Gerindra ingin hubungan SBY dan Megawati seperti Jokowi dan Prabowo
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengundang Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Istana Negara siang ini. Jokowi menerima Prabowo dengan sambutan hangat.
Mereka menyempatkan diri untuk makan siang bersama. Kedatangan Prabowo merupakan kunjungan balasan dari kunjungan Jokowi ke kediamannya di Hambalang, Bogor.
Menanggapi hal ini, Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, keakraban Jokowi dan Prabowo harus dicontoh oleh para elite politik di Indonesia. Keakraban itu, kata Arief, menunjukkan keduanya sudah melupakan rivalitas yang terjadi saat Pilpres 2014 lalu.
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
-
Bagaimana tanggapan Puan soal pertemuan SBY dan Prabowo dengan Megawati? Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa semuanya pasti masih ada harapan,“ kata Puan, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
-
Kenapa Prabowo dan Megawati saling menghormati? Menurut Muzani baik Prabowo maupun Megawati saling menghormati.
-
Siapa yang ingin menghalangi Prabowo bertemu Megawati? Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer alias Noel mengungkapkan ada sosok di internal PDIP yang berupaya menghalangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sosok di internal PDIP itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Arief menyinggung hubungan antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak pernah akur dan cenderung terbawa konflik pribadi. Hubungan antara SBY dan Mega sangat kontras dengan Jokowi dan Prabowo.
"Justru keakraban Prabowo dan Joko Widodo harus dicontoh oleh elite politik nasional yang pernah menjadi rival dalam pemilihan presiden, tetapi setelah selesai dan Pak Joko Widodo menang mereka tetap bisa bersahabat secara ikhlas dan lahir batin," kata Arief kepada merdeka.com, Kamis (17/11).
"Jangan kayak Ibu Mega dan Pak SBY yang hingga hari ini tidak bisa duduk bersama dan bersahabat dan terbawa ke perseteruan pribadi," sambungnya.
Menurutnya, pertemuan Jokowi dan Prabowo menunjukkan mereka memiliki sikap seorang ksatria dan negarawan. Terbukti, Jokowi pun tidak sungkan meminta masukan dari Prabowo atas kondisi dan masalah nasional saat ini.
"Jadi masyarakat bisa melihat kalau Pak Prabowo itu berjiwa satria dan negarawan sama dengan pak Joko Widodo. Dan Pak Joko Widodo sangat menghormati Pak Prabowo sebagai seorang senior yang bisa dimintakan masukan oleh Pak Joko Widodo," terangnya.
Oleh sebab itu, Arief berujar, pertemuan yang di awali dengan makan siang bersama itu memberikan gambaran bahwa perbedaan politik dan panasnya persaingan tidak harus memecah persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa.
"Jadi ya undangan makan siang Pak Joko Widodo ke Istana pada Prabowo bisa jadi contoh yang baik untuk menunjukan perbedaan garis politik dan persaingan tidak harus memecahkan rasa persaudaraan sesama anak bangsa yang punya kewajiban untuk membangun bangsa," pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam pertemuan tersebut, baik Jokowi dan Prabowo sepakat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap hal yang utama.
"Kita tidak inginkan kita terpecah belah gara-gara perbedaan politik, karena sangat mahal harganya bagi NKRI," ujar Jokowi kepada wartawan di teras Istana, Jakarta, Kamis (17/11).
Selain membahas masalah domestik, keduanya juga membicarakan persoalan ekonomi baik yang tengah dihadapi Indonesia dan dunia. Sayangnya, tidak dijelaskan secara resmi isi pembicaraan itu.
Meski begitu, Jokowi mengaku sangat senang dikunjungi oleh Prabowo. Dia berharap kedatangannya itu menjadi contoh bagi masyarakat.
"Ini sangat baik, kunjungan sangat baik. Saya berharap budaya seperti ini juga sampai ke bawah," ucap Jokowi. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prediksi itu diperkuat karena kehadiran Presiden Jokowi dan ditambah dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPrabowo dan Cak Imin sama-sama ingin bertemu dengan Megawati. Namun belum ada jadwal pasti kapan pertemuan berlangsung.
Baca SelengkapnyaPDIP ibaratkan hubungan Jokowi dan Megawati ibarat ibu dan anak, yang pastinya sering terjadi perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa kebijakan, keduanya memang memiliki perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaGerindra memastikan, hubungan antara Prabowo dengan Megawati baik.
Baca SelengkapnyaSecara politik, partai yang dipimpin keduanya, yakni PDIP dan Gerindra menurut Said juga tidak pernah berbenturan baik secara politis maupun ideologis.
Baca SelengkapnyaAdapun soal sinyal arah dukungan Demokrat, kata Hasto, sejauh ini masih terlihat baru penjajakan.
Baca SelengkapnyaHubungan Megawati dengan keluarga Jokowi menjadi peristiwa politik yang menyita perhatian di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAHY menilai tidak ada permusuhan yang abadi antara Megawati dan SBY.
Baca SelengkapnyaGerindra merasa memiliki kesamaan dengan PDIP. Maka itu tidak sulit menyatukan kedua partai.
Baca Selengkapnya