Gerindra kritik Jokowi: Kok bisa lama putuskan satu jabatan saja?
Merdeka.com - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat mengatakan, dirinya merasa heran mengapa polemik KPK vs Polri yang ada saat ini sampai begitu lamanya untuk diselesaikan. Padahal, masih banyak masalah yang harus diselesaikan Presiden Jokowi ketimbang harus fokus KPK vs Polri melulu.
"Dunia persilatan politik kita juga bingung, kok bisa sampai segitu lamanya memutuskan 1 jabatan saja? Padahal kan masih banyak lagi hal lainnya yang harus dikerjakan. Maka kalau tidak bisa mengambil keputusan yang cepat, segala macam apa saja bakal terjadi," kata Martin di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/2).
"Tapi memang kali sekarang ini, Pak Budi Gunawan bolanya itu lebih liar, karena sampai melibatkan Presiden, partai pendukungnya, KPK, Polri, Kejaksaan, dan lain sebagainya. Apakah ini semua adalah dampak dari semakin mengentalnya sistem demokrasi dan politik kita, atau memang hanya karena ketidaktegasan pemimpinnya?" kata anggota Komisi III DPR ini menambahkan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa menteri Jokowi korupsi? Di mana para menteri yang terjerat korupsi adalah kader partai pendukung pemerintah.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Martin mengatakan, satu sisi dirinya sempat berpikir apa motif sang presiden menunda-nunda pemberian keputusannya pada polemik calon Kapolri ini. Karena menurutnya, bisa saja hal ini sekaligus membuktikan bahwa tuduhan jika sang presiden itu 'disetir' sejumlah pihak, tidak terbukti karena presiden benar-benar mempertimbangkan segala macam kemungkinan yang akan diambilnya.
"Tapi bagaimanapun dialah orang yang berhak mengambil keputusan. Bahkan kalau menurut saya, jadi di sinilah seakan presiden itu malah ingin menunjukkan bukti, bahwa dia punya hak memilih. Hal ini sekaligus memperlihatkan sikap Jokowi yang ingin menunjukkan bahwa dirinya tidak disetir," kata Martin.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi tidak terlalu merisaukan namanya kembali diungkit oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar isu tersebut ditanyakan kepada sejumlah pihak, diantaranya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaGuntur menilai, bantahan Jokowi menjadi bahan tertawaan publik. Sebab, publik sudah mengetahui orang-orang di lingkaran Jokowi menyuarakan wacana tiga periode.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung curiga soal penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka kasus suap dan perintangan Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSindiran itu tajam diembuskan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus suap Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaMenurut Jhonny, akan memerlukan waktu lagi untuk penyesuaian dengan jabatan jika dipilih kembali Pj Gubernur yang baru.
Baca SelengkapnyaStabilitas pemerintahan menjadi pertimbangan utama, yang membuat keputusan itu tidak diambil.
Baca SelengkapnyaJokowi juga membantah jika dirinya pernah mengirim utusan untuk menemui Megawati terkait perpanjangan jabatan tersebut
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaCak Imin merupakan salah satu tokoh yang pernah mengusulkan Jokowi tiga periode.
Baca Selengkapnya