Gerindra klaim Jokowi curhat ke Prabowo kesulitan urus pemerintahan
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Arief Pouyono mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kerap kali bertemu. Dalam pertemuan itu, kata Arief, Jokowi sering curhat sulitnya menjalani pemerintahan saat ini.
"Ya memang sering bertemu kok, terakhir setahu saya di Istana negara ya tahun lalu, kadang sih Pak Joko Widodo curhat sama Pak Prabowo tentang kesulitan-kesulitan mengurus pemerintahan, terutama dalam hal ekonomi ya," kata Arief saat dihubungi, Selasa (24/4).
Arief mengklaim mantan Gubernur DKI Jakarta itu sering mengeluh mendapatkan tekanan dari para petinggi partai. Bahkan elite nonpartai politik di kabinet juga ikut memberi tekanan padanya.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
-
Bagaimana Prabowo membantu Jokowi? Jokowi mengajak Prabowo masuk dalam jajaran menterinya, dengan menjabat Menteri Pertahanan.
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
"Dan curhatnya banyaknya tekanan-tekanan dari petinggi-petinggi parpol yang ada di pemerintahannya dan elite-elite nonparpol yang ada di kabinetnya," ungkapnya.
Arief juga mengklaim Jokowi sering bercerita banyak mengenai para petinggi partai yang sering menggunakan fasilitas kekuasaan serta melanggar aturan. Mulai dari masalah ekspor beras hingga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Serta kadang-kadang curhat juga tentang bisnis-bisnis para petinggi parpol pendukungnya yang menggunakan fasilitas kekuasaan dengan melanggar aturan," ucapnya.
"Misalnya ekspor beras, BBM, Brokerin proyek infrastruktur untuk dapat fee, serta menempatkan Direksi-Direksi BUMN yang tidak punya kemampuan," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Gerindra melangsungkan apel dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (31/8)
Baca SelengkapnyaPDIP membocorkan sejumlah menteri telah melapor ke Megawati untuk mundur dari kabinet.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel pada Sabtu (31/8). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaDia menyebut, adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo memuji Presiden Jokowi yang dinilainya telah memilih orang-orang hebat sebagai menteri di kabinetnya.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengutarakan hal itu dalam debat perdana calon presiden di KPU, Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaJokowi telah menunjukkan bahwa ia solid bersama relawannya dengan memberikan jabatan di kabinet, ketimbang PDIP sebagai partainya.
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaGangguan politik ini menimbulkan tantangan besar, terutama dengan adanya kampanye presiden yang akan datang pada bulan November dan pemilihan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaUsai menang di Pilpres 2019, Jokowi ternyata datang ke kediaman Prabowo.
Baca Selengkapnya