Gerindra minta Ahok contoh Foke, popularitas tak jamin menang pilgub
Merdeka.com - Pilgub DKI Jakarta baru dimulai 2017 mendatang. Namun, aura perang sudah panas sejak sekarang. Potensi Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama untuk maju masih berpeluang.
Popularitas Basuki alias Ahok ini belakangan masih nomor wahid dibanding para penantangnya dalam Pilgug nanti. Itu berdasarkan hasil survei pelbagai lembaga. Salah satunya dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Popularitas Ahok ternyata dianggap wajar bagi banyak kalangan. Seperti diungkapkan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Mohammad Sanusi.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Dimana Partai Golkar berkontribusi di pemerintahan? Per hari ini Partai Golkar melalui Ketua Umumnya Airlangga Hartarto terus berkontribusi penting di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian untuk terus menguatkan ekonomi dan iklim investasi di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Sanusi yang dikabarkan bakal ikut Pilgub DKI ini menyebut, setiap pemimpin ibu kota sudah pasti tenar dibanding Gubernur lain di Indonesia. Maka itu pihaknya menilai wajar bila Ahok mendapat hasil paling populer.
"Saya mau kasih tahu ya, Gubernur DKI yang nggak populer itu bukan Gubernur DKI," kata Sanusi di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (16/10).
Menurut Sanusi, kepopuleran Ahok tidak menjadi jaminan bahwa bekas Bupati Belitung Timur itu menang di Pilgub nanti. Ini berkaca dari peperangan Fauzi Bowo dan Jokowi-Ahok pada Pilgub lalu.
Saat itu, kata Sanusi, Fauzi alias Foke menurut pelbagai survei dianggap lebih populer dibanding pesaingnya. Namun, hasil Pilgub berkata lain. Foke terseok-seok melawan Jokowi-Ahok.
Kemenangan Ahok, tegas dia, juga tidak lepas dari peran partainya. Sebab, hanya sebagian kecil masyarakat DKI Jakarta kenal sosoknya.
"Hati-hati. Pengalaman sejarah itu ada. Coba saat 2012 lalu, ada kenal dengan Ahok, KTP saja waktu itu dia nggak bisa kumpulin kok (buat maju melalui independen). Makanya ke Gerindra," ujarnya.
Dia menambahkan, popularitas Ahok sekarang ini belum juga bisa menjadi kesimpulan akhir dari pilgub DKI.
"Artinya, popularitas itu tidak bisa menjamin. Seperti yang saya bilang tadi bagaimana popularitas Foke 2012 lalu, tapi nggak menang juga. Karena apa, dia incumbent dan dia Gubernur DKI," tutup Sanusi.
Seperti diketahui, survei SMRC yang dilakukan pada bulan Agustus 2015 lalu, Ahok memperoleh 23,5 persen dalam tingkat potensialitas memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI tahun 2017. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca Selengkapnya"Surveinya yang tertinggi Anies, Zaki masih kecil. Tapi kan belum tentu Zaki yang kalah,"
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono yang diusung koalisi gemuk, kemudian Pramono Anung dan Rano Karno calon dari PDIP.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada masa yang akan datang dinilai cukup berat.
Baca SelengkapnyaYunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca Selengkapnya