Gerindra Ingatkan Jokowi: RI Titipan Anak Cucu, Bukan Warisan Nenek Moyang
Merdeka.com - Partai Gerindra mengingatkan kepada Presiden Jokowi untuk memiliki visi yang strategis dan rasional dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). SDM menjadi salah satu visi utama Jokowi dalam periode kedua.
Anggota Dewan Pembina Gerindra, Mulyadi menekankan, dalam pidato pelantikan Jokowi akan fokus pada pembangunan SDM. Ke depan, fokus pembangunan harus berdasarkan skala prioritas dan berdampak pada setiap sektor yang akan meningkatkan kualitas kehidupan rakyat dan bangsa dengan tetap memperhatikan kearifan lokal, jangan pembangunan yang hanya dinikmati golongan tertentu saja.
"Fakta sederhana masih banyak masyarakat yang tidak bisa keluar dari lingkaran setan kemiskinan," jelas Mulyadi kepada merdeka.com, Senin (4/11).
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
-
Kenapa Jokowi akan memberikan sambutan di Apel Kader Gerindra? 'Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan,' kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Yusuf Permana kepada wartawan, Sabtu (31/8).
Anggota Komisi V DPR ini meminta kepada pemerintah untuk segera mengidentifikasi indikator persoalan yang terjadi selama ini khususnya soal SDM dan kemiskinan. Sebagai anggota Banggar DPR, Mulyadi mencontohkan, dia akan berangkat dari dasar hukum penyusunan APBN.
Penyusunan APBN Tidak Relevan
Dia melihat, banyak indikator dan asumsi dalam penyusunan APBN sudah tidak relevan, misal soal lifting minyak. Lifting minyak terus turun, konsumsi terus meningkat, jadi import minyak. Menyedot anggaran, harus ada indikator yang lebih relevan, karena APBN sumber kue pembangunan.
Kata Mulyadi, itu yang harus dibahas bersama Banggar dan komisi VII DPR serta pemerintah, harus ada komitmen kuat seluruh stakeholder, jangan terjebak mindset dalam tata kelola APBN yang berorientasi defisit management. Sehingga terus memberi ruang pada sumber pembiayaan yang akan terus membebani negara dan anak cucu bangsa ini, surplus management ideal, minimal balance.
"Kita harus bangun kesadaran, negeri ini titipan anak cucu, bukan warisan nenek moyang, jadi harus keluar dari dunia seremonial dan retorika dalam menjalankan amanah, segera keluar dari mindset dan kebiasaan yang pada ujungnya menyulitkan negeri ini yakni Pembiayaan yang bersumber dari utang," jelas Mulyadi lagi.
Dia menambahkan, konstruksi legalnya harus ditata, revisi UU Penyusunan APBN harus digulirkan. Gali semua potensi pemasukkan negara di luar yang ada. Ekosistem digital bisa menjadi sumber pemasukkan negara yang baru, banyak bisnis berbasis IT jadi kekuatan ekonomi global hari ini dan ke depan.
Audit Tata Kelola SDA
Mulyadi juga berkomitmen untuk melakukan audit sejumlah pengelolaan APBN di bidang Sumber Daya Alam. Hal itu akan dia lakukan sebagai bentuk tanggung jawab sebagai anggota DPR.Menurut dia, pentingnya audit sumber daya alam dan tata kelola energi dengan program revolusi Energi Nasional."Pentingnya audit sumber daya alam dan tata kelola energi dengan program revolusi Energi Nasional," tutup dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menekankan kepada para kader Gerindra untuk tidak malu menyebut berjuang bersama Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan SDM disiapkan untuk memasuki pangsa kerja dengan produktif.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku data yang diterimanya terkait parpol sangat lengkap.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, bahwa Indonesia memiliki kesempatan emas untuk melompat menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai tidak ada yang salah dalam dinasti politik bila memang diniatkan untuk membela bangsa.
Baca SelengkapnyaPersoalan SDM sudah tertuang dengan jelas dalam program utama PSI yang identik dengan anak muda.
Baca SelengkapnyaHal itu setelah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dipinang menjadi bakal Cawapres oleh Prabowo.
Baca SelengkapnyaTudingan Jokowi membangun dinasti politik menguat setelah Gibran Rakabuming Raka didorong menjadi cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi mempersilakan masyarakat untuk menilai terhadapnya.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, dari setiap periode kepresidenan pasti akan ada keberlanjutan pembangunan maupun perubahan.
Baca SelengkapnyaDaun Salam Daun Talas Ada Kentang Ada Nanas, Para Warga Yang Jawab Salam dengan Keras, Saya Doakan Utangnya Lunas. Aammiin
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia bakal menghadapi bonus demografi pada tahun 2030.
Baca Selengkapnya