Gerindra sarankan Ma'ruf Amin cuti dari jabatan ketua umum MUI

Merdeka.com - Bakal calon wakil presiden (cawapres) 2019 KH Ma'ruf Amin didesak untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Desakan itu muncul dari sejumlah orang yang mengaku santri yang melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor MUI, Jakarta, Senin (13/8) kemarin.

Hal itu menuai respon dari Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade. Menurut dia, memang seharusnya Ma'ruf Amin menonaktifkan diri atau ambil cuti sementara untuk mengikuti Pilpres 2019.

"Kalau saya rasa lebih baik menonaktifkan dulu. Nanti setelah proses pencalonan, cuti dululah, kalau usul kami cuti aja. Cuti dulu nanti setelah proses pencalonan beliau bisa kembali ke posisi beliau sebagai ketua MUI," kata Andre saat dihubungi merdeka.com, Rabu (15/8).

Meski begitu, Andre enggan ikut campur terlalu banyak terkait masalah tersebut. Sebab, kata dia, itu adalah ranah internal MUI.

"Kita itu kembali kepada ranahnya internalnya NUI, ya kita hormati keputusan MUI tapi kalau saran, ya cuti, saja," ungkapnya.

Sebelumnya, Ma'ruf Amin telah menanggapi desakan agar dia mundur dari posisi ketua umum MUI. Ma'ruf menegaskan ada mekanisme khusus yang akan menentukan posisinya di MUI. Dia menyebut, mekanisme itu bersifat internal.

"Nanti akan ada mekanisme penyelesaian, akan ada nanti," ujar Ma'ruf di RSPAD Gatot Subroto, Minggu (12/8) malam.