Gerindra Akui Ada Pro Kontra Kader Ingin Masuk Koalisi Pemerintah
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengakui adanya pro dan kontra dalam internal partai terkait apakah ingin bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin atau tetap menjadi oposisi.
"Ya tentu ada dinamika ya pendukung-pendukung kami ada yang pro ada yang kontra, ada yang ingin di dalam (pemerintah) ada ingin di luar," ujar dia dalam diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
Menurut dia, pro kontra tersebut adalah hal yang wajar. Apalagi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat kian akrab dengan Jokowi. Bahkan, mereka baru saja melakukan pertemuan.
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Kenapa Jokowi akan memberikan sambutan di Apel Kader Gerindra? 'Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan,' kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Yusuf Permana kepada wartawan, Sabtu (31/8).
-
Bagaimana komunikasi Gerindra dengan Ganjar? 'Adapun soal komunikasi kami dengan pak Ganjar setahu saya komunikasi tetap terjalin dengan baik antarpetinggi-petinggi partai Gerindra dengan pak Ganjar, enggak ada masalah ya dan sikap oposisi juga bukan merupakan pilihan yang salah ya, yang tidak baik,' ujar dia.
-
Bagaimana Prabowo bisa dibilang ‘tune in’ dengan pemerintahan Jokowi? 'Bukan magang lah istilahnya. Udah tune in,' ujar Budi.
-
Bagaimana tanggapan Gerindra soal poster Kabinet Prabowo-Gibran? 'Saya menanggapi poster ini kreatif, orang ngarangnya kreatif. Yang begini-begini ini pasti belum di ini ya,' ungkapnya saat di wawancara, Selasa (26/3).
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
"Semuanya kita sikapi dengan bijaksana, kami Partai Gerindra memahami dan mengerti keinginan-keinginan yang ingin di dalam dan keinginan yang ada di luar," kata dia.
Riza mengatakan, menjadi koalisi atau pun oposisi tergantung keputusan dari Jokowi-Maruf Amin. Menurutnya, Partai Gerindra sudah menyatakan kepada Jokowi siap membangun Bangsa Indonesia.
"Ya terkait posisi Gerindra sepenuhnya diserahkan pada Pak Jokowi, terkait kabinet itu merupakan hak prerogatif dari presiden dan wakil presiden terpilih ya," kata dia.
Dia mengatakan, jika nantinya Jokowi memutuskan memberi kursi menteri kepada Gerindra, maka akan diambil. Namun jika tidak, menurutnya Gerindra akan tetap komitmen membangun Bangsa Indonesia.
"Kami tidak menyodorkan nama, tidak pernah meminta-minta posisi jabatan apapun di pemerintahan, karena bagi Pak Prabowo, bagi Partai Gerindra, bagi kami yang penting adalah memberikan sumbangsih, kontribusi yang baik bagi bangsa dan negara," kata dia.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Gerindra Pilih Koalisi atau Oposisi? Klik di Sini!
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco menyebut, wacana PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran sedang dibahas di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaGerindra menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaKomunikasi dengan partai tersebut terus dilakukan dan mendekati titik temu.
Baca SelengkapnyaKIM diikat oleh tiga konsep. Yaitu konsep berkelanjutan, konsep Indonesia maju dan konsep Indonesia emas.
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim sejak awal menghindari kerja sama yang didasari oleh nafsu kekuasaan semata.
Baca SelengkapnyaGerindra menyiapkan opsi nama Kaesang jika Ridwan Kamil batal maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaJK menilai, dukungan ke Prabowo Subianto dilakukan untuk bekerja sama memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengakui ada banyak kubu di partai yang dipimpinnya tersebut.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra membuka komunikasi dengan PKS dan juga partai lain.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, meski beda pilihan koalisi, berbeda sosok yang diusung bukan berarti komunikasi tidak dilakukan.
Baca Selengkapnya