Gerindra Klaim Jokowi Tawari Kursi Menteri
Merdeka.com - Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (12/10) kemarin. Dalam pertemuan tersebut banyak hal yang dibicarakan. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengklaim dalam pembicaraan empat mata tersebut, Mantan Gubernur DKI menawari partainya untuk masuk jajaran kabinet kerja untuk menyelesaikan masalah bangsa.
"Pak Jokowi menawari tentang menyelesaikan bareng-bareng. Dan pak Prabowo mengatakan, kalau itu diperlukan dibutuhkan sebagai panggilan negara kita bersedia," katanya di Kantor DPP Partai Gerindra, Sabtu (12/10).
Namun dia menyatakan dalam pertemuan tersebut perlu banyak pertimbangan. Dan nantinya kata Muzani keputusan berada di Jokowi.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Kenapa Jokowi rapat bahas situasi Timur Tengah? Presiden Jokowi hari ini dijadwalkan menggelar rapat khusus membahas situasi geopolitik terkini menyusul serangan Iran ke Israel yang memicu ketegangan di Timur Tengah yang dikhawatirkan berdampak terhadap Indonesia.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang akan memutuskan menteri di kabinet? 'Enggak. Keputusannya di Pak Prabowo,' tegas dia.
"Artinya apakah ini gayung bersambut betul? Tetapi apakah ini sudah final? Belum. Akhirnya semua terserah dan berpulang kepada pak Jokowi," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara. Banyak hal yang dibahas keduanya, termasuk arah politik ke depan. Prabowo juga mengatakan siap jika Gerindra masuk kabinet.
"Kami Gerindra mengutamakan kepentingan lebih besar untuk negara. Kita bertarung secara politik, selesai kita harus bersatu. Apabila diperlukan (dalam kabinet) kami siap. Itu sudah disampaikan juga saat pertemuan di MRT. Kalau diperlukan (dalam kabinet) kami tentu siap," kata Prabowo didampingi Jokowi usai pertemuan di Istana Negara, Jumat (11/10).
Namun, kata Prabowo, jika Gerindra tidak masuk kabinet, mereka akan tetap loyal sebagai cek and balance atau penyeimbang. "Karena di Indonesia enggak ada istilah oposisi ya, semua merah putih," tuturnya.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Gerindra Pilih Koalisi atau Oposisi? Klik di Sini!
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo minta kader terbaik Gerindra menjadi menteri di kabinetnya
Baca SelengkapnyaMuzani tidak menyebut secara jelas terkait komposisi jumlah kursi menteri.
Baca SelengkapnyaJokowi sempat bertemu Prabowo di Kertenagara beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaInformasi yang beredar ada tiga nama dari PDIP yang digadang masuk bursa kabinet.
Baca SelengkapnyaSusunan kabinet yang beredar di media sosial itu bernama 'Kabinet Indonesia Emas'.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, untuk nomenklatur kementerian juga sudah mulai disusun oleh Prabowo.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memastikan Prabowo-Gibran akan memperhatikan para relawan ke Kabinet.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak masalah apabila Demokrat ditawari kursi menteri oleh Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, bahwa Prabowo pasti sudah mempertimbangkan matang untuk memilih menteri yang berasal dari kabinet Indonesia maju.
Baca SelengkapnyaNamun Muzani mengatakan, Gerindra terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung, termasuk Jokowi
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) siap jika dimintai saran untuk penyusunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Menurutnya, sekadar memberi saran saja tidak masalah.
Baca Selengkapnya