Gerindra buka peluang ikut poros partai Islam di 2019
Merdeka.com - PKB membuka peluang membentuk koalisi partai-partai Islam bersama PAN dan PKS. Melihat hal ini, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menilai niat membentuk poros baru itu tidak berarti akan terbuka tiga poros.
Riza menilai Gerindra berpeluang untuk ikut dalam koalisi partai Islam tersebut. Karena itu, terbuka peluang bagi mereka membentuk koalisi bersama PKB, PAN, dan PKS.
"Poros Islam itu hanya istilah saja. Apa Partai Gerindra tidak religius? Partai Gerindra partai nasionalis religius. Selama ini partai Gerindra bisa berkoalisi dengan PAN, PKS, PPP dengan PBB, kan partai Islam semua, dengan Golkar juga di Pilpres 2019," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (6/3).
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa PPP melihat perkembangan koalisi lain? Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga melihat perkembangan dari koalisi lain sebelum menentukan sosok cawapres yang tepat untuk Ganjar.
-
Apa target Gerindra untuk Ridwan Kamil? 'Kami ingin sebaiknya di Jawa Barat kita menang, di Jakarta kita menang,' tegas Habiburokhman.
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
Dia melihat pembentukan koalisi tersebut untuk mendirikan poros yang tak ikut dengan Joko Widodo. Sehingga ada kemungkinan terjadi dua poros pada 2019.
Riza menilai akan terbuka peluang poros itu melebar dengan mengajak Demokrat yang saat ini belum menentukan sikap. "Jadi yang dimaksud dengan koalisi artinya ingin membentuk satu poros, poros itu bisa jadi poros kedua, bisa jadi PAN, PKB, PKS bersama Gerindra jadi empat kursi atau mungkin lima partai tambah Demokrat," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komunikasi dengan partai tersebut terus dilakukan dan mendekati titik temu.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco menyebut, wacana PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran sedang dibahas di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaPDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaPKB terang-terangan tergiur ajakan PDI Perjuangan untuk berkoalisi mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai peluang Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sangat besar.
Baca SelengkapnyaPDIP dan PKB memiliki sejarah dan historis yang amat panjang, terutama dari aspek ideologi.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya pada Pilkada 2024 siap berkoalisi dengan partai di luar koalisi mereka saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNama KIM plus digunakan karena ketiga partai itu belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPKB mendukung partai manapun yang berkeinginan untuk bekerja sama di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.
Baca SelengkapnyaPartai Gerinda tengah mendekati Partai Demokrat yang merasa dikhianati Anies Baswedan karena memilih Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres.
Baca Selengkapnya