Gerindra santai soal posisi Asyik di bawah Rindu di Pilgub Jabar
Merdeka.com - Ketua DPW Gerindra, Mulyadi cukup puas dengan hasil survei yang dilakukan Indo Barometer. Walaupun dalam survei tersebut posisi Sudrajat-Syaikhu (Rindu) masih jauh di bawah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu).
"Meski presentasenya kecil, kami merespon hasil ini dijadikan dasar dan informasi strategis untuk pemenangan ke depan. Apalagi sebelumnya pasangan ini banyak dinamika," katanya, Selasa (13/2).
Seperti diberitakan sebelumnya, tingkat pengenalan calon menurut survei Indo Barometer, yang tertinggi adalah Deddy Mizwar dengan 97.1%. Disusul M. Ridwan Kamil 88.8%, Dedi Mulyadi 67%, dan Uu Ruzhanul Ulum 43.9%.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
Tingkat pengenalan calon terendah adalah TB. Hasanuddin 10.6%, kemudian Sudrajat 11.1%, Anton Charliyan 15.5%, dan Ahmad Syaikhu 18.6%.
Ia menilai wajar jika Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum berada di posisi pertama. Pasalnya, Mulyadi menilai mereka sudah wara wiri kepada masyarakat sebagai pasangan calon gubernur.
"Kami sebelumnya ada dinamika karena pencalonan cagub dari gerindra tidak didasarkan pada elektabilitas. Ini jabar sebagai anak tangga menuju pilpres makanya area ini adalah pusat. Kami yakin pusat punya rencana menaikkan elektabilitas," ucapnya.
Apalagi, dalam penyelenggaraan Pilgub dua periode sebelumnya, pemenangnya adalah pasangan yang lemah dari survei.
"Jabar itu anomali. Hasil survei dan hasil akhir berbeda. Kami optimis. Bagaimana mendongkraknya? Infrastruktur dan pendukung ditugaskan untuk bekerja keras," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Dedi Mulyadi mengalami peningkatan sebagai figur yang dikabarkan maju dalam Pilgub Jabar.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil memperoleh angka tertinggi jika dipasangkan dengan tokoh manapun dalam survei Pilgub Jabar.
Baca SelengkapnyaDasco mengatakan, pasangan Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat dan Ridwan Kamil di Jakarta segera diumumkan.
Baca SelengkapnyaDedy Mulyadi dipastikan bakal maju untuk menjadi Calon Gubernur (Cagub) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar belum menentukan apakah Ridwan Kamil maju di Jakarta atau Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra mempertimbangkan wacana duet Ridwan Kamil dengan Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaDasco mengungkap, sudah ada kesepakatan di antara partai Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaBeredar dukungan cagub Dedi Mulyadi berpasangan dengan politikus Golkar Nurul Arifin sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ridwan Kamil 44,5% dan Dedi Mulyadi 33,2%
Baca SelengkapnyaNantinya, Dedi Mulyadi akan didampingi calon dari PAN untuk Pilgub Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.
Baca Selengkapnya