDEO: Survei LSI: Pemilih Jokowi-Ma'ruf di 2019, 66 Persen Migrasi ke Prabowo

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei dengan tajuk 'Persepsi Publik Tentang Pelaksahaan Pemilu 2024,

Baca Selengkapnya
Pemilu 2024: Generasi Z dan Milenial jadi Pemilih Terbanyak
Pemilu 2024: Generasi Z dan Milenial jadi Pemilih Terbanyak

Situasi tersebut harus disikapi dengan upaya serius untuk menstimulasi wawasan kebangsaan bagi generasi muda.

Baca Selengkapnya
Survei Ungkap Alasan Orang Bingung Pilih Presiden, 22,4% Sebut Tak Ada Capres yang Meyakinkan
Survei Ungkap Alasan Orang Bingung Pilih Presiden, 22,4% Sebut Tak Ada Capres yang Meyakinkan

Hasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%
Hasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%

Perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya

Baca Selengkapnya
Sebaran Pemilih Pilkada Jakarta: Gen Z dan Milenial Dukung RK-Suswono, Boomer ke Pramono-Rano Karno
Sebaran Pemilih Pilkada Jakarta: Gen Z dan Milenial Dukung RK-Suswono, Boomer ke Pramono-Rano Karno

Poltracking Indonesia merilis sebaran pemilih dari segi usia terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya