Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gerindra bantah Prabowo minta jatah 8 kursi menteri saat bertemu Luhut

Gerindra bantah Prabowo minta jatah 8 kursi menteri saat bertemu Luhut Prabowo Subianto. ©instagram/Prabowo Subianto

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono membantah soal Ketum Prabowo Subianto meminta jatah kursi 8 menteri termasuk menteri pertahanan saat bertemu Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Restoran Jepang Grand Hyatt, Jumat (6/4). Luhut disebut-sebut diutus Istana untuk meminta kesediaan Prabowo jadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.

"Saya rasa sih enggak ya, pembicaraan itu minta kesediaan pak Prabowo jadi berpasangan dengan pak Jokowi tapi pak Prabowo gak mau," kata Ferry saat dihubungi merdeka.com, Selasa (17/4).

Apalagi pertemuan tersebut jelang beberapa hari acara rapat koordinasi nasional (rakornas) Gerindra di Bogor, Hambalang yang juga kader meminta Prabowo jadi Capres 2019. Para kader juga kompak tak sudi jika Prabowo dijodohkan dengan Jokowi.

"Enggak lah, saya rasa pasti enggak (minta jatah menteri) Karena prosesnya itu sudah beberapa hari menjelang rakornas. Kan rasanya sudah hampir semua hampir dikatakan seluruh keluarga besar partai Gerindra gak ingin kita berpasangan dengan pak Jokowi," ujar Ferry.

Meski demikian, mantan Danjen Kopassus itu menghormati tawaran tersebut. Namun dia lebih mengutamakan keinginan seluruh kader Gerindra.

"Ya positif artinya begini menghormati tawaran tersebut. Tapi pak Prabowo menyerahkan itu kepada kader partai Gerindra dan kemarin rakornas membuktikan bahwa seluruh kader partai Gerindra menginginkan pak Prabowo untuk maju," tandasnya.

Diberitakan, beberapa pekan sebelum Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra, sang Ketua Umum Prabowo melakukan pertemuan penting dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Keduanya sempat tiga kali beranjangsana.

Dikutip dari media asing, Asia Times, Senin (16/4), yang menulis dalam dua pertemuan pertama Luhut mengatakan kepada Prabowo soal lawan di Pilpres mendatang. Dikatakan Luhut ke Prabowo, "lebih baik bersaing dengan lawan yang sudah dikenal ketimbang yang belum diketahui sama sekali."

Lalu, dalam pertemuan ketiga di sebuah jamuan makan siang di restoran Jepang, pada 6 April lalu, Luhut kembali mendorong peluang untuk menduetkan Jokowi dan Prabowo.

Asia Times adalah situs berita yang berpusat di Hong Kong. Situs ini kerap menulis isu seputar politik dan ekonomi di kawasan Asia.

Luhut disebut kehilangan selera ketika Prabowo menyatakan bersedia mempertimbangkan tawaran itu jika diberi jatah delapan kursi menteri, termasuk pos menteri pertahanan. Belum diketahui apakah yang dimaksud Prabowo menginginkan posisi wakil presiden atau kader Gerindra menjadi menteri pertahanan.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Golkar ingin Dapat Jatah Menteri Lebih dari 5, Meutya Hafid Masuk List
Golkar ingin Dapat Jatah Menteri Lebih dari 5, Meutya Hafid Masuk List

Golkar tidak membantah bakal mendapat jatah lima menteri di kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Respons Gerindra Soal Luhut Jadi Penasihat Prabowo
Respons Gerindra Soal Luhut Jadi Penasihat Prabowo

Luhut mengaku diminta presiden terpilih Prabowo Subianto untuk kembali menjadi menteri.

Baca Selengkapnya
Respons Jokowi soal Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 40
Respons Jokowi soal Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 40

Respons Jokowi soal Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 40

Baca Selengkapnya
Gerindra Buka Peluang Duet dengan Ganjar: Enggak Ada Pilihan, Prabowo Capres!
Gerindra Buka Peluang Duet dengan Ganjar: Enggak Ada Pilihan, Prabowo Capres!

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membuka peluang bagi Ganjar Pranowo untuk berduet dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Budiman Sudjatmiko Akui Bakal Pertimbangkan Bila Ada Tawaran Menteri
Budiman Sudjatmiko Akui Bakal Pertimbangkan Bila Ada Tawaran Menteri

Budiman mengaku akan menerima tawaran menjadi menteri. Apabila tidak ada orang yang lebih baik dari dirinya untuk mengisi jabatan tersebut.

Baca Selengkapnya
PDIP Sebut Gibran Masuk Daftar 6 Cawapres Ganjar: Tidak Ada Pak Prabowo
PDIP Sebut Gibran Masuk Daftar 6 Cawapres Ganjar: Tidak Ada Pak Prabowo

PDIP menegaskan, Prabowo tak masuk dalam bursa cawapres Ganjar.

Baca Selengkapnya
Rencana Prabowo Tambah Kursi Kabinet Dikritik, Dianggap Tidak Berpengaruh
Rencana Prabowo Tambah Kursi Kabinet Dikritik, Dianggap Tidak Berpengaruh

Hal ini menanggapi kabar Presiden terpilih Prabowo Subianto akan menambah nomenklatur kementerian menjadi 40.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ungkit Hary Tanoe Sudah Beri Dukungan Sebagai Capres, Tapi Berubah Haluan Ke Ganjar
Prabowo Ungkit Hary Tanoe Sudah Beri Dukungan Sebagai Capres, Tapi Berubah Haluan Ke Ganjar

Hal itu dikatakan Prabowo di depan Cak Imin, Airlangga dan Zulhas usai deklarasi Prabowo capres.

Baca Selengkapnya
Gerindra Balas Kritik Ganjar Soal Wacana Prabowo Bentuk 40 Menteri: Apa Salahnya Akomodir Kawan Berjuang Bersama
Gerindra Balas Kritik Ganjar Soal Wacana Prabowo Bentuk 40 Menteri: Apa Salahnya Akomodir Kawan Berjuang Bersama

Menurut Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco, Prabowo juga ingin membangun Indonesia bersama kawan-kawannya.

Baca Selengkapnya
Mimpi Prabowo-Ganjar Kandas, Gerindra dan PDIP Pilih Pisah Jalan
Mimpi Prabowo-Ganjar Kandas, Gerindra dan PDIP Pilih Pisah Jalan

Gerindra ingin duet Prabowo-Ganjar. Namun PDIP menolak, tetap ingin kadernya menjadi Capres di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Meutya Hafid Ungkap Isi Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang, Bahas Jatah Menteri?
Meutya Hafid Ungkap Isi Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang, Bahas Jatah Menteri?

Meutya Hafid menemui Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, pada Jumat (27/09) lalu.

Baca Selengkapnya
Momen Prabowo ‘Magang’ Jadi Presiden Kala Dampingi Jokowi Rapat
Momen Prabowo ‘Magang’ Jadi Presiden Kala Dampingi Jokowi Rapat

Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.

Baca Selengkapnya