Gerindra sebut ngawur jika Jokowi dinilai lebih religius dari Prabowo
Merdeka.com - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres. Selain survei elektabilitas, survei juga berkaitan dengan citra personal capres dan cawapres. Salah satunya ialah terkait religiusitas atau ketaatan beragama. Dalam hal ini, Jokowi dinilai lebih religius dibanding Prabowo.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menilai survei terkait religiusitas ini hal yang mengada-ada alias ngawur. Menurutnya keimanan seseorang tak bisa diukur dari hasil survei karena perihal keimanan menyangkut hubungan pribadi seseorang dengan Tuhan.
"Religius enggak bisa diukur survei. Masa masalah hubungan dengan Tuhan diukur pakai survei. Ngawur," ujarnya kepada merdeka.com, Kamis (27/9).
-
Mengapa Ganjar Pranowo mengatakan pemimpin bukan malaikat? Selain itu, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan bahwa pemimpin bukan malaikat.
-
Siapa yang menilai amal manusia? Allah melihat dan menilai semua amal dari hamba-Nya.
-
Apa yang dikatakan Paus tentang Jokowi? 'Presiden ke mana-mana selalu mengenalkan (calon) presiden terpilih dan tadi secara khusus Paus mengatakan ini adalah tradisi yang bagus, ada seorang presiden yang akan mengakhiri jabatannya memperkenalkan presiden yang akan datang,' kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu (4/9).
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
-
Kenapa Budi Arie menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun.'Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63,' kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Arief mengatakan seseorang yang berprofesi sebagai pendakwah bukan menjadi jaminan keimanannya lebih dalam dibandingkan orang biasa. Hubungan manusia dengan Tuhan juga tak bisa diukur dengan penilaian manusia.
"Masa dibilang Joko Widodo-Ma'ruf Amin dibilang lebih religius dari Prabowo-Sandi. Wong urusan hubungan dengan Tuhan atau hablumminallah diukur pakai survei sih terhadap seseorang, ngawur survei Indikator. Enggak jaminan lho pemimpin dan pendakwah agama itu lebih dalam keimanan dan keregiliusannya dengan orang biasa saja, tapi enggak suka jualan agama," jelasnya.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada tanggal 1-6 September 2018, sebanyak 76 persen responden mengatakan Jokowi religius atau taat beragama dan Prabowo mendapat nilai 58 persen.
Dalam survei citra personal capres, selain aspek religius, ada empat parameter lainnya yang ditanyakan kepada 1.220 responden yaitu perhatian pada rakyat, jujur, bisa dipercaya dan bersih dari korupsi, tegas dan berwibawa, mampu mengatasi permasalahan bangsa, dan mampu memimpin Indonesia.
Dari kelima parameter itu, Jokowi unggul dalam empat parameter, kecuali tegas dan berwibawa (76 persen). Responden menilai Prabowo lebih tegas dan berwibawa dibanding Jokowi atau mendapatkan suara 81 persen.
"Tegas dan berwibawa unggul di Prabowo," kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, saat merilis hasil survei di kantornya Jalan Cikini V, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecocokan itu muncul karena saling percaya dan menghormati satu sama lain meskipun terkadang ada perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaPrabowo menyinggung soal pemberian nilai 11 oleh Anies Baswedan saat debat ketiga
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Wayan menilai sosok Jokowi sudah mulai berubah.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Prabowo menyindir berbagai pihak yang belum mengakui prestasi Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi terlihat duduk di sebelah Pratikno. Sementara itu, Prabowo duduk di depan Jokowi. Sedangkan, Ganjar Pranowo duduk di sebelah Jokowi.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDirektur TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menanggapi pernyataan Hasto, yang menyebut Prabowo tidak bisa seperti Jokowi
Baca SelengkapnyaDia menyebut, adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca Selengkapnya"Sejak dulu, sejak zaman mahasiswa, pak Ganjar Pranowo ini sosoknya seperti itu."
Baca Selengkapnya"karena dengan diberi mandat sesungguhnya berarti tanggung jawab masa depan bangsa Indonesia sekarang terletak di pundak kami," kata Prabowo
Baca Selengkapnya