Gerindra: Mulut Ahok lebih cepat dibanding otaknya
Merdeka.com - Partai Gerindra mulai melakukan serangan kepada mantan kadernya sekaligus Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok. Calon petahana dalam Pilgub DKI 2017 nanti, dianggap sebagai sosok tidak mau berpikir dan asal berucap di depan publik.
Hal ini diungkapkan Ketua Bidang Advokasi DPP Gerindra, Habiburakhman dalam diskusi bertajuk 'Jakarta Tanpa Ahok' di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.
"Mulut Ahok itu lebih cepat ketimbang otaknya. Berapa kali dia malah keluarin kata-kata kasar. Seorang ibu-ibu juga jadi korban dikatain maling sama dia. Ini pemimpin macam apa?" kata Habiburakhman, Jumat (11/3).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang menikah dengan Ahok? Puput Nastiti Devi menjadi sorotan publik sejak menikahi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Selain itu, Ahok juga sempat melontarkan kata-kata yang tidak pantas saat wawancara di Kompas TV. Sayangnya, KPI hanya memberikan peringatan keras kepada stasiun tv tanpa memberikan peringatan kepada Ahok.
"Ini ironi bagi saya. KPI bahkan tidak memanggil Ahok yang sudah berkomentar tidak pantas di televisi nasional," keluh dia.
Tak puas dengan itu, politisi Gerindra mengungkapkan bahwa ada masalah baru terkait pernyataan Ahok yang mengatakan bahwa ada surga di Hotel Alexis. Menurut Habiburakhman, masalah tersebut tidak akan pernah diselesaikan lantaran Ahok setuju dengan adanya prostitusi ilegal.
"Tidak akan selesai. Orang gubernurnya saja setuju dengan prostitusi yang teroganisir dan tidak ada anggota DPRD yang menyentuh itu," kata Habiburakhman.
Menurutnya dari pengetahuan Ahok tersebut, DPRD bisa saja menggunakan haknya sebagaimana tercantum dalam pasal 76 UU Nomor 23 tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah yang tertulis, seorang kepala daerah bisa diberhentikan jika melakukan keresahan kepada sekelompok masyarakat.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan hanya retorika semata, selama ini Ganjar dan Mahfud sudah membuktikan keberaniannya itu.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok secara tegas menyuarakan dukungannya terhadap Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, Ahok merupakan sosok yang tegas dan berani dalam mengambil suatu kebijakan.
Baca SelengkapnyaUntuk mengurus negara, setidaknya harus pernah menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca Selengkapnya