Gerindra: Debat Untuk Tahu Kompetensi Capres, KPU Degradasi Kualitas Demokrasi
Merdeka.com - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Mulyadi menyayangkan keputusan KPU yang akan membocorkan atau memberi kisi-kisi soal kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga pada debat capres 17 Januari nanti.
Mulyadi menegaskan, debat capres dilakukan untuk mengetahui kemampuan kandidat calon pemimpin. Debat juga bisa mengukur kecakapan capres-cawapres dan pemahaman visi misi untuk membangun Indonesia.
"Pertanyaan saat debat adalah uji publik untuk kandidat dan itu bukan acara seremonial tapi substantial, karena rakyat perlu tahu kompetensi calon pemimpinnya, memiliki kemampuan, cakap dalam komunikasi, bisa improvisasi saat menyampaikan visi misi," jelas Mulyadi saat dihubungi merdeka.com, Selasa (8/1).
-
Kenapa Prabowo akan minta pendapat Jokowi? 'Pak Prabowo kan mengatakan Pak Jokowi itu mentor beliau, di acara-acara internal Pak Prabowo berulang kali menyampaikan kepada kami bahwa beliau belajar banyak dari Pak Jokowi. Beliau kan sebagai tentara kan belajar kepemimpinan dari muda, tapi melihat sosok yang begitu luar biasa ya itu adalah Pak Jokowi,' tambahnya.
-
Siapa yang akan dimintai pendapat Prabowo soal kabinet? 'Bukan cawe-cawe, pastinya akan dimintai pendapat oleh Pak Prabowo,' kata Habiburokhman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Kapan sidang perdana sengketa Pilpres digelar? Diketahui, MK bakal menggelar sidang pemeriksaan pendahuluan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 mulai besok, Rabu (27/3).
Dia menilai, KPU tak semestinya memberikan kisi-kisi pertanyaan debat kepada capres dan cawapres. Dia berpandangan, KPU malah menurunkan kualitas demokrasi di Indonesia karena keputusan tersebut.
"Saya menyayangkan kalau KPU beri bocoran pertanyaan, dan justru keputusan itu menjadi klarifikasi bahwa justru KPU sudaah mendegradasi kualitas demokrasi," tambah dia.
Di tengah netralitas KPU yang menjadi sorotan, Mulyadi pun mengajak agar Pilpres 2019 berjalan adil, transparan dan akuntabel. Mantan Ketua DPD Gerindra Jawa Barat ini menilai, rezim Jokowi akan mempertahankan rezim dengan berbagai cara.
"Kalau tidak berkuasa, maka mereka akan kehilangan mata pencaharian dan kenyamanan. Untuk itu mereka gunakan berbagai cara supaya kekuasaan tidak hilang. Mereka keluarkan modal dari sumber apapun, kendalikan media, manfaatkan lembaga survei, manfaatkan hukum dan infrastruktur kekuasaan untuk menghajar habis lawan yang ingin merebut kekuasaan dari tangan mereka. Mereka akan jejal terus pendukung mereka bahwa pendukung Ganti Presiden adalah anti NKRI, pro radikalisme dan anti keberagaman," ucap Mulyadi.
Selain itu, lanjut Mulyadi, alasan rezim ini harus berkuasa dikarenakan adanya kesepakatan dengan para pemodal harus diselesaikan. Pemodal ini, kata dia, harus terus dimanfaatkan dengan janji keuntungan jika rezim ini terus berkuasa. Belum lagi proteksi dan fasilitas yang terus dialirkan.
"Tidak peduli akhirnya negeri ini terjerat dengan kehidupan yang jauh dari rasa tenang dan damai, mereka perkuat pencitraan dan terus menyampaikan keberhasilan semu kepada rakyat kita yang dibuat menderita, sehingga penderitaan itu akan dimanfaatkan kembali dengan membagikan sembako dan program jelang pemilu yang membutakan rakyat," tutup Caleg DPR dari Gerindra di dapil Kabupaten Bogor ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengingatkan tidak semua data keamanan negara bisa dibuka sembarangan.
Baca SelengkapnyaSejumlah catatan muncul setelah debat pertama capres yang berlangsung pada Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo kembali saling sindir dengan Prabowo Subianto ketika membahas independensi kekuasaan yudikatif.
Baca SelengkapnyaKPU bakal menggelar debat perdana capres dan cawapres, Selasa (12/12)
Baca SelengkapnyaMenurut Hasyim, penilaian atas acara debat capres yang dilangsungkan semalam di Kantor KPU adalah sepenuhnya kewenangan publik.
Baca SelengkapnyaDebat Pilkada Jateng akan digelar pada tanggal 30 Oktober di Marina Convention Center Semarang.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, bahwa dirinya dan Mahfud MD siap mengikuti debat yang diselenggarakan oleh KPU dengan format dan komposisi apapun.
Baca SelengkapnyaSebelum ke Gedung KPU, Ganjar-Mahfud terlebih dahulu berkumpul di Gedung High End
Baca SelengkapnyaDia pun menilai, jika KPU mengubah format debat capres-cawapres yang terutang dalam PKPU akan menimbulkan respons negatif di masyarakat.
Baca SelengkapnyaFormat ini membuat pembicara berdiri di panggung dengan dikelilingi hadirin.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan debat capres ketiga akan bekerja sama dengan media penyelenggara yakni MNC Grup ditambah dengan Garuda TV.
Baca SelengkapnyaKPU menegaskan pelaksanaan debat calon presiden dan calon wakil presiden dilakukan dengan merujuk pada UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Baca Selengkapnya