Gerindra pastikan Jokowi tak lawan kotak kosong di Pilpres 2019
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan melawan kotak kosong pada Pilpres 2019 mendatang. Sebab, kata dia, Prabowo Subianto tidak ragu untuk maju sebagai calon Presiden (Capres).
"Iya lah sudah pasti (tidak akan lawan kotak kosong). Iya sudah pastilah kalo itu. Kita kan di dalam politik ya memang politik itu salah satunya merebut kekuasaan dengan cara damai dan konstitusional yaitu melalui pemilihan umum," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (9/4).
"100 persen Prabowo siap, tidak ada rasa galau atau apa itu enggak ada. Saya baru bertemu kemarin," lanjutnya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
Meski belum melakukan deklarasi capres, Fadli sangat yakin elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu semakin melonjak. Bahkan menurutnya elektabilitas Jokowi akan mengalami penurunan.
"Kalau kita lihat justru sebaliknya ya, semakin lama semakin naik gitu ya (elektabilitas Prabowo). Justru yang petahana (Jokowi) semakin lama semakin turun," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan diam-diam bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu (6/4). Dalam pertemuan itu, Prabowo sempat curhat mengenai rencana maju Pilpres 2019. Saat ini Prabowo masih menimbang langkah politiknya dengan melakukan penghitungan cermat.
"Seperti yang disampaikan beliau (Prabowo) di publik, kan jelas beliau masih menghitung dengan cermat kapan mau melakukan deklarasi. Biar saja beliau begitu, kalau beliau mau maju saya kira bagus," kata Luhut usai menjadi pembicara di acara DPP PDIP, di Kantor DPP PDIP, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaNiat pensiun dari percaturan politik Tanah Air, Jokowi malah muncul kembali di Pilkada 2024 dengan 'open jastip' dukungan kepada calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaBahlil mengutip survei kepuasan publik terhadap Jokowi yang sangat tinggi. Sehingga yang berhadapan dengan Jokowi harus melawan rakyat.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaDikatakan Qodari, Golkar akan mendapat keuntungan besar jika Jokowi memimpin partai.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPDIP kerap mengeluarkan strategi offensif terhadap putusan MK.
Baca Selengkapnya