Gerindra bantah mensyaratkan Emil jadi kader jika mau diusung
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah partainya memberikan syarat kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk diusung menjadi calon Gubernur Jawa Barat di Pilkada 2018. Syarat yang dimaksud adalah Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil itu harus menjadi kader partai besutan Prabowo Subianto itu.
"Saya kira kalau kita lihat saja Pak Anies, kita tidak pernah mensyaratkan ya. Tetapi kita tentu punya pilihan," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/5).
Dia bercerita, Gerindra dan PKS tidak memberikan syarat khusus saat mengusung Emil di Pilwalkot Kota Bandung 2013 silam. Hanya saja, Emil telah mendapat dukungan dari partai pendukung Joko Widodo, yakni Partai NasDem yang salah satu syaratnya adalah Presiden di Pemilu 2019.
-
Apa target Gerindra untuk Ridwan Kamil? 'Kami ingin sebaiknya di Jawa Barat kita menang, di Jakarta kita menang,' tegas Habiburokhman.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Kenapa NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Mengapa Khofifah dan Emil maju di Pilkada Jatim? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.
"Pada waktu kita usung, dia tidak berpartai juga. Yang sekarang ini kita tidak mensyaratkan apapun. Tetapi kan kita sudah mengetahui sekarang Pak Ridwan Kamil diusung oleh Partai NasDem.
Oleh karenanya, alasan Gerindra tidak mendukung Emil lebih dikarenakan perbedaan sikap di Pemilu 2019. Sebab, kata Fadli, Gerindra tetap berhasrat mengusung kembali Prabowo.
"Persoalan dengan Pak Ridwan Kamil katanya beliau akan mendukung pak Jokowi di 2019. Jadi kita berbeda kepentingan," tegasnya.
Sebelumnya, Ridwan Kamil telah memberi penjelasan bahwa dia telah berkomunikasi dengan dua partai terdahulunya terkait pencalonannya menuju kursi Jabar 1. Namun Gerindra dan PKS memberikan syarat pada Emil.
"Ada yang bilang Pak Wali kok meninggalkan partai pendukungnya? Tidak meninggalkan, dulu juga komunikasi. Cuma Partai Gerindra mensyaratkan saya jadi kadernya (untuk maju Pilgub Jabar), PKS mendahulukan kadernya," ujar Emil kepada wartawan di Aula Koperasi Pegawai Kota Bandung (KPKB), Jalan Wastukancana, Selasa (2/5).
Emil mengaku tidak mungkin memenuhi syarat yang diajukan kedua partai itu. Sehingga Emil membuka komunikasi dengan partai lain. Salah satunya menerima pinangan Partai NasDem yang akan mengusungnya dalam Pilgub Jabar.
"Dua situasi itu kan situasi yang tidak ideal buat saya. Terus saya diam? Kan engga. Maka Saya ke yang (partai) lain, ternyata Nasdem mau ya (mengusung di Pilgub Jabar)," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem bakal mengusung nama-nama yang dianggap memahami Kota Jakarta serta yang sejalan dengan partai.
Baca SelengkapnyaWalaupun pada akhirnya NasDem menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai.
Baca Selengkapnya"Cuma kalau keputusannya di Gerindra setelah melihat, itu ada di Pak Prabowo ya, yang akan memutuskan," kata Habiburokhman
Baca SelengkapnyaMeskipun telah mendapat dukungan dari banyak partai politik untuk jadi Cawagub Jatim, namun Emil dikabarkan masuk bursa menteri pada kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGerindra membantah jika masuknya nama istri Ketua PSI Kaesang Pangarep ini merupakan dorongan dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaGerindra menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo di depan Cak Imin, Airlangga dan Zulhas usai deklarasi Prabowo capres.
Baca SelengkapnyaPDIP bahkan sudah berkomunikasi dengan Partai Gerindra dan PAN.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak bisa mencalonkan Dedi Mulyadi sendiri. Sehingga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaDia menyatakan siap berkontestasi pada November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak punya kendala menerima Demokrat untuk berkoalisi.
Baca Selengkapnya