Gerindra sebut nasib Jokowi bisa mirip Joseph Estrada
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menantang semua capres untuk saling membuka borok sebelum pilpres bergulir. Menurut Fadli, hal ini penting, agar rakyat tidak merasa dibohongi setelah pemilu presiden nanti.
Fadli mengatakan, Capres Gerindra Prabowo Subianto sudah sangat jelas rekam jejaknya. Apalagi di kalangan tentara, Prabowo sudah menjadi Danjen Kopassus. Sementara untuk Jokowi, dia menilai tidak jelas. Bagaimana rekam jejak dan kemampuan mantan wali kota Solo itu.
"Kalau Prabowo jelas malang melintang dari zaman beliau berkarier sudah diketahui kekuatan dan kelemahannya. Jokowi ini belum, belum melakukan sesuatu pembedahan, karena kemarin saya baru bikin puisi saja sudah reaksional ya, dan belum nyebut nama juga. Tapi sebetulnya belum apa-apa (puisi itu)," kata Fadli dalam sebuah diskusi survei SMRC di Jakarta, Minggu (4/5).
-
Siapa Presiden pertama Filipina? Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Siapa yang dilantik sebagai Presiden? Pada tahun 2024, pelantikan ini akan menjadi penutup dari rangkaian Pemilihan Umum yang telah berlangsung, di mana Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang memimpin Indonesia saat pemilu pertama? Pada tahun 1955, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno mengadakan pemilihan umum pertama sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan pemerintahan yang lebih representatif dan partisipatif.
-
Bagaimana Filipina merdeka? Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
Fadli bahkan meminta antar tim sukses capres untuk saling buka-bukaan. Bahkan, mulai dari rekam jejak keluarga yang harus dibuka.
"Kalau punya hal disembunyikan pasti akan dibongkar, risiko pemimpin, harus diklarifikasi, kalau Prabowo kan sudah dimulai bahkan sejak sebelum pileg, ada isu (HAM) yang didaur ulang saya kira wajar," tegas dia.
"Pemikirannya apa, visi apa, misi apa, program kerja, tidak bisa hanya sekadar rapopo-rapopo. Di bidang ini apa di bidang ini apa, sehingga rakyat melihat apa visi dan misinya," imbuhnya.
Dia pun membandingkan seorang mantan Presiden Filipina Joseph Estrada yang terpilih karena popularitas. Namun baru dua tahun mantan aktor ternama Filipina itu memimpin, sudah digulingkan.
"Jangan sampai terkena Joseph Estrada sindrom, Pak SBY adalah kekuatan real, selama 10 tahun berkuasa hebat, relatif aman itu diakui dia punya leadership. Estrada luar biasa populernya dengan 80 persen tapi tidak tahu visi, misi, programnya apa akhirnya dalam dua tahun dijungkirkan. Tentu kita tidak ingin dijungkirkan, calon pemimpin ini harus dikuliti, asal bukan fitnah, latar belakang seperti apa, saya kira sah-sah saja diungkap, walau nanti diketahui mana benar mana salah," pungkasnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kondisi politik saat ini sudah seperti sinetron dan drama korea. Di mana, kerap terjadi hal diluar dugaannya.
Baca SelengkapnyaDalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaWaketum Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah menilai, Ganjar merupakan sosok yang diinginkan masyarakat untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaTingginya approval rating tersebut pun membuat rebutan capres.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaJokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaSejarawan JJ Rizal menyebut proses Pemilu 2024 sama seperti pelaksanaan Pemilu 1971 saat awal era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo dinilai punya dua kelebihan dari bakal capres lainnya. Dua kekuatan ini yang diyakini mampu memenangkan Ganjar dari Prabowo dan Anies.
Baca SelengkapnyaPSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHanya Ganjar yang bisa meneruskan estafet kepemimpinan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya