Gerindra Ingatkan Parpol Koalisi Konsisten Dukung Prabowo-Sandi
Merdeka.com - Parpol Koalisi pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga belakangan menunjukkan sikap yang tak kompak. Partai Demokrat membebaskan kadernya memilih capres-cawapres saat hari pencoblosan. Sementara kader PAN di daerah banyak yang deklarasi mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mujahid menilai seharusnya kader partai koalisi satu suara dalam memenangkan capres-cawapres yang telah resmi diusung. Dia mengingatkan semua pihak untuk konsisten.
"Sebaiknya kita konsisten ya, pilih presiden maka calegnya pun memilih presiden. Sebaiknya kita konsisten. Kenapa? karena kita perlu presidennya, dan presiden juga perlu dukungan dari DPR itu," kata Sodik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
Menurut Sodik, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi harus lebih bekerja ekstra keras untuk mengakomodir efek ekor jas (coattail effect) ke semua partai koalisi. Sehingga bisa memenangkan Prabowo-Sandi serta memberikan dampak elektoral untuk bagi partai koalisi untuk masuk ke parlemen.
"BPN dari kedua kubu ini harus bekerja lebih strategis sehingga partai yang bekerja itu satu memenangkan presiden dan kedua memenangkan partainya masing-masing," ungkapnya.
"Jika ada masalah seperti ini, artinya strategi yang ditetapkan oleh badan pemenangan masing-masing itu belum optimal atau belum maksimal sehingga masih ada kesenjangan. harusnya ketika mendukung presiden maka partainya juga," ucapnya.
Sodik juga menjelaskan, seharusnya saat berusaha memenangkan pasangan calon secara otomatis akan memberikan dampak elektoral bagi partai koalisi pendukung. Jika tidak, maka, ada yang salah dengan strategi pemenangan.
"Harusnya ketika memenangkan presiden harusnya otomatis terangkat. Ketika ada yang belum terangkat artinya masih ada masalah dalam strategi," tandasnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat membebaskan kadernya untuk memilih pasangan capres-cawapres di Pilpres 2019. Hal itu disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas.
Kemudian, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan tidak mau berbicara banyak soal kadernya yang mendukung Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Seperti Pimpinan DPD PAN Riau, Irwan Nasir yang ikut deklarasi mendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Itu urusan rumah tangga nanti," kata Zulkifli, saat berkunjung ke kantor PAN Riau di Pekanbaru bersama Sandiaga Uno, Senin (12/11).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaDukungan gerakan rakyat akan memperbesar peluang Ganjar menang.
Baca SelengkapnyaPolitikus senior PDIP Deddy Sitorus menanggapi manuver polisik PSI.
Baca SelengkapnyaGolkar telah melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra sudah lebih lama daripada penjajakan dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapat tambahan kekuatan untuk bertarung di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPSI Mesra dengan Prabowo, Senior PDIP Dengar Ada Perpecahan Internal
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo di depan Cak Imin, Airlangga dan Zulhas usai deklarasi Prabowo capres.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandiaga, sudah saatnya PPP dan pendukung Ganjar Pranowo melakukan konsolidasi.
Baca SelengkapnyaKeputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca Selengkapnya