Gerindra: Masalah jenderal kardus vs baper beres, Andi dan Arief sudah ngopi bareng
Merdeka.com - Hubungan Gerindra dan Demokrat sempat memanas sebelum sepakat berkoalisi mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal ini dipicu perang sindiran antara Wasekjen Demokrat Andi Arief dan Waketum Gerindra Arief Poyuono soal jenderal kardus vs jenderal baper.
Ketua DPP Bidang Advokasi dan Hukum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan masalah saling tuding soal jenderal kardus dan jenderal baper sudah selesai.
"Kalau saya juga tidak melihat satu hukum apapun, karena cuma diungkapkan lewat Twitter nggak ada pernyataan lebih lanjut lagi, kasus kardus vs baper itu sudah selesai," kata Habiburokhman di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (11/8).
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Siapa yang minta Prabowo-Gibran didiskualifikasi? Selain itu, kubu Ganjar-Mahfud juga meminta MK mendiskualifikasi pasangan Prabowo-Gibran sebagai peserta Pilpres 2024.
-
Bagaimana kubu Prabowo-Gibran menanggapi permohonan tersebut? Menanggapi permohonan tersebut, kubu Prabowo-Gibran sebagai pihak terkait dalam sidang tersebut menghadirkan mantan wakil menteri hukum dan HAM yang juga seorang Guru Besar Hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Edward Omar Sharif Hiariej sebagai ahli di muka MK.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana tanggapan Gerindra soal poster Kabinet Prabowo-Gibran? 'Saya menanggapi poster ini kreatif, orang ngarangnya kreatif. Yang begini-begini ini pasti belum di ini ya,' ungkapnya saat di wawancara, Selasa (26/3).
-
Mengapa Golkar meminta Bahlil tak mengklaim sebagai kader? Sahmud Ngabalin mengingatkan, Bahlil bukan lagi sebagai kader partai berlambang pohon beringin. Ia meminta Bahlil tak menjilat ludah sendiri dengan mengaku sebagai kader Golkar. Sebab, Bahlil sendiri sudah mengakui bukan menjadi bagian dari Partai Golkar sejak lama.
Habiburokhman meminta sindiran jenderal kardus vs jenderal baper tidak diteruskan. Karena Andi Arief dan Arief Poyuono disebut telah bertemu dan menyelesaikan perkara ini.
"Soal kardus jangan digoreng-goreng terus, tidak baik juga etika maupun adab, Arief Poyuono dan Andi Arief sepertinya sudah ngopi dan bercanda lagi," tegasnya.
Partai Gerindra, kata dia, siap menjadi fasilitator untuk menengahi masalah Andi Arief dengan PAN dan PKS.
Sementara itu, Waketum Partai Demokrat Roy Suryo juga menegaskan masalah ini sudah selesai antara Demokrat, PAN, PKS dan Gerindra secara institusi. Demokrat mempersilakan kepada PAN dan PKS untuk menempuh jalur hukum jika masih keberatan dengan tudingan Andi Arief.
"Andi Arief sahabat saya. Lebih baik Andi Arief yang katakan. Saya hanya dasarkan pada katanya-katanya, lebih baik undang Andi Arief. Secara institusi clear. Secara institusi partai tidak. Karena tudingan individu saya persilakan saja," ungkapnya .
Sebelumnya, Andi Arief mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak komitmen dengan ucapannya. Menurut Andi, seiring berjalannya waktu, ucapan Prabowo ketika bertemu Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbeda dengan saat pembicaraan awal.
Andi pun menuding sikap Prabowo karena Sandiaga Uno membawa uang agar dipilih menjadi Cawapres. Uang tersebut juga diberikan kepada PAN dan PKS.
"Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS," cuitnya lagi.
Saat dikonfirmasi, Andi membenarkan kalau itu akun Twitter miliknya. Dia mengatakan, Sandiaga mampu membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 miliar.
"Tambahkan bahwa di luar dugaan kami ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandiaga Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 M menjadi pilihannya untuk Cawapres. Benar-benar jenderal di luar dugaan," tuturnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sesi break seusai segmen kedua, masing-masing pendukung kedua paslon saling meneriakkan yel-yelnya.
Baca SelengkapnyaUmar Wahid Hasyim, adik kandung Gus Dur, ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Andik Perkasa dan Hendi.
Baca SelengkapnyaPolitikus Demokrat Andi Arief diangkat sebagai sebagai Komisaris Independen PLN.
Baca SelengkapnyaSemula, Bambang bertanya kepada saksi dari Prabowo-Gibran yakni Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia tentang pelanggaran tahapan verifikasi faktual.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf petinggi KPK usai penetapan Kepala Basarnas jadi tersangka menunai polemik.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menuturkan, saat itu Kapolda sudah menundukan kepala untuk berpamitan.
Baca Selengkapnya