Gerindra cuma percaya Jokowi capres jika berasal dari mulut Mega
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menanggapi santai isu pendeklarasian Jokowi (Jokowi) sebagai capres oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Menurut Hashim, selama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum memberikan pernyataan terkait pencapresan Jokowi, Gerindra menganggap hal itu hanya bualan belaka.
"Itu kan hanya kabar gosip saja. Sikap Partai Gerindra, selama belum ada pernyataan resmi dari Megawati, kami tidak akan percaya," ujar Hashim di Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/3).
Menurut Hashim, partainya tetap konsisten untuk mencalonkan Prabowo Subianto dalam pilpres mendatang. Mengenai capres dari PDIP, Hasyim mengaku tidak mengetahuinya, termasuk rencana deklarasi capres PDIP sebelum pileg. "Rencana deklarasi capres dari PDIP yang akan dilakukan sebelum pemilihan legislatif belum layak dipercaya," tegasnya.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Mengenai kerjasama antara Gerindra dan PDIP, Hashim menyebut antara Partai Gerindra dengan PDIP telah terdapat ikatan melalui perjanjian Batutulis.
"Kami memang terikat perjanjian Batutulis. Saya menjadi salah satu konseptor dalam perjanjian yang ditandatangani oleh Prabowo dan Megawati itu. Salah satu isinya, PDIP akan mendukung calon presiden yang diajukan oleh Partai Gerindra," ucapnya.
Hasyim menegaskan, tidak akan mempercayai jika PDIP akan mendeklarasikan capres di luar kesepakatan yang telah ada. Pihaknya juga menunggu penegasan Megawati sebagai orang yang diberikan mandat penuh oleh partai untuk menentukan capres.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar dan Prabowo saling klaim mendapat dukungan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaDuet Ganjar-Prabowo menguat setelah terlihat mesra saat menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pekalongan beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo di depan Cak Imin, Airlangga dan Zulhas usai deklarasi Prabowo capres.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.
Baca SelengkapnyaKoalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim Jokowi dan Megawati tetap punya hubungan yang erat.
Baca SelengkapnyaOSO mengaku banyak membahas masalah kebangsaan ketika berdiskusi dengan Megawati dan PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP bukan hanya mendekati PKB saja. Kata Said, komunikasi PDIP dengan Partai Gerindra juga terus dilakukan.
Baca SelengkapnyaPrabowo dan Gibran bahkan sudah resmi mendaftar KPU pada Rabu (25/10) kemarin.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca Selengkapnya