Gerindra anggap tak wajar survei yang sebut elektabilitas Prabowo turun
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berharap, lembaga survei lebih terbuka dengan metode penelitian yang merilis elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang kurang dari 20 persen. Sebab, dalam survei tersebut elektabilitas Prabowo dianggap kurang wajar.
"Kita imbau ini kan lembaga survei yang kemarin menyatakan Pak Prabowo elektabilitasnya turun. Yang kita imbau supaya lebih terbuka lah dalam metode survei dan lain-lain," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/4).
"Yah kalau menurut apa yang kita dapat menurut hasil survei internal yang juga kita enggak rilis apa yang disampaikan hasil survei itu menurut kami kurang wajar juga gitu," lanjutnya.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Suara apa yang diraih Prabowo-Gibran di Sulawesi Utara? Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengesahkan suara pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di wilayah Sulawesi Utara. Prabowo-Gibran meraup 1.229.069 suara. Hal ini berdasarkan hasil rapat rekapitulasi wilayah Sulawesi Utara yang digelar di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Menurut Dasco, selama ini, Prabowo sudah berusaha untuk tidak membuat kegaduhan. Padahal selama ini partainya bisa saja meminta mantan Danjen Kopassus itu masif menaikan elektabilitasnya melalui berbagai macam cara.
"Nah kalau kemudian ada survei yang mengatakan elektabilitasnya turun yah kita bisa saja nanti minta Pak Prabowo supaya elektabilitas naik supaya rakyat puas," ungkapnya.
"Apa yang disampaikan oleh rakyat tentang ketidak puasan misalnya tentang kinerja pemerintah terhadap kami wakilnya yang di DPR kemudian belum terwujud yah kami bisa minta Pak Prabowo setiap hari ngomong di media sosial misalnya ketidakpuasan," ucapnya.
Sebelumnya, Survei Litbang Kompas terbaru dalam enam bulan terakhir elektabilitas Jokowi naik dari 46,3 persen menjadi 55,9 persen. Sedangkan kompetitif Prabowo Subianto berada di angka 14,4 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo lebih unggul di sejumlah lembaga survei
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud kini berada juru kunci dengan elektabilitas 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terbarunya tentang elektabilitas para bakal Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan ke depan, partai akan mengintensifkan sosialisasi Ganjar.
Baca SelengkapnyaJanuari 2023 Prabowo masih tertinggal dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaTiga lembaga survei telah merilis peta kekuatan Pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Baca SelengkapnyaTren elektabilitas ketiga calon pada periode Juli-Agustus 2023 menunjukkan Ganjar mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaCharta Politika merilis elektabilitas Prabowo Subianto ternyata turun setelah menggandeng Gibran.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar Pranowo turun 10 persen dalam dua bulan terakhir menurut survei Indikator Politik Indonesia.
Baca Selengkapnya